27 Full of talent

103 25 0
                                    

Pak agus selaku guru olaraga, mengintruksi para murid nya untuk pemanasan,  sepanjang pemanasan yang sarah serta siswi lainya lihat hanya tertuju satu titik, siapa lagi kalau bukan kembaran guanlin wanna one, ernad

Melihat ernad berkeringat membuat para hawa ingin berteriak untuk dibawa kabur, ia lebih terlihat sexy, dengan kening yang terlihat wah di mata para hawa, baru pemanasan saja sudah seperti ini apalagi kalau sudah di inti, mungkin para lelaki akan melihat para gadis pinsan di lapangan

bagaimana dengan keadaan lelaki lainnya?  sedangkan untuk para lelaki lainya hanya bisa menggigit baju mereka masing masing, tanpa peduli airl liur mereka di mana mana

"oke anak anak sekarang kita akan mempelajari materi bola besar,  yaitu basket,  kalian harus melakukan shooting sebanyak 5 kali, bisa di pahami? "

"bisa! "

"pak? " sarah angkat tangan, pak agus mengerutkan dahi "kenapa? "

"apa ntar ada tanding basket? " pak agus tampak berpikir "kalo kalian mau,  boleh?"

"ayo! Pak" semua murid tampak antusias dan mereka setuju dengan itu

"oke oke,  yaudah kita mulai tes nya, selesai ini baru tanding" instruksi pak agus segera di lakukan oleh semua murid nya

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - -  - - - - - - -  - - - - - - - - -

"dimas tadi kamu kurang pas shooting, lain kali benerin" nasehat pak agus di terima lapang dada oleh dimas salah satu teman ernad di kelasnya

"oke selanjut nya ernad" ernad yang sedang memperhatikan sarah masih tak bergeming,  ia masih memperhatikan sarah yang terus membuang kontak mata dengan nya

"oke selanjut nya ernad" ernad yang sedang memperhatikan sarah masih tak bergeming,  ia masih memperhatikan sarah yang terus membuang kontak mata dengan nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pak agus memicing, sedangkan raja serta para lelaki yang lain merasa bodo amat, "ernad" lagi pak agus memanggilnya

"sarah" sarah berdiri saat pak agus menyuruhnya mendekat,  "kenapa pak?" sarah sudah berdiri di depan pak agus

"bisa pijetin saya" mata ernad membesar, ia langsung berdiri dan mendekat "apa apaan nih! Bapak ngapain suruh sarah mijetin bapak!  "sarkas ernad

"ya dari pada saya nunggu kamu yang sedari tadi saya panggil gak nyahut, asik aja ngeliatin sarah, lama lama saya jodohin nih anak saya sama sarah" mata ernad membesar lagi,  "is mine!" ernad menarik sarah ke belakangnya "lagian gak ada sangkut paut nya sama sarah asal bapa tau" ernad menatap pak agus kesal "adalah,  toh akhirnya kamu bangun dari imajinasi buat dapetin sarah" sarkas pak agus

"ya ampun! kapan selesai nya nih tes kalo guru sama siswa nya dramatis banget, bikin keringat makin banyak" pedas,  sarah sekalinya berucap kenapa harus seperti ini rasanya?

Akhirnya setelah perdebatan yang tidak jelas, pelajaran di mulai kembali,  ernad masih kesal dengan pak agus pun maju dengan bibir yang maju beberapa centi, sarah hanya memutar matanya malas

Ernad mengambil bola basket, setelah ia membenarkan posisinya,  ia bersiap untuk melempar,  para hawa sudah kembali berteriak,  menurut mereka,

'pose kaya gitu harus di abadikan'

'ajarin gue main basket kyaa'

Sarah lagi lagi hanya memutar mata nya malas,  semua terdiam, ernad menyeringai "dua kali lagi ya pak" ernad mundur beberapa langkah dari garis yang sudah di tentukan

"kenapa kamu kesana? " semua pun penasaran, "mau nyoba aja pak,  santai napa"

Sekitaran 2meter dari garis yang di tentukan ernad mulai ambil posisi,  "sok banget" gumam sarah

Ernad mulai ancang ancang untuk melempar dan ternyata, "wooo temen gue tuh,  keren kan, ya lah temen siapa dulu"

mulut sarah seperti ada yang menganjal ia di tengah, ia tak bisa menutupi mulut nya,  "sekali lagi ya pak" ernad langsung mengambil ancang ancang untuk lemaparan terakhir

ia terhenti, saat pak agus memberi intruksi yang membuat ia tersenyum "saya tantang kamu buat lempar dari 3 meter ke belakang dari posisi kamu sekarang,  apa bisa? " ernad menyeringai,  "ok,  tapi apa yang bakal saya dapet kalo berhasil?" pak agus tampak menimang nimang

"entar bakal gue yang ngasih" sarah tampak percaya bahwa ernad akan gagal,  "tapi kalo kalah,  sebulan jadi babu nya pak agus kalo gak babu gue" suara sorak pun terdengar,  taruhan besar akan terjadi

"ok, gue berhasil lo jadi babu gue, deal?" semua nya berteriak untuk mengiyakan penuturan ernad,  "deal!"

Senyum ernad mengembang,  dengan konsentrasi yang kuat,  ernad melempar bola tersebut, dan ternyata masuk, sarah hampir saja terjatuh jika tidak di tahan oleh siswi lain

Dengan santai ernad menghampiri sarah yang masih shock di tempat,  "babu, entar beliin minum, tuan lo ini cape" setelah itu ernad pergi setelah mendaratkan cubitan gemas di pipi sarah

dengan senyum kemenangan ia pergi

dengan senyum kemenangan ia pergi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


••••
Hrlnrmdhn
Terimakasih



B O Y N E R DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang