Keenan pov
Ini sudah hari ke 5 aku, Niall dan Cal di Amsterdam. Bukan untuk liburan, melainkan untuk menjenguk ayahku yg bahkan sampai sekarang masih terbaring lemas ditempatnya.
Tapi hal itu tidak membuat aku dan mommy menyerah untuk mengurusnya.
Kami meminumkan obat kepadanya dengan teratur.
Niall juga ikut membantu. Bahkan Niall dan daddy juga semakin akrab.
Dan pagi ini kami sarapan bersama, tp tidak dengan daddy. Karna beliau masih tertidur dikamarnya.
"mom, apa rencana mommy selanjutnya jika daddy tetap begini?"tanya Niall.
"mommy hanya bisa pasrah. Sebaiknya kita doakan saja yg terbaik untuknya ya"
"yea mom. be patient ok? he will be ok"ujar Niall menghibur mommy.
Disela sela perbincangan kami, bel pintu pun berbunyi tanda ada tamu yg datang.
"Biar aku saja mom"ujarku.
"Tidak sayang. Biar mommy saja, kau kan sedang menyuapi Cal"jawab mommy sambil beranjak berdiri dan berjalan kearah pintu.
"Baiklah!"
Aku melanjutkan makananku. Niall juga.
Lalu perlahan aku mendengar suara langkah kaki, tp aku masih serius melamun serta memperhatikan Niall yg makan dengan lahapnya, sampai pada akhirnya...
"aunttyyyy?!!!"
Teriakan Cal menyadarkan lamunanku sehingga aku dan Niall segera menengok kearah dimana yg sedang ditatap Cal.
Kami pun terkejut bukan main saat tahu yg datang ternyata perempuan ini.
Perempuan yg hampir membuat rumah tanggaku hancur berantakan.
Evelyn.
Niall pun tampak sangat kaget, terlebih dengan tingkahnya yg terlihat akrab dengan mommy saat ia menggandeng tangannya.
Sebenarnya apa yg sedang terjadi?
Ya tuhan jangan biarkan wanita ini menghancurkan hidupku lagi.
**
Evelyn pov
Aku benar2 tidak menyangka bahwa Keenan adalah puteri semata wayangnya Mr&Mrs Rissaber.
Aku pun canggung dihadapan kedua manusia ini, Keenan dan Niall.
"Huney let me introduce you to her"ujar Mrs.Rissaber dan aku hanya tersenyum.
"Im already know who's this fuckin girl"jawab Keenan dengan lantangnya.
Sialan. Beraninya dia berkata seperti itu. Lihat saja nanti apa yg akan aku lakukan pada keluarga kecilmu itu.
Aku ingin menceritakan sebentar. Mungkin sedikit flashback tepatnya ke 3 hari yg lalu.
Flashback:
Disebuah rumah yg jauh dr kota aku meneduh dr derasnya hujan.
Lalu sang pemilik rumah pun keluar dr rumahnya, mungkin ia iba melihatku kedinginan dibawah atapnya.
"Hei what you doin at there?"tanyanya berteriak karna suara hujan yg cukup riuh.
"Aku hanya meneduh nyonya!"balasku juga berteriak.
Wanita yg ku tebak masih berumur 35 tahun ini menghampiriku.
"Masuk saja kedalam rumahku"ujarnya.
Tanpa fikir panjang aku segera menurutinya. Tidak peduli apakah orang ini orang jahat atau baik yg jelas aku benar2 kedinginan kali ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAITH (On Editing)
Fanfiction"Where there is a hope, there is a faith. When there is a faith, miracles happened" Sequel from Deserve. [One Direction's Fanfiction] [Status: belum di revisi]