Bab 18

474 77 14
                                    

Mulmet: Hwang Seolin

...

Dua wanita berparas cantik sedang sibuk berkutik di dapur sederhana. Mereka sedang melaksanakan tugasnya masing - masing, terlihat Seolin sedang sibuk dengan penggorengan dan spatula, sedangkan Tiffany sedang sibuk dengan potongan sayur dan daging.

Kedua kakak beradik ini sedang mengisi waktu luang weekend dengan memasak bersama. Kegiatan yang tak pernah mereka lakukan sebelum ini, karena Seolin yang sibuk dengan pekerjaannya menjadi dokter dan Tiffany yang sibuk dengan dunia keduanya di hutan belantara pinggir kota Seoul.

Seolin tak pernah menanyai tentang pekerjaan Tiffany, karena adiknya itu tak tampak mencurigakan. Tiffany selalu pergi ke hutan saat malam hari, ketika Seolin sudah tertidur nyenyak, dan kembali sebelum kakaknya itu bangun. Kadang juga Tiffany akan mencari makanan di siang hari, dengan alasan ia bekerja paruh waktu di sebuah toko bunga pinggir kota.

Seolin tak mempermasalahkannya, karena semenjak Hwang Hana meninggal, Tiffany dan Seolin jadi lebih banyak menyempatkan waktu luangnya untuk bersama. Entah dengan meluangkan waktu libur atau sekedar menceritakan keresahan hati masing - masing.

"Oh! Fany-ah, aku ingin bertanya sesuatu padamu" seru Seolin saat ia mengingat sesuatu.

Tiffany menghentikan aktifitas memotongnya dan menoleh ke arah Seolin yang sedang mengecilkan api penggorengan.

"Seorang pria dengan kulit putih pucat, yang dulu membawa ke rumah sakit. Apa dia temanmu?" Tanya Seolin.

Tiffany mengerutkan keningnya, pertanda ia sedang berfikir "Ah! maksud Eonni, pria yang memakai jubah lusuh?"

"Iya!" Seolin mengangguk antusias.

"Hyukjae Oppa, dia temanku. Apa Eonni mengenalnya?"

"Ah tidak. Aku hanya ingin tau dia temanmu atau bukan"

Tiffany semakin mengerutkan keningnya. Ia mencurigai sikap kakaknya sekarang, yang sedang menunduk menahan malu. Kenapa Seolin menanyakan Hyukjae baru sekarang, bukan dari dulu saat Tiffany masih di rumah sakit. Jika memang kakaknya itu hanya ingin tau Hyukjae temannya atau bukan.

"Lalu, Eonni bertemu lagi dengannya? Atau...." tanya Tiffany tersenyum jail "Kau menyukainya?"

"Tidak!" serilu Seolin semakin tersipu, dan memukul pelan lengan Tiffany.

"Aku hanya pernah bertemu dia beberapa kali setelah itu, dan terakhir pria itu juga menolongku saat Eomma dalam kondisi sakaratul maut" lanjud Seolin menjelaskan.

"Hyukjae Oppa berada di sini, saat Eomma merenggang nyawa? Untuk apa?" tanya Tiffany terkejut.

"Dia mengatakan sedang ingin bertemu denganmu Fany-ah, dan saat itu aku sedang bingung karena Eomma mengalami sesak nafas. Dan temanmu itu menolongku memompa dada Eomma. Tetapi Eomma tak dapat bertahan".

Tiffany heran, untuk apa Hyukjae berada di rumahnya, saat jelas - jelas siluman rubah itu tau jika Tiffany berada di kastil bersama Siwon saat itu.

Tiffany mendadak mencurigai siluman rubah itu.

Seolin menautkan jari - jarinya saat melihat Tiffany hanya diam, tampak memikirkan sesuatu "Emm.. Fany-ah, bisakah kau menyampaikan salam terimakasihku untuk temanmu,... Siapa namanya tadi? Hyu.."

"HyukJae"

"Ah iya, HyukJae" ucap Seolin tersenyum riang.

Tiffany menatap mata sang kakak, dan Tiffany bisa melihat ada sinar ketertarikan di pupil mata Seolin. Tiffany menyimpulkan bahwa kakaknya sedang jatuh cinta dengan Hyukjae, dan apa yang harus Tiffany lakukan sekarang? Hyukjae adalah siluman. Jelas Seolin tak boleh mencintai siluman rubah itu. Tidak boleh! Cukup Tiffany saja yang merasakan sakitnya mencintai seorang siluman.

OPERATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang