Niall pov
Bagaimana aku bisa tenang? Bagaimana aku bisa santai kalau Keenan terus gelisah seperti ini.
"Aku takut niall...aku takut..."ujarnya.
Aku mengerti. Ia pasti trauma karna Cal hilang dulu.
"Aku tidak akan melanjutkan pesta ini tanpa kedua anakku Niall, you got it?"
Aku hanya mengangguk. Sedari tadi aku mondar mandir layaknya setrikaan.
Aku hanya bingung dimana Abi dan Alex berada, setauku tadi Danisha yg mengajak mereka main.
Sekarang aku dan Keenan sudah ada dihotel tempat pesta Keenan nanti. Tepatnya diruang pas&makeup.
Kini sudah jam 6 tapi belum ada kabar tentang kedua anakku.
"kau sudah telefon louis?"tanyanya.
"sudah tp dia bilang mereka tidak dengannya"jelasku.
"liam?"
"sama"
"harry?"
"entahlah si bodoh itu tidak mengangkat telfonku."
"kenapa kau tidak menelfon aussie?"
"tidak diangkat keenaaannnn. such a stupid couple"gumamku.
Akhirnya aku duduk disofa disamping Keenan, lalu tiba tiba pintu terbuka dan...
"ABIIII?!!! ALEXX?!!!"teriak Keenan.
Huhhh... aku melepas nafasku lega.
"Kalian dari mana aja? mommy nyariin tahuuu!"Keenan memeluk kedua anaknya itu.
"Tidak dari mana2 mom"jawab Alex lugu.
"Trus kalian kesini sama siapa? Tadikan sama kak Danisha kalian?"tanyaku.
"Iya dad tadi sama Danish, trus diajak kerumah uncle Harry trus main deh sama Peter. Trus kesininya sama uncle Harry, tuh uncle harrynya."
Diambang pintu sudah ada Harry yg sudah cengengesan menampakkan dimplesnya.
"Sialan kau styles!"ujarku.
"Hahaha sorry sorry. Hapeku disilent jadi ga tau kalo ada yg nelfon."jelasnya.
"Lagian pake disilent segala"cetus Keenan.
"Kan lagi dijalan Kee.. oh iya Happy birthday by the way..."
Lalu mereka berpelukan dan Harry mencium kedua pipi keenan.
"Aussie mana?"tanyaku.
"Dia lagi ribet ngurusin si Peter sama Ara bentar lagi kesini sama yg lainnya."jelasnya. Aku hanya mengangguk mengerti.
**
Keenan pov
Acara pesta ulang tahunku segera dimulai. Liam yg menjadi MC kali ini, mengenakan jas hitam dan celana hitamnya yg membuat ia semakin gagah dan tampan.
Aku memperhatikan satu persatu tamu yg Niall undang.
Aku sebenarnya mencari seseorang yaitu...
"Keenan, silahkan beri sambutan"bisik Liam.
"Ah? Oh iya iya. Thank you Li."bisikku.
"Oke good evening ladies&gentlemen. Thank you for coming to my birthday party. Terima kasih sudah menyempatkan waktu kalian untuk datang kepesta sederhana ini. Terima kasih untuk teman2 dan keluarga dari One Direction, dan para directioners. Hey! Thanks ya!"aku melambaikan tangan kepada segerombolan gadis.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAITH (On Editing)
Fanfiction"Where there is a hope, there is a faith. When there is a faith, miracles happened" Sequel from Deserve. [One Direction's Fanfiction] [Status: belum di revisi]