"Ernad!"
Napasnya tersengal sengal, dengan cepat ia meraih handphone nya, akan tetapi disana tidak ada apapun melainkan wallpaper animenya
"Ternyata cuma mimpi" ia menaruh kembali handphone itu dengan perasaan aneh
Memang ia belum pernah sekali pun mengatakan bahwa ia sayang atau cinta pada ernad, tapi di sisi lain ia memang ingin ernad tetap di dekat nya, apa ia egois?
Itulah cinta kadang membingungkan, membuat sosok lain dari diri kalian yang terus berucap tidak, berbeda dengan sosok asli kalian yang entah berucap apa?
"Gue kira ernad nelpon, ternyata nihil" ia bergumam sendiri sebelum melanjutkan tidur nya kembali
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Dengan langkah lemas ia meninggalkan pekarangan rumah ernad, setelah bercerita pada mama ernad tentang ernad tak memberi kabar dan ternyata ernad tetap memberi kabar pada keluarga nya, ternyata hanya dia, ia tersenyum miris, memang nya ia siapa? Pacar? Jangan bercanda!
"Jelas ernad gak ngasih kabar, emang nya gue siapa, shit, gue baper" sarah menghapus air matanya dengan kasar
Berbalik dan menatap tajam rumah ernad, ia mengedarkan pandangan nya dan melihat pohon dekat pagar ernad
Mengelus lembut sebelum ia ukir sesuatu di pohon itu
'Awas kalo lo nongol lagi endot kambing! Mati lo!'
Menepuk berkali kali tangan nya yang sudah kotor itu, dan memandang remeh goresan di telapak tangan nya
"Untung gue bukan cabe goceng, liat tangan kegores dikit nangis bombay, minta Di obattin lah, inilah, halah tai" sarah terus bergumam tak jelas sampai seorang anak kecil mendekati nya
"Kakak"
"Ya?"
"Kakak gila?"
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Seminggu sudah kepergian ernad, di ikuti dengan kabar yang entah ada dimana
Sarah sudah menjadi orang yang tak peduli akan sosok yang hilang itu, bahkan ia sudah dekat dengan laki laki lain
Sepertinya ernad hanyalah masa lalu
walau jarak antar kedua insan itu berjauhan sarah selalu menyempatkan diri untuk berkunjung atau hanya sekedar mampir ke rumah mama ernad
Sarah mendongak kebelakang ternyata itu teman baru sarah
"Pagi pagi udah ngelamun, kesambet loh" ia merangkul sarah erat dan bersenandung dengan suara pas pasan
"Love like you do ohh love like yo-"
"Mau abis sama gue?" Dengan tangan yang masih di posisi membekap mulut temannya itu, ia mengedarkan pandangan lalu tersenyum misterius, da ternyata koridor sepi
Temannya itu menggeleng cepat, melepaskan bekapan sarah dan berlari, satu satunya agar bisa terhindar ia harus mengunci diri di wc rusak
Sungguh pertemanan yang aneh
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Dua minggu berlalu
"Terimakasih atas perhatian nya wasalamualaikum warahmatullohi wabarakatu" setelah sarah selesai membacakan pidato serta visi misi nya menjadi calon ketua osis, semua tepuk tangan riuh dari penonton tersebut membuat sarah mau tak mau mengangkat senyum lebar nya
"Sarah"
"Sarah"
"Sarah"
Nama sarah terus terdengar di pendengaran sarah, ia tersenyum bangga dan turun dari panggung
Sarah tersentak kaget karna ada yang memeluk nya, setelah tau bahwa itu Nayla ia cepat cepat menutup telinga nya, karna sebentar lagi sangkakala dunia akan terdengar
"SARAH! LO HEBAT! GUE BANGGA, LO TADI KEREN BANGET! PLIS TAMPAR GUE SEKARANG!"
"Eh eh jangan di tampar bego, cewe gue huaaa" raja menarik Nayla memutar, memperhatikan setiap inci dari Nayla, dan pada akhirnya raja pula yang kena tamparan
"Ssakit tau, napa di tampar?"
"Mata lo jelalatan kutil"
"Lumayan"
Sarah menggeleng lalu pergi meninggalkan kedua manusia aneh itu, sebelumnya memberi pukulan pada raja lalu berlari
"Nyet, sakit"
"Yang elusin" raja menyenderkan kepala nya pada pundak Nayla
"Makan tuh peyang"
"Oh shit, mampusin aja gue, tiga kali gue di tampol, sekali lagi dapet tampolan gue kasih semvak miper"
"Adaw! Sakit"
"Hehe, semvak mimi peri nya mana?"
"Mati aja lu tatang!"
••••

KAMU SEDANG MEMBACA
B O Y N E R D
Teen FictionSetahun membuat saya berbeda di luar dan di dalam, jika dulu saya di belakang punggungmu sekarang tidak, saya yang akan ada di depan mu. Percayalah