Chapter 7

4K 358 5
                                    

Niall pov

Cal dan Keenan belum bangun pagi ini, aku bangun terlebih dulu dibanding mereka karna memang aku ada rencana hari ini. Aku akan bertemu dengan Dr.Evelyn. Dokter yg Liam sarankan untuk menangani Keenan nantinya.

Hanya dengan kemeja pendek berwarna hijau dan celana jeans panjang serta sneakers Nike yg kupakai ini, sudah cukup sopankah untuk bertemu dengan seorang dokter walaupun hanya bertemu disebuah cafe?

Aku menancap gas mobilku ketujuanku.

**

"Aku memakai kemeja warna hijau"

Pesan itu kukirim untuk Dr.Evelyn. Setelah menunggu sekitar 10 menit, seorang perempuan yg kuakui memang cantik dengan kemeja putihnya itu pun berjalan ke arahku.

"Niall?" sapanya.

"Yes. I'm Niall. Bagaimana kau bisa tahu?" Kami berjabat tangan. Ia terkekeh sambil menjatuhkan tubuhnya diatas kursi.

"Dibumi ini siapa pula yg tidak kenal dengan Niall Horan? Terlebih dengan kau menjelaskan apa yg kau pakai" ujar Dr.Evelyn sambil tertawa.

"Kau sudah pesan?" tanyanya. Aku mengangguk. Lalu ia sibuk memesan sesuatu kepada pelayan itu, sedangkan aku hanya memandang kearah layar Iphoneku dan menatap lama foto Cal dan Keenan.

"Family?huh?" Dr.Evelyn memecahkan lamunanku.

"Haha yes."

"Is that your wife?" tanyanya lagi.

Aku hanya mengangguk sambil meminum strawberry milkshake ini dengan sedotan.

"Such a beauty"

"Jadi bagaimana rencana kau selanjutnya?" Akhirnya kami memasuki topik utamanya.

"Aku masih tidak tahu, ia bahkan masih belum siap untuk menjalani operasi"

"Aku punya rencana, ini juga jika kau mau"

"Rencana? seperti apa?"

**

"Kalian benar tidak ingin kemana mana hari ini? Buat apa kalau begitu aku mengajak kalian berlibur" ujarku sambil berpura pura marah.

"sorry daddy, we're busy" ceplos Cal. Ia benar benar lucu, ia berlagak seperti orang dewasa sambil bersandar dipundak ibunya itu.

"Kalian sedang apa sih?" tanyaku penasaran lalu menghampiri mereka yg sedang sibuk dengan Tab ku.

"Dasar perempuan!" celotehku saat tahu mereka sedang bermain games perempuan dimana perempuan itu di dandani hingga cantik. Permainan menyebalkan.

Sambil melamun aku memikirkan rencana Dr.Evelyn tadi. Kapan aku akan menyuntikkan obat ini kepada Keenan? Dan... apakah aku akan siap melihat Keenan tidak sadar nantinya?

Belum lagi dengan waktu yg lama. 3 hari tidak sadarkan diri sepertinya aku tidak akan siap kehilangannya walaupun hanya 3 hari. Tapi kalau tidak begini, Dr.Evelyn tidak bisa mengoperasinya. Ya tuhan aku sungguh bingung.

**

Malam ini sepertinya waktu yg tepat untuk menyuntikkan cairan ini kepada Keenan. Aku mengintip kedalam kamar, Cal dan Keenan sudah tertidur nyenyak.

Perlahan tapi pasti aku melangkah mendekati mereka, aku benar benar seperti seorang penjahat. Aku tidak peduli karna hanya dengan cara ini Keenan akan bisa dioperasi. Setelah sudah dekat aku mulai membiusnya, menyuntikkan cairan ini ketubuhnya.

Dengan jantung yg berdebar aku menusukkan jarum suntik itu kelengan kanannya. Benar kata Dr.Evelyn, Keenan tidak akan sadar dan terbangun saat disuntikan. Entah apa yg membuatnya tidak terbangun.

**

"daddy wake up!" Aku pun terbangun mendengar teriakan Cal yg lumayan keras.

"dont shout out, cal! i still wanna sleep." Aku menarik kembali selimutku. Lalu aku mendengar suara orang menangis sesegukan, rupanya itu Cal. Ia menangis memeluk boneka teddy bear nya.

"Cal what happened?" tanyaku panik.

"Daddy why mommy dont answer me?"

Ternyata obat itu sudah memasuki tubuh Keenan. Aku segera menelfon Dr.Evelyn.

-----------------

Setelah panjang lebar mengobrol, aku membawa Keenan kerumah sakit. Tentu ia akan rawat inap disana. Cal memang anak yg baik, ia selalu menurut akan apa kataku sehingga ia berhenti menangisi ibunya itu.

Sampai dirumah sakit, Keenan segera dibawa kekamar VVIP. Dr.Evelyn membantuku.

"Terima kasih sudah mau membantuku dokter" ujarku.

"Ini memang sudah tugasku, Niall. Oh ya btw berhenti panggil aku dokter panggil saja Eve. Lagi pula umurku dan umurmu tidak beda jauh" jawabnya sambil menyelimuti Keenan yg masih tidak sadar.

"Hmm..baiklah dok, uhm maksudku Eve. Oh ya, ini anakku Callisle. Cal lets say hi" aku menyuruh Cal.

"Hi beautiful doctor" sapa Cal.

"Hi cutie." jawab Evelyn dengan senyum cantiknya.

**

Evelyn pov

"Hi cutie" jawabku sambil tersenyum. Cal anak yg manis, dan lucu, dan sepertinya baik pula. Seketika aku seperti terlempar pada masa laluku. Andai aku tidak berbuat sebodoh dulu pasti aku akan bahagia dengan anakku. Aku benar benar ingin bertemu dengan anakku.

Ini semua karna Luke, bajingan dari Amsterdam itu sudah menghancurkan hidupku. Andai ia bertanggung jawab dan menikahiku kami pasti sudah hidup bahagia.

Sayangnya takdir berkata lain, Luke menghilang entah kemana. Dan anakku--- aku pun tidak tahu dimana anakku sekarang. Melihat Cal benar benar membuat moodku kembali. Setelah mengurusi Keenan, Niall memintaku untuk menjaga Cal sebentar.

Sebenarnya bukan Niall yg meminta, tapi aku. Aku hanya senang mengurus anak kecil, dan aku membiarkan agar Keenan diurusi oleh Niall.

"bye daddy!" ujar Cal sambil melambaikan tangannya kearah Niall.

**

"Uhm ini makanan favoritku, aunty. Aku sangat suka ini" ujar Cal sambil melahap banyak banyak sushi yg ada dipiringnya.

"Jika kau ingin lagi, bilang saja padaku. Ok?"

Cal mengangguk. Aku memperhatikannya yg sedang makan dengan lahap. Lucu sekali.

"Aunty... may i ask you something?" tanyanya. Aku pun mengangguk.

"Apa mommy akan sembuh?" tanyanya dengan nada khawatir.

"your mom will be ok cal. dont worry" jawabku menghiburnya. "promise me?"

Ia menaikkan jari kelingkingnya lalu aku mengaitkannya dengan jari kelingkingku dan... "im promise cal"

.

.

.

.

Hellooowwww...guys sorry banget updatenya lama :(:(:( aku lg banyak tugas sekolah. maaf banget yaa:(:(:(

ok aku selalu setia menunggu comment dr kalian. jangan jadi silent reader yaa karna aku butuh saran kalian:( thanks guys.

FAITH (On Editing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang