Sebuah perkotaan padat menyambut indra penglihatannya. Beberapa kendaraan dan manusia berlalu lalang memulai aktifitas di pagi hari.
Kakinya bergelantungan bebas di sebuah kursi tunggu sebuah halte pinggir jalan, yang berada di salah satu sudut kota. Suaranya bersenandung, menyanyikan sebuah alunan nada yang ia hafal dari sebuah acara musik yang pernah ia tonton di layar iklan.
"Yak! Coba lihat wanita itu. Sexy sekali" seru seseorang di sebelahnya, yang membuat lamunan dari wanita berambut lurus ini tersadar.
Pupil matanya bergerak mencari objek yang sedang menjadi pembicaraan seorang disebelahnya tadi.
"Dia tidak cantik, Oppa" ucapnya memberi pendapat.
"Tapi lihat, tubuhnya begitu menggiurkan"
"Dasar mata keranjang" Tiffany berdecak, saat melihat siluman rubah di sebelahnya sedang memandang penuh minat beberapa wanita yang sedang berjalan di depan mereka.
Selalu seperti ini. Mereka berdua selalu menghabiskan waktu di pusat Kota untuk menyegarkan mata dan menghilangkan rasa bosan. Itu yang selalu Tiffany dan Hyukjae lakukan selama tiga belas tahun terakhir.
Mereka akan diam - diam pergi dari kastil, menghabiskan waktu utuk menikmati kehidupan yang biasa manusia lakukan. Seperti menonton film, berbelanja, bahkan hanya duduk santai seperti ini.
"Apa bajuku terlihat aneh? Kenapa semua orang memandangiku" Bisik Hyukjae penasaran.
Tiffany memperhatikan penampilan siluman rubah itu, terdapat kacamata hitam yang selalu pria itu pakai, tentu saja itu adalah syarat agar Hyukjae tidak terbakar karna sinar matahari. Jangan lupakan fakta bahwa dia bukan manusia.
Jubah hitam kebesaran yang selalu ia kenakan, tentu saja itu adalah sumber kekuatan berpindah tempat yang Hyukjae miliki.
"Tampilanmu memang terlihat kuno Oppa" kekeh Tiffany meremehkan.
"Benarkah, jadi aku tidak terlihat keren?"
"Coba buka jubah kunomu itu" usul Tiffany yang langsung mendapat jitakan halus dari siluman rubah disampingnya.
"Sakit!" keluh Tiffany menggosok puncak kepalanya halus.
"Kau gila? jika tidak ada jubah ini, kita tak bisa kembali pulang"
"Aku memang gila! Kau lupa" sungut Tiffany, berdiri dari duduknya.
"Tiffany, kau mau kemana?" Hyukjae menggenggam lengan gadis berumur dua puluh tahun ini, wanita yang sudah beranjak dewasa, dari gadis tujuh tahun yang ditemukan oleh Siwon, tiga belas tahun lalu.
Mereka begitu akrap semenjak melakukan banyak hal bersama. Bahkan kini siluman rubah itu melupakan niat awalnya untuk menginginkan darah dan daging Tiffany.
"Oppa, kau ingin mendapat perhatian dari salah satu wanita itu kan? Aku akan merubah penampilanmu sedikit. Ikut aku!"
Tiffany menarik tangan Hyukjae ke sebuah toilet umum tak jauh dari halte tempat mereka duduk tadi.
"Apa yang akan kau lakukan?" protes Hyukjae saat gadis cantik ini mengambil sebuah bunga talang yang ada di kantong dress merah mudanya, ia sempat memetik bunga itu tadi di taman belakang kastil.
Tiffany membasuh bunga biru itu dengan air di wastafel, tak beberapa lama warna biru dari bunga talang itu luntur di telapak tangannya.
"Diamlah dulu sebentar, Oppa" Tiffany berjinjit untuk menggapai rambut Hyukjae, dan menggosok rambut itu sampai warnanya birunya merata. Ia mengetahui metode ini karena pernah melihat Jessica sedang meracik sebuah pewarna alami dari bunga talang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
OPERA
FantasyAda 3 BAB yang di privat! Tolong lebih pintar memilih bacaan, sesuai dengan umur. OPERA adalah panggung sandiwara. Dimana ada seorang dalang di balik layar yang bertugas untuk menyusun dan mengatur jalannya sebuah cerita. Bagaimana jadinya jika kehi...