Chapter 28

2.4K 274 7
                                    

...

Karna terlalu excited, sampai2 saat aku menyeberang tanpa lihat kanan kiri bisa ku rasakan cahaya yg sangat bersinar tapi aku tidak menoleh, lalu...

"KEENAN WATCH OUT!!!"

DAN BUG!!!

Aku terlempar ke aspal sialan ini, aku mengerang kesakitan karna kepalaku menyentuh aspal ini, untungnya tidak terlalu keras.

Tunggu sebentar, bukankah seharusnya mobil itu menabrakku?

Bukankah seharusnya aku tertabrak?

Lalu siapa yg mendorongku sehingga aku terjatuh?

Aku menoleh kebelakang dan melihat sosok yg sangat aku cintai sedang kesakitan disana.

JADI NIALL YG MENDORONG DAN MENYELAMATKANKU?

"OH MY GOSH NIALL!"

aku menghampirinya, dan... oh god. kepalanya bocor, dimana mana darah.

"Niall wake up please Niallllll!!!"jeritku sambil menangis.

ya tuhan cobaan apa lagi ini??

Aku mencoba mengangkat Niall seorang diri karna disini benar2 sepi.

Kuulangi. BENAR BENAR SEPI.

"I got it!"ujar seseorang dan aku menoleh.

"what?"tanyaku.

"Sorry. i mean... aku sudah memfoto plat mobil yg td menabraknya. im Sam. directioners"

OH GOD THANKS.

"please help meeee."teriakku.

"calm down keenan. kita lakukan bersama"

Sam bertubuh cukup besar, setidaknya lebih besar dariku. Bahkan ia sanggup membawa Niall sendirian kedalam mobilku.

"Hey his hand!"ujarnya.

DAN KAU TAHU APA YG AKU LIHAT DITANGANNYA?

SEBUAH KALUNG LIONTIN DENGAN BERLIAN DIDALAMNYA.

AKU MEMANG PERNAH KODE AGAR IA MEMBELIKANNYA UNTUKKU.

TAPI IA SEPERTI CUEK DAN... "WANITA CANTIK DARI HATI. BUKAN DARI PERHIASAN YG MEREKA PAKAI"

BEGITULAH KATA KATANYA YG MASIH KUINGAT.

AKU SEGERA MENGAMBILNYA DAN TANGISKU MAKIN PECAH.

"kau bisa menyetir?"tanyaku

"tentu"jawab Sam. Lalu dengan cepat ia menyalakan mobilku.

aku duduk dibangku belakang, Niall yg tidak sadar ini berbaring diatas pahaku

Tidak henti2nya aku menangis, menciumi wajahnya, memanggil namanya, berbicara padanya walaupun aku tahu ia tidak mendengarku.

"Arrived!!!"ujar Sam.

Ia meninggalkanku sebentar lalu datang dengan pasukan suster dan doktor yg membantu Niall.

Dibawalah ia keruang UGD. jantungku terus berdetak cepat. Aku tidak bisa tenang!

"Kau sudah hubungi yg lainnya?"tanya Sam.

***

"KEENAN? WHAT THE FUCK IS GOING ON?"tanya Liam yg tiba tiba datang.

Aku segera berdiri dan memeluknya.

"INI SEMUA SALAHKU LIAM ! SALAHKU ! JIKA SAJA AKU TIDAK SECEROBOH INI. MUNGKIN INI TIDAK AKAN TERJADI!"

Liam menenangkanku dan memelukku.

"Ceritakan semuanya Kee"

Lalu aku melepas pelukanku dan...

"AKU SEDANG MENEDUH DENGANNYA DISEBUAH POSKO, LALU AKU KEDINGINAN. AKU INGIN MENGAMBIL JAKET DIDALAM  MOBILNYA. TAPI IA BILANG BIAR IA SAJA. TAPI AKU TETAP KERAS INGIN AKU YG MENGAMBILNYA. DAN SAAT AKU INGIN KEMBALI KEPOSKO ITU... SEBUAH MOBIL HAMPIR MENABRAKKU! DAN DENGAN CEPAT, NIALL MENDORONG DAN MERELAKAN DIRINYA YG TERTABRAK MOBIL TSB."

"Cukup Kee.. ini bukan salahmu!"

"TIDAK HAZ! JIKA SAJA AKU MENGIJINKAN NIALL YG MENGAMBIL JAKET ITU, LALU SAAT NIALL MENYEBERANG DAN MOBIL ITU DATANG, PASTI AKU AKAN MENDORONGNYA DAN MOBIL ITU YG MENABRAKKU. LEBIH BAIK AKU YG TERTABRAK! LEBIH BAIK AKU!!!!"

Harry mungkin tidak kuat melihatku menangis, ia segera memelukku erat dan aku masih menangis.

"Ahh... Sam?"

Sam menunjukkan tangannya.

"Kau bisa urusi soal plat nomor itu?"

Ia mengangguk.

**

Author pov

Di pagi buta yg duka ini keluarga besar One Direction sedang berada di koridor rumah sakit.

Keenan, Harry, Aussie, Liam, Sophia, Louis, Ele, Zayn dan Perrie menunggu didepan pintu UGD tsb.

"Keenan? Kau tidak tidur?"tanya Aussie.

"Mana bisa aku tidur dalam kondisi seperti ini"jawabnya.

"Tenang saja Kee, dia akan baik baik saja. Percayalah. Aku juga sudah menghubungi keluarga dad Horan"jelas Aussie.

"Thanks sie. lalu apa kata mereka?"tanya Keenan.

"Mereka akan secepatnya sampai kesini"jawab Aussie.

Lalu Keenan mengangguk mengerti.

"Dia sudah memberikannya padamu?"tanya Zayn saat ia melihat Keenan menggenggam liontin ini.

Ia menggeleng.

"Tidak sempat. Aku yg mengambil ini dr tangannya"jawab Keenan sedih.

"Padahal dia sangat excited."sambung Louis.

"Ma-maksudmu?"tanya Keenan.

"Niall, saat kemarin kita latihan ia tidak henti hentinya bilang "Aku ingin sekali cepat2 memberi ini untuknya, keenan pasti akan sangat cantik memakai ini" begitulah yg Niall kemarin ucapkan"jelas Louis.

"Aku takut"sambung Liam.

The boys tertunduk, membuatku penasaran.

"Hey sebenarnya apa yg terjadi?"tanya Perrie.

"Niall..."

"Jangan menggantung kata katamu Haz. Katakan ada apa dengan Niall?"tanya Sophia.

"Niall bilang "Kalau aku mendadak pergi, kapanpu  itu... aku mohon sama kalian, aku titip Keenan, Abi dan Alex ya" Dengan bodohnya, disaat itu kami hanya mengangguk menurutinya tanpa bertanya walaupun padahal kami tidak mengerti yg Niall maksud"jelas Harry yg terus menunduk.

Luka yg dalam itu semakin menyiksa hati Keenan.

"Aku tidak akan pernah kehilangannya. Ia pernah berjanji padaku"ujar Keenan menghibur dirinya.

Didalam ruangan bercat putih itu terdapat seorang laki laki yg bertanggung jawab dan penyayang itu sedang berbaring lemas tak berdaya.

Perlu diketahui, keadaannya kritis.

Karna terlalu banyak darah yg keluar dari kepala, hidung serta mulutnya.

Mungkin hanya doa yg bisa membantu keselamatannya.

Seorang lelaki berbaju putih itu berusaha keras untuk laki laki yg berbaring tsb.

Dengan beberapa anak buahnya, mereka akan berusaha menyelamatkan nyawa orang tsb.

Sebuah alat pemacu jantung pun tidak lupa mereka gunakan.

Menggosok gosok alat itu lalu menindas dengan kedua tangan ke dada Niall.

Selang untuk membantunya bernafas juga sudah mereka gunakan.

Sedangkan diluar sana, wanita tua sedang berdoa dalam perjalanannya.

Mendoakan anak bungsunya yg sedang kritis itu.

.

.

.

FAITH (On Editing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang