Bab 1

595 84 11
                                    

Gadis kecil berambut coklat ini masih setia menutup matanya rapat. Ia sedang mendekap sebuah punggung gagah untuk dijadikan sandaran agar ia tak terjatuh, karena Siwon sedang berjalan, seperti angin yang sedang bertiup lebih tepatnya.

Siwon memasuki sebuah kastil di tengah hutan, ini adalah tempat tinggalnya dengan teman - temannya, berbagai macam siluman. Ia mendudukkan pelan gadis kecil yang ia temukan beberapa waktu lalu itu di sebuah sofa ruang tamu.

Membuat Tiffany membuka perlahan kelopak matanya, membiasakan diri dari sinar lampu terang di ruangan itu. Ia memandang sekeliling ruangan dengan rasa takjub, saat melihat bertapa kokoh dan besarnya rumah ini. Terlihat dari luasnya ruangan, dan barang - barang pahatan yang menghiasi dinding ruangan.

Apakah ini adalah rumah dari siluman bertopeng itu? Rumah ini lebih pantas di sebut dengan istana. Batin Tiffany mengiyakan.

Ternyata ini benar - benar nyata, sebuah istana dan juga isinya, persis seperti buku dongeng di cerita pasaran yang biasa terbit di toko buku.

Angin berhembus, tiba - tiba Siwon sudah berada di depan Tiffany, berlutut untuk mengobati luka goresan di lutut gadis kecil itu dengan kotak obat yang barusan Siwon ambil.

"Apa ini rumahmu Tuan?" tanya Tiffany penasaran.

Siwon tak menjawab, ia masih fokus membersihkan luka Tiffany dengan alkohol.

Sebelum menutupnya dengan perban, Siwon mengendus darah segar yang sudah mulai mengering di lutut Tiffany "Darahmu, aromanya sangat gurih"

Siwon memejamkan mata, menahan hasrat dari dalam dirinya untuk tidak menghisap darah segar milik Tiffany, saat ini juga.

Ini belum waktunya

Sementara Tiffany hanya memandang polos, pria bertopeng yang ada di depannya. Ada rasa penasaran dalam hati Tiffany, dengan rupa dari Siluman itu. Apakah dia tampan? Atau sebaliknya, wajahnya penuh dengan luka dan darah?. Lagi - lagi gadis kecil itu terhanyut oleh imajinasinya sendiri.

"Siapa dia!" seruan dari seseorang yang sangat di kenal membuat aktifitas Siwon terhenti.

Siwon berdiri dan berbalik, melihat dua orang sahabatnya yang juga merupakan siluman berdarah dingin. Mereka sedang memandang wajah Tiffany penuh selidik.

"Aku menemukannya di tengah hutan. Dia tersesat" ucap Siwon menjelaskan.

Sementara saat ini gadis kecil itu menggenggam punggung jas yang Siwon gunakan. Tiffany merasa takut, saat melihat tatapan mendelisik dari dua mahluk di depannya.

"Lihat! Dia manusia" ucap pria berjubah itu mendekat, menyentuh perlahan pundak gadis kecil itu.

Tiffany hanya mengedipkan matanya, menatap pria pucat yang sedang memandang dalam pupil mata Tiffany.

"Sial! Aku tak bisa menembus masa depan atau masa lalunya. Dia bukan manusia biasa" ucap Hyukjae dengan terkejut.

"Benarkah?!" seru Jessica, dengan cepat ia ikut mendekat.

Jessica menatap kedua rentina mata milik Tiffany, dan mengendus aroma tubuh gadis kecil itu.

"Aroma darahnya gurih sekali" ucap siluman wanita ini kecanduan. Dalam matanya Ada tatapan ingin melahap gadis kecil di dekapan Siwon ini, sekarang Juga.

Tiffany semakin bergetar, ia semakin mempererat genggamannya di baju Siwon saat mata angkuh milik Jessica semakin memandangnya tajam.

Gadis kecil itu tak pernah merasa takut selama ini, jika ia bertemu berbagai mahluk halus. Ia akan menyambut dengan senang hati kedatangan mereka. Namun, kali ini berbeda, Tiffany merasa terancam akan keselamatannya, ketika kedua siluman ini menatap matanya dengan seksama.

OPERATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang