19 Friend zone

144 31 3
                                        

Senyum sarah terus mengembang tanpa beban atau apapun,  ia merasa bebas di tambah ketiga sahabatnya ini terus saja membuat lelucon yang memang garing tapi cukup untuk membuat sarah tersenyum

"Eh eh kalian sadar gak sih kalo kita ini kaya lagi double date" nayla dengan manja bersandar pada raja, dan di sambut elusan raja, beda jika sudah memiliki sandaran, dimana saja bisa bermesraan tanpa liat kondisi dan tempat

Sadar ataupun tidak yang jelas ini di depan tukang es serut yang sedang ngantri, harap di kondisikan pasangan ini!

"no no kita ini sahabat, jadi gak ada double date okay" sarah menyela, memperlihatkan senyum terbaiknya pada raka, dan hanya di balas senyum tipis raka

"awalnya aja sahabat lama lama juga jadi ehm" tanpa peduli wajah asam sarah mereka terus memojokan sarah dan raka

"tapi kalo gue sayang sama lo gimana? " raka menatap lurus sarah

Hening sesaat, "gue bercanda"

"gak lucu"

"emang?" raka mendekatkan wajah sarah, meneliti setiap inci wajah sarah dengan seksama "tapi kalo lo mau, gue bisa aja bikin lo sayang sama gue"

Semua terdiam,  abang tukang serut pun ikut diam,  para pembeli yang tadinya berteriak meminta kembalian pun diam

Sarah terus bergeming, dengan perlahan tersenyum lagi

"satu bulan, buat gue sayang sama lo dengan waktu satu bulan itu"

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

"huh, gue gak bisa cerna perjanjian yang kemarin,  lo bener bakal  nantang dia buat kaya gitu" nayla menutup wajah nya, ia tak bisa berpikir

"kenapa? Itu cuman tantangan biasa, bukan nya lo mau ya kalo gue sama dia" melirik sedikit sepatu nya ternyata tali sepatu nya lepas

"biar sama gue" baru ingin menali, raka sudah menalinya dengan benar

Raka tersenyum sambil berjongkok  di depan sarah

"padahal gue bisa sendiri" hardik sarah tak di dengar, ia masih tersenyum  sesekali berkedip genit pada sarah

"minggir,  gue mau ke kelas"

"ayok" raka memunggungi sarah, sarah yang tak memgerti hanya diam

"lo ga ngerti? sini biar gue gendong"

Sarah berdiri mengambaikan raka yang sudah siap "gue masih ada kaki kok, ga perlu gendong gendong"

Raka hanya diam melihat kepergian sarah

'tenang masih pemula'

"lo kalah" nayla menepuk bahu raka beberapa sebelum akhirnya pergi

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

"ernad, mau makan apa? " ernad yang sedang menggantung bingkai kecil mengalihkan padangannya pada sang kakak

"apa aja" berusaha kembali fokus pada pekerjaan nya, tapi gagal karena sang kakak

"itu bingkai foto orang yang sama?" meta terus memandangi adiknya itu dengan jahil

"menurut kakak?" seolah mengerti ernad memilih menghindari pembicaraan ini

"dia di indonesia?  Kamu di Singapura? Jarak kalian gak jauh jauh amat kok,  ga ada niatan buat kesana? Buat silaturrahmi?"

"bakal aku pikirin"

"kamu gak nge gym udah waktunya"

"i know"

"dia bakal kaget liat kamu nanti nya"

"semoga, dia masih nunggu aku,  dan liat perubahan aku" memikirkan hal itu saja sudah membuat enard tersipu

'pasti ada hal yang bakal aneh diantara kita sarah'

'i miss you' -batin ernad

••••

Maaf atas keterlambatan
Ada prob jadi agak susah
Tapi makasih yang masih setia disini

Gomawo

B O Y N E R DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang