Jika lupa dengan kelanjutan cerita ini, saran saya baca ulang bab sebelumnya :D-------------
"Aku ingin ikut dengan Eomma" ucap Tiffany menggenggam erat tangan Hwang Hana yang sudah tampak keriput.
Hwang Hana menggelengkan kepalanya, namun masih tetap menyunggingkan senyumannya "Tidak sayang, kau belum saatnya berada di sini"
"Aku sudah mati, sama seperti Eomma? Buktinya aku tetap bisa memelukmu saat ini" Tiffany bergerak memeluk sang Ibu.
"Kau memiliki putra yang masih membutuhkan mu Fany~ah. Kembalilah!"
"Putra?" kejut Tiffany melepaskan pelukannya.
"Lihat, dia memanggilmu" Hwang Hana menunjuk sebuah ranjang bayi, yang tak jauh dari tempat mereka berdiri.
Tiffany menautkan alisnya, sejak kapan ada ranjang bayi di situ. Apakan benar, dirinya sudah memiliki anak?
Tiffany berjalan pelan menghampiri ranjang itu. Semakin langkah kakinya mendekat, samar - samar tangisan seorang bayi terdengar.
Tiffany bergetar, ketika sosok mungil itu memang benar - benar ada di dalam ranjang kayu kecil, sedang menatap Tiffany dengan wajah senduh sehabis menangis.
Bayi laki - laki itu, sedang asik menggerak - gerakkan sayap kecil yang baru tumbuh di punggungnya. Sayap yang mirip dengan milik Tiffany, tetapi terlihat masih rapuh dan sedikit di tumbuhi bulu berwarna hitam.
Siluman gagak, Apakah bocah laki - laki itu siluman gagak?.
Tiffany tersenyum, merasa bahagia ketika melihat bocah itu tertawa dan mengayunkan tangan mungil nya ke arah Tiffany.
"Mommy!" seru bocah bersayap itu, ketika Tiffany menggendong tubuh mungilnya.
Benarkah Tiffany sudah memiliki seorang putra?. Perasaan Tiffany masih saja bergemuruh tidak yakin.
Tiffany membelai pipi sang bayi, bertapa terkejutnya ketika ia mendapati beberapa kumis halus tumbuh di pipi cubby bayi laki - laki itu.
Seperti..
Harimao?
Siwon!
Tiffany teringat, Pria bertopeng itu. Siwon, benar. Siwon adalah pria yang ia cintai.
Otaknya Tiffany berputar ke masa lalu, saat pertama kali ia bertemu, dan di selamatkan oleh Siwon. Tiffany hanya manusia biasa yang berubah menjadi siluman gagak. Tiffany masih ingat bertapa menyakitkan proses perubahan itu.
Ratu Yieon dan Taeyeon. Tiffany mengingat semuanya.
Butiran air matanya menetes, dadanya begitu sesak, ketika ia ingat dengan jelas, apa yang sudah ia alami. Penghianatan, cinta, dan pengorbanan.
Tiffany memeluk erat bayi laki - laki itu. Sesegukan tangisan Tiffany semakin meninggi, tubuhnya bergetar. Ia ingat karena langkah nekat dan bodohnya, Tiffany telah membahayakan nyawa janin yang ia kandung.
"Maafkan Mommy" rancau Tiffany, masih dengan memeluk erat bayi laki - laki itu.
"Mommy menyayangimu nak. Maafkan Mommy sudah melupakanmu. Mommy janji, akan tetap bersamamu, untuk menjagamu. Sayang" Lanjut Tiffany dengan menahan sesegukan yang semakin menyakitkan hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
OPERA
FantasyAda 3 BAB yang di privat! Tolong lebih pintar memilih bacaan, sesuai dengan umur. OPERA adalah panggung sandiwara. Dimana ada seorang dalang di balik layar yang bertugas untuk menyusun dan mengatur jalannya sebuah cerita. Bagaimana jadinya jika kehi...