Author POVSyifa ikut bergabung di dalam barisan bersama siswa siswi lainnya. Hari ini mereka semua akan ada pembagian kelas. Dan Syifa sudah tak sabar ingin tau dimana kelasnya.
"Selamat pagi anak-anak!" sapa Kepala Sekolah Syifa.
"Pagiii Buuu!" jawab anak-anak serempak.
"Hari ini kita akan membagi kelas, khususnya untuk siswa kelas 10. Daftar nama per kelas sudah kami tempel di mading, kalian bisa melihatnya di sana. Itu saja yang ingin Ibu sampaikan. Terima kasih atas perhatiannya."
Anak-anak pun dibubarkan dan segera berlari menuju mading. Lain halnya dengan Syifa. Dia lebih memilih pergi ke kantin karena dia malas berdesak-desakan dan perutnya pun sudah berdemo sejak tadi.
***
"Hai! Gue boleh duduk di sini?"
"Ah, boleh kok." jawab Syifa.
"Oh iya, nama gue Jeje Freditta Svarta. Lo bisa manggil gue Jeje. Nama lo siapa?" tanyanya.
"Aku Syifa Azkia. Panggil aja Syifa." balas Syifa sambil tersenyum kecil.
"Lo kalo ngomong pakai 'aku-kamu' ya?" tanya Jeje heran.
"Iya, aku udah terbiasa kek gitu." jawab Syifa kalem.
"Lo ngga liat mading?"
"Lah kamu, ngapain di sini?"
"Yaa gitu, males aja gerombolan di sana, ntar aja lah nunggu sepi dikit." ucap Jeje santai.
"Aku juga mikirnya gitu."
Syifa dan Jeje terus bercengkerama. Meskipun baru mengenal, mereka terlihat akrab.
***
Syifa POV
"Je, keknya mading udah sepi. Kita ke sana yuk?" ajakku pada Jeje.
"Okay, let's go!" jawabnya semangat.
***
Saat aku sampai di depan mading, keadaannya telah tak seramai tadi. Ya, aku tau. Mereka semua telah memasuki kelasnya masing-masing. Bukan apa-apa aku tidak ingin cepat ke kelas, hanya saja hari ini belum ada pelajaran. Jadi, aku tidak perlu buru-buru.
"Ah, ini namaku! Je, nama kamu juga ada di sini! Cepet sini!" teriakku pada Jeje.
"Kelas 10 IPA 1?!" ucapnya kaget.
"Emang kenapa Je?"
"Ngga, kok gue bisa masuk sini ya? Perasaan gue ngga pinter-pinter amat."
"Ngga apa-apa kali, Je. Ntar kita belajar bareng terus ya? Temen aku di sini cuma kamu, Je." pintaku.
"Hmm, oke deh. Kalo gue ngga bisa, lo harus bantuin gue!"
"Kita ke kelas yuk!" ajakku.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Fall But Fly [Completed]
Teen FictionAku pernah diterbangkan setinggi-tingginya. Tapi, aku juga pernah dijatuhkan sesakit-sakitnya. Apakah kamu juga akan begitu padaku?