Chapter 21

2.7K 267 1
                                    

Author pov

Pagi yg indah ini, keluarga One Direction sedang bersiap siap karna pagi ini akan pulang ke London.

Keenan menggendong Abigail serta Niall menggendong Alexander. Mereka terlihat seperti orang tua yg baik.

Setelah semua berkumpul, mereka pamit pada Mrs.Rissaber. Ibunya Keenan.

"Kabari mommy selalu ttg Cal dan kedua kembar ini sayang"ujar sang ibu pada anaknya itu.

"Pasti mom. Baiklah kami pergi dulu mom. Mom yakin ga mau ikut denganku? Mom bisa tinggal denganku dan Niall?"jawab Keenan.

"Tidak sayang. Mommy tidak mau merepotkan kalian. I'll be ok"

"Baiklah mom. Jika berubah fikiran, hubungiku saja. Nanti Niall bisa menjemput mommy. Bye mom. I love u"Keenan mencium kedua pipi ibunya dan kening ibunya.

"I love u more huney"

"Bye mom."

Teman2 Niall dan Keenan pun pamit kepada Mrs.Rissaber.

**

London.

Mereka kembali ketempat asalnya. Niall dan Keenan sungguh merindukan suasana ini.

Suasana sejuk dikota ini.

"Ini pertama kalinya Abi dan Alex ke London"ujar Keenan.

Niall hanya tersenyum, sambil terus menggendong kedua anaknya itu mereka memasuki rumah yg sudah tidak ada siapapun.

"Sepertinya aku harus mencari beberapa pembantu baru lagi"ujar Niall sambil menaruh Alex dikasurnya dengan sangat hati hati.

"Kita bisa bicarakan itu nanti, by the way aku baru tahu kau bisa menggendong bayi dengan benar"goda Keenan pada suaminya lalu ia menaruh Abi yg tertidur disamping Alex.

Niall menghampiri Keenan dan duduk disebelahnya.

"Hei apa kau lupa dengan Theo? Catherine? James? Peter dan Danisha? huh?"

"Tentu tidak. Mereka juga anak anakku. Maksudku sudah kuanggap sebagai kakak kakaknya Abi dan Alex"

Niall bersandar diatas kasur dan Keenan bersandar didada Niall yg melingkarkan tangannya diperut istrinya itu.

"Nah! Aku kan juga pernah mengurusi mereka semua. Tentu aku sudah mahir mengurusi anak."

**

Keenan pov

"Nah! Aku kan juga pernah mengurusi mereka semua. Tentu aku sudah mahir mengurusi anak."

Aku sungguh teringat pada Cal. Kapan aku bisa bertemu dengannya lagi? Aku merindukannya ya tuhan kembalikan ia padaku.

Bagaimana keadaannya sekarang? Apa ia sudah makan? Apa ia bahagia? Atau malah sedih? Entahlah yg jelas aku...

"Whooahh... what the hell are you doin to me Nialler!!!"

Aku tersontak kaget saat aku sadar dan melihat dr kaca meja riasku, leherku banyak memar merah.

Ralat. Bukan memar. Karna ini sama sekali tidak sakit. Melainkan hanya merah merah saja.

"I just kiss on your neck"jawab Niall santai sambil sedikit tertawa.

Dasar bodoh. Aku benar2 bodoh.

"Memangnya kenapa? apa aku salah menciumi lehermu? aku kan suami mu? lagipula kau tadi diam saja saat aku ciumi. kau menyukainya kan? ayolah mengaku saja"

Seperti tidak ada rasa bersalah, Niall malah menggodaku.

"Aku... aku diam karna aku memikirkan...Cal."jawabku lesu lalu kembali duduk bersandar didadanya dan memainkan jemarinya.

"Soal Cal,aku yakin ia akan baik2 saja. Aku berjanji akan membawanya kembali kepada kita."ia mencium bibirku dan akupun membalasnya.

"i miss your lips"ujarnya saat kami masih berciuman.

"me too"jawabku.

"you know what? you are the best kissess ever"

Niall tertawa saat aku menggodanya.

"Im serious."ujarku.

"Thank you Mrs.Horan."ia melanjutkan mencium bibirku kembali.

**

Author pov

Mrs.Rissaber, ibu dr Keenanta akhirnya memutuskan untuk pindah kerumah anaknya, London.

"Tapi mommy tidak mau merepotkan Keenan ataupun Niall"ujarnya pada sahabat anaknya itu, Luke Addirson.

Mereka berbicara lewat telefon.

"Baiklah mom. Aku akan mengantarkan mommy kerumah Keenan. Tenang saja"jawab Luke dengan bangganya.

Karna mereka terlalu akrab dari dulu jadi Luke pun memanggil Mrs.Rissaber dengan sebutan mommy.

Seperti Keenan.

"Terima kasih sebelumnya Luke"

"nope mom. Jadi kita akan berangkat kapan? secepatnya? hari ini kah? atau malam ini juga?"

Luke memang orangnya humoris. Keenan jika sedang sedih, ia akan tersenyum lagi jika dia sedang dengan Luke.

"Tentu tidak Luke. haha. Kau ini bercanda saja. Kita berangkat besok, ok?"jawab Mrs.Rissaber dr telfon.

"ok mom!"

**

Pagi ini, Mrs.Rissaber dan Luke sedang dalam perjalanan menuju London.

Dengan membawa hampir semua pakaian dan beberapa barang berharga milik keluarga Keenan, Mrs.Rissaber pun menutup pintu rumah ini dan menguncinya.

Lalu kunci tsb ia simpan baik2 didalam tas kecilnya.

Sedikit kewalahan karna Luke yg tidak sanggup membawa semua koper2 dan ransel kedalam pesawat, seorang pramugara tampan membantu Luke membawanya.

"Terima kasih"ujar Mrs.Rissaber

Pramugara itu tersenyum ramah.

Perjalanan menuju London, mereka habiskan dengan membahas tentang Cal.

"Aku tidak habis fikir kalian bisa kehilangan Cal. By the way aku menyesal tidak pernah melihatnya."

"i'll show u"ujar Mrs.Rissaber sambil merogoh sakunya dan mengeluarkan telfon genggamnya.

"what you think about her?"tanya Mrs Riss saat menunjukkan foto Cal saat bersama Keenan dan Niall.

"She's cute"jawab Luke singkat.

Lalu ia mengambil hape Mrs.Riss dan menatap lama foto itu.

'Mengapa ku seperti kenal dengan anak ini? Padahal aku baru pertama kali melihatnya'batin Luke.

"Luke?"

"Ah ya mom. Ini hapemu. Maaf"ia memberikan hapenya lagi.

Lalu Mrs.Riss memilih untuk beristirahat selama diperjalanan.

Sementara Luke, ia masih sibuk dengan fikirannya tentang Cal tadi.

Sampai sekarang ia belum tahu bahwa anaknya itu masih ada dan anaknya itu adalah Cal.

Ia juga belum bertemu dengan Evelyn,  bekas pacarnya dulu sejak hampir 6 tahun ini.


.

.

.

.

FAITH (On Editing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang