Keenan pov
Semuanya gelap. Aku berusaha membuka mataku perlahan. Awalnya semua buram, tapi perlahan aku bisa melihat. Kepalaku sangat sakit ya tuhan aku sangat lapar. Ada dimana aku sekarang? Aku menyapu seluruh sudut dengan pandanganku. Ruangan ber-Ac dan bercat putih ini seperti dirumah sakit. Ya aku yakin ini pasti rumah sakit.
Aku menoleh dan mendapatkan seorang perempuan disampingku. Ia tertidur dalam tundukannya dan sepertinya ia memakai seragam tp aku tidak tahu seragam apa yg ia pakai. Seragamnya seperti perawat. Atau lebih ke baby sitter mungkin? Entahlah. Aku melihat kejendela. Matahari perlahan menghilang. Senjapun mulai datang.
Niall. Dimana dirinya?
"nyonya? nyonya sudah sadar?" tanya gadis ini.
"nyonya? memangnya kau siapa?" tanyaku balik. Aku dibuat bingung olehnya.
"Aku baby sitternya Cal. Calissle"
"Sejak kapan?"
"Sejak beberapa hari ini" jelasnya cukup membuatku mengerti.
Lalu tiba tiba seseorang membuka pintu dan itu adalah... Niall dan Cal. Tapi siapa wanita cantik yg ada dibelakang mereka? Awal mereka masuk wajahnya sangat bahagia. Bahkan aku belum pernah melihat Cal sebahagia ini.
Tungguu--- mengapa mereka kotor? wajahnya dan bajunya penuh dengan warna warni. Dan wanita itu...
"mommy? mommy your awake!!!" sorak Cal gembira. Ia menghampiriku dan mencoba memelukku namun baby sitter ini menariknya untuk menjauhi ku.
"Kau masih kotor cal. Tidak boleh memeluk mommy dengan baju yg kotor." Cal memanyunkan bibirnya.
"Keenan? sukurlah kau sudah sadar. aku sangat senang" ujar Niall.
"Ni...niall...who is sh...e?"
**
Aku seperti pernah melihat wanita yg bersama Niall dan Cal kemarin. Tapi aku lupa aku pernah lihat dimana. Cal tidur bersamaku malam ini. Aku memintanya untuk menemaniku, karna aku takut jika ini malam terakhirku pasti aku tidak bisa melihatnya lagi.
Apapun bisa terjadi saat operasi nanti Yap. Aku akan menjalani operasi. Tepatnya besok pagi dan itu berarti tinggal beberapa jam lagi. Sialnya sekarang sudah pukul 10 malam begini mataku belum juga mau tertutup. Dimana Niall saat aku sedang takut seperti ini?
Kenapa hanya Cal yg menemaniku?
**
Niall pov
4am aku baru pulang ke RS. Tadi malam aku mengantar Eve keacara pernikahan temannya. Awalnya aku ingin menolak karna aku ingin menemani Keenan disini. Tapi aku sudah janji padanya dan tidak mungkin aku mengikarinya. Dan tepatnya 4 jam lagi, pukul 8 pagi Keenan akan dioperasi.
Aku berharap Dr.Eve dan dokter lainnya yg menangani Keenan bisa mengangkat penyakitnya Keenan sampai ia benar benar sembuh. Dan sekarang lebih baik aku tidur walaupun hanya sebentar saja. Dipagi harinya Cal menganggu tidurku, seperti biasa.
"daddy. wake up" bisik Cal.
Aku pun bangun. "what time is it cal?"
"Sekarang sudah pukul 7, dad"
Aku melihat Keenan yg sedang memainkan ponselnya, entah apa yg sedang ia kerjakan dengan benda itu.
"Kee?" sapaku namun ia tidak menjawab, bahkan menoleh pun tidak. "Keenan mengapa kau mengabaikanku?" tanyaku membuatnya menoleh dan malah berbalik tanya "Niall mengapa kau tidak menemaniku kemarin malam?"
KAMU SEDANG MEMBACA
FAITH (On Editing)
Fanfiction"Where there is a hope, there is a faith. When there is a faith, miracles happened" Sequel from Deserve. [One Direction's Fanfiction] [Status: belum di revisi]