OPERA

Bab 22

OPERA ini pesat banget vote nya.. (☆^ー^☆) berkaca - kaca nih.. Makasih ya yang udah mau berpartisipasi *kiss hug*

***

Mulmet : Hyohyeon - Penyihir

--

"Siwon!"

Teriakan siluman gagak itu mengudara. Ini sudah panggilan ke empatnya, tetapi siluman harimao yang ia panggil belum menampakkan batang hidungnya juga.

Tiffany menggertakkan giginya marah, merasa jengkel karena pria yang membuatnya harus merasakan kesengsaraan seperti ini, belum juga datang.

Siluman gagak itu berdumal di dalam hati, awas saja jika pria itu ada di hadapannya nanti, Tiffany akan mencekeknya kencang - kencang. Biar siluman harimao itu tau, bagaimana menderitanya dengan perut buncit seperti ini.

Untuk bergerak susah, nafas sesak, memakai baju pun kini Tiffany merasa putus asa karena beratnya bertambah beberapa kilo dengan deraktis, membuat ia susah untuk memakai baju - baju dengan lingkar perut kecil.

Sejak dinyatakan hamil dua bulan lalu, Tiffany lebih sering uring - uringan, moodnya benar - benar buruk. Tak jarang keinginan si jabang bayi sangat tidak masuk di akal, seperti Tiffany tiba - tiba ingin bermain dengan manusia yang masih bersekolah ditaman kanak - kanak, pernah juga Tiffany ingin memakan daging badak yang membuat Siwon harus memburu beberapa badak yang benar - benar sulit untuk di mangsa.

Tiffany mengelus perut buncitnya yang sudah sebesar usia kehamilan lima bulan pada diri manusia. Ingatlah Tiffany adalah seekor siluman sekarang, dan bayi yang ada di dalam janinnya pastilah seekor bayi siluman, yang tentu perkembangannya lebih cepat dari kehamilan seorang manusia biasa.

Bisa di pastikan Tiffany akan mengalami kontraksi sekitar tiga bulan Lagi, atau terhitung di usia kehamilan lima bulan. Siluman hanya membutuhkan waktu lima bulan untuk melahirkan penerus mereka.

Udara sejuk menyerpa ke sela - sela rambut Tiffany, mengakibatkan beberapa anak rambut bertebaran di udara. Ini pasti Siwon!

Dan benar saja, siluman harimao itu tersenyum lebar sekarang, menggenggam tangan Tiffany yang berada di perut buncitnya. Ikut merasakan denyutan kehidupan di dalam sana.

"Dari mana saja kau!" sengit Tiffany tak suka.

"Aku mencarikanmu ikan tuna. Bukankah itu yang kau inginkan tadi?" Siwon terus menggerakan tangannya teratur dimana darah dagingnya berada.

"Apa dia nakal?" lanjut Siwon Khawatir, ketika melihat raut wajah Tiffany yang menahan amarah.

Tiffany mengatur pernafasannya, jika ia tak ingat tentang kesehatan janinnya, maka bisa di pastikan leher Siwon tak akan selamat sekarang. Tiffany benar - benar ingin mencekik pria tak tau diri ini.

"Aku tak pernah menduga jika mengandung itu benar - benar menyiksa!" protes Tiffany jengah.

"Hai.. Jagoan kecil kita nanti akan menjadi anak yang hebat. Kau harus kuat sayang" ucap Siwon menyemangati.

"Kau tak pernah mengatakan jika aku bisa hamil karena perbuatanmu, Siwon! Aku membencimu" Tiffany menepis tangan Siwon yang ada di perutnya.

Siwon mengulum senyumnya, merasa geli dengan ucapan yang Tiffany lontarkan "Kau adalah wanita dewasa yang pasti tau jika proses yang membuatmu mendesah di bawahku, akan memiliki hasil yaitu seorang bayi"

Tiffany semakin geram dengan celotekan Siwon yang sama sekali tak lucu baginya. Sedangakan coba lihat pria dengan topeng kayu itu, terus saja terbahak riang karena menertawakan ucapannya sendiri.