Ernad menelusuri setiap koridor dengan berlari, ia khawatir, mengapa? karna seseorang yang ia sayang terluka
Sayang karna ia teman sekaligus pahlawan? Jawabannya tidak, perasaan nya lain, bukan karna ia adalah teman ataupun pahlawan, melainkan ia adalah seorang gadis yang datang padanya, mungkin karna sudah takdir
Ernad membuka pintu UKS dengan kasar, langsung menghampiri gadis yang duduk di pinggir bad pasien yang sedang mengompres kening nya yang kemerahan
"Kamu gapapa? Kenapa bisa kaya gini? Liat kening kamu sampe merah kaya gini! Kamu tuh harus nya hati hati! Jalan tuh liat liat bukan nya nyelonong a-" pertanyaan ernad langsung di potong dan mendapatkan jawaban yang membuat sang empu terdiam
"Lo bukan pacar gue, gak usah sok peduli"
----------------------------------
Singkat cerita, mengapa sarah bisa memiliki benjolan di kening nya, itu karna kecerobohan nya saat melewati lapangan basket, dan pikirannya terus mengarah ke satu titik. Ernad
Setelah percakapan singkat di UKS, sarah berlalu dengan wajah datar nya, meninggalkan ernad yang menatap nya sendu
Semua orang menyingkirkan diri dari hadapan sarah, mereka bisa melihat wajah suram bercampur aduk entah apa mereka pun tak tau, dan itu terlihat menakutkan bagi mereka yang melihatnya
Sarah duduk di bangku nya, melirik jam dan lima menit lagi bel istirahat selesai, dari arah pintu disana sarah bisa melihat ernad berdiri sambil melihat nya juga
Sarah membuang pandangan ke buku yang di mejanya, ernad hanya menghela napas lalu duduk di bangku nya, tak lama guru fisika masuk
----------------------------------
"Baik anak anak, sampai sini dulu pelajaran kita, kita lanjuti lusa nanti, baik kalian boleh pulang dan ernad jangan lagi kamu melamun di pelajaran saya, " ernad mengangguk sambil menunduk kan wajah nya
Sedari tadi memang ernad tak memperhatikan pelajaran, ia lebih banyak melamun entah apa yang ia pikirkan
Sarah yang duduk tepat di belakang ernad hanya acuh tak mau ambil pusing
Sarah melewati ernad, tanpa menoleh atau pun sapa, terus berlalu sampai hilang di balik pintu, ernad merasa matanya panas dan akan berair
Sebutlah ernad banci, cengeng, cupu, atau apapun karna memang itu fakta nya. Ia lelaki yang mudah senyum dan baik hati, tapi semua orang tak melihat sisi itu yang mereka lihat hanya sisi dimana ernad cupu, cengeng, dan tak pantas jika harus sekolah disini
"Kalo kaya gini gimana aku bisa jelasin dan cerita bahwa aku.." ernad menggeleng ia harus memperbaiki keadaan dan ia akan jujur
"Aku mau kamu anter aku sarah, tunggu aku satu tahun lagi"
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -Sarah menghempaskan tubuh nya di sofa kamar nya, ingatan nya beralih ke kejadian tadi, mengapa ia marah dan kesal melihat kejadian tadi? Bukan kah ia hanya teman bagi ernad lalu mengapa ia sampai begini dengan ernad?
"Apa gue cemburu?" Sarah melebarkan matanya, dan berlari ke balkon kamar nya
"Gak mungkin!" Sarah berteriak disana, lalu menetralkan detak jantungnya, ibu sarah menghampiri anak semata wayang nya itu dengan berlari
"Sarah kamu kenapa? Kok kamu teriak?" Tanya ibu nya khawatir, sarah diam dan memeluk ibunya erat
"Sarah gapapa bu, sarah gak percaya aja kalo sarah bisa cemburu sama cowo cupu"
"Shut, coba cerita ke ibu, dan tadi kamu bilang apa? Cemburu? Cowo cupu? Ah kamu jatuh cinta ya" ibu nya tersenyum jahil sambil menusuk nusuk pipi sarah yang mulai merah
"Enggak bu, sarah sama dia gak ada apa apa!" Elak nya dan membuang muka yang sudah merah padam karna ibunya
"Terus kenapa kamu uring uringan? Ibu juga pernah muda sayang~ ayo cerita" sarah mengangguk dan mulai menceritakan semua yang terjadi, dari pertama mereka bertemu, sampai sekarang
"Dia di bully kaya gitu?" Tanya ibunya yang tampak terkejut dan merasa kasihan,sarah mengangguk
"Jadi udah berapa lama kalian kenal?"
"Seminggu"
"Baru seminggu tapi kalian udah bisa bikin cerita cinta kalian sepanjang ini?"
"Ih ibu sarah gak cinta! Orang sarah cuma gak suka aja kalo ada yang deket sama hm abu"
"Anu anu gimana sih? Nama nya tadi kan hm ernad ya"
"Iya, terus sarah harus gimana?"
"Kamu perbaiki, kamu harus denger penjelasan dia"
"Oh ya gimana sih sikap dia ke kamu kalo di sekolah?" Lanjut ibunya
"Hm ya gitu, baik, tadi juga dia kaya khawatir gitu sama keadaan aku, gara gara aku masuk UKS, tapi tau tuh itu karna kita temenan atau apa?" Sarah mengubah wajahnya menjadi kusam lagi, ia merasa takut kalo mereka itu hanyalah sebatas teman, alias friendzone
"Kalo kata ibu dia suka sama kamu"
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
"Nak, surat nya kepindahan kamu akan di urus sama kakak kamu, jadi kamu tinggal bersiap aja" mama ernad melirik sekilas anak bungsu nya yang sedang membaca buku, lalu tersenyum
"Seperti yang kakak kamu rencanakan, kamu bakal di pindahkan ke luar negri dan bakal tinggal sama kakak meta, dan mama berharap kamu bisa jadi lelaki tangguh sepulang dari sana"
Ernad mengangguk acuh, sebelum nya ia sangat bersemangat bisa tinggal di luar negeri dengan kakak pertama nya, tapi sekarang semua terasa beda, ia merasa tak rela meninggalkan tempat ini
"Mama liat, kamu dekat dengan anak bernama sarah? Sebenernya dia siapa kamu? Ah jangan bilang kamu mulai kepincut dengan nya" mama ernad mendekati anak nya dengan antusias, ernad menutup wajah nya dengan buku nya seolah ia mengatakan 'aku males bahas nya mam'
Seolah mengerti, mama nya mengangguk dan berpikir bahwa mereka sedang dalam masalah hati
'Jadi kangen masa masa SMA asique' -Mama ernad
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
"Sarah!" Nayla dengan cepat menarik sarah yang sedang berlalu dan menarik sarah masuk kelas dan mendorong sarah hingga sarah terduduk sambil meringis
"Sakit bego"
"Bodo! Yang penting itu-" Nayla mengatur nafas nya lalu melanjutkan ucapan nya
"Ernad bakal pindah"
••••
Mohon tinggal kan jejak kalian
Terimakasih

KAMU SEDANG MEMBACA
B O Y N E R D
Teen FictionSetahun membuat saya berbeda di luar dan di dalam, jika dulu saya di belakang punggungmu sekarang tidak, saya yang akan ada di depan mu. Percayalah