Tiffany terus berusaha melepaskan ikatan besi yang melingkar di pergelangan tangannya. Walaupun ini menyakitkan, tetapi ia tak perduli. Yang terpenting sekarang adalah Tiffany bisa melarikan diri dari kastil dan hutan ini. Masa bodoh dengan pergelangan tangannya yang hampir patah karena ia memaksa melepaskan ikatan besi ini.
Tiffany menggigit bibirnya, untuk melampiaskan rasa sakit pada pergelangan tangannya. Air matanya sudah sedari tadi mengalir begitu saja di pipinya. Sekuat tenaga ia melepasnya, dan
Berhasil!
Ikatan besi itu terlepas dari pergelangannya. Nafasnya tersengal - senggal, merasa tenaganya sudah habis. Perih, letih, sakit, semua Tiffany rasakan saat ini.
Tiffany melihat kondisi kedua tangannya, terdapat luka goresan yang mengorek daging di pergelangannya. Darah, sudah pasti mengalir begitu saja.
Tiffany menghembuskan nafasnya kasar, ia harus cepat bergerak, karena Tiffany tak memiliki waktu banyak. Mengungat bahwa Taeyeon akan segera datang dan membunuhnya.
Tiffany berdiri, mengitarkan pandangannya mencari kain yang bisa ia gunakan untuk menyumbat sementara luka yang ada di kedua tangan dan lututnya. Ia tak mungkin membiarkan dirinya kehabisan darah, bukan.
Tiffany melangkah cepat ke sudut ruangan saat melihat kain putih penutup meja yang ia temukan. Dililitnya kain lusuh itu menyumpal, agar darahnya tidak lagi mengalir.
Tiffany menggerang, ini sangat menyakitkan! Air matanya mengalir kembali, sungguh ia ingin menyerah. Tiffany takut menghadapi siluman - siluman itu, yang pasti lebih kuat dari dirinya. Tapi lagi - lagi hatinya mengatakan tidak! ia harus berjuang untuk berhasil melarikan diri dari sini.
Tiffany memupuk keberaniannya, ia melihat sekeliling dan mengendap menyusuri lorong kastil dengan hati - hati.
Ia bersyukur karena keadaan lampu di lorong ini remang - remang, membuat ia bisa bersembunyi di balik tembok jika ada pengawal yang melewatinya.
Jantungnya berdetak cepat, keringatnya membasahi seluruh permukaan kulitnya. Dalam hati Tiffany selalu mengucap doa dan kata - kata motivasi, untuk menetralisir kegugupannya.
Langkahnya terhenti di sebuah ruangan yang cukup luas dari ruang - ruang lainnya. Tiffany merasakan hawa yang berbeda, ia mengingat pernah melewati ruangan ini.
Tiffany mengitari pandangannya ke dinding, dan matanya terpaku pada sebuah lukisan tua yang besar dan masih terawat.
Kenapa foto dirinya ada di kastil ini?
Tunggu!
Ini bukan dirinya. Bahkan Tiffany tak pernah berfoto dengan gaya seperti ini.
Tiffany memejamkan matanya, mencoba mengingat kembali deretan - deratan mimpi yang pernah ia alami. Dan matanya terbuka lebar saat bayangan wanita yang ada di mimpinya sama persis dengan gaya berpakaian wanita di foto ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
OPERA
FantasyAda 3 BAB yang di privat! Tolong lebih pintar memilih bacaan, sesuai dengan umur. OPERA adalah panggung sandiwara. Dimana ada seorang dalang di balik layar yang bertugas untuk menyusun dan mengatur jalannya sebuah cerita. Bagaimana jadinya jika kehi...