17 Bad Influence

180 43 0
                                        

Dengan langkah ringan ia menelusuri setiap koridor, senyuman nya pun tak luntur, orang orang terheran heran akan keadaan nya

bukan kah ia habis di tinggal?

Benar, ia memang di tinggal tapi ia di tinggal dengan ungkapan perasaan yang tak pernah ia sangka akan secepat ini

Semenjak kemarin memang belum ada tanda tanda kabar dari lelaki yang pergi itu, dan gadis itu, sarah memilih terus melihat setiap kata yang ia lihat di kertas itu

"Lo gila"

Nayla memiringkan wajahnya dan melihat wajah sarah yang terus berseri seri, sampai sampai tak tau tempat

Sarah menggeleng lalu meninggalkan Nayla yang memandang nya aneh

Nayla tersentak ketika sebuah tangan merangkul nya, Nayla mendongak terlihat lah senyum si pelaku, raja

"Hai ratu" sapanya dengan senyuman lebar khas nya

"Ma ue la"

"Hah"

"Do" Nayla berlari meninggalkan raja yang termenung di tempat

"Ratu ngomong apaan sih?"

"Woy tunggu"

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

"Lo kok gak nangis bombay sih?"

"Hmm"

"Nyet! Lo kok ga-"

"Sejak kapan lo! Ngomong kasar!" Sarah dengan cekatan menjewer Nayla atas bahasa nya yang tak di duga itu

"Aw sakit sarah, lepasin"

"Bodo! Sekarang bilang sama gue siapa yang ngajarin lo ngomong kasar!"

"Gue cuman ikut ikutan kaya raja sarah, aduh lepas sakit "

"Eh eh itu ratu gue lo apaan"

Raja langsung melepaskan tangan sarah yang sedang menjewer Nayla dan menatap tajam sarah

Sarah pula menatap tajam raja, dengan muka merah nya menahan amarah

"maksud lo apa ngejewer Nayla!"

"Diem lo!"

Sarah langsung memberi pukulan telak di perut raja

"Lo yang apa apaan, maksud lo apa ngajarin Nayla ngomong kasar!"

"Kalo kaya gini, gak usah lo deket deket sama Nayla!"

Sarah langsung menyeret Nayla dan meninggalkan raja yang meringis

"Bego! Napa gue harus ngomong kasar di depan Nayla coba! Argh"
Raja mengacak rambut nya dengan kesal, dan mengikuti Nayla dan sarah

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Sarah melihat raja dengan pandangan menilai, sebelumnya raja sudah berjanji tak akan mengeluarkan kata binatang, dan berjanji pula tak akan membiarkan sesuatu terjadi pada Nayla, dan sekarang waktunya memberi keputusan

"Sar gue janji gue gak akan kaya gitu lagi, lo bisa pegang itu" katanya mantap

Sarah bergeming, dan menepuk bahu raja keras

"DIAM! Sekali lagi lo kaya gitu, gue bisa jamin lo gak akan pernah bisa sama Nayla!"

Raja menggeleng lalu mengangguk

"Semvak! Lo ngomong apaan!" Sarah sekali lagi memberi pukulan telak, beda sekarang di kepalanya

"Ssakit, lo yang semvak tadi lo bilang diem kampret"

Sarah menggeleng lalu mengangkat tangan nya menyerah, ia lebih memilih pergi sambil memanggil Nayla yang ia kunci di wc rusak

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Sarah menghempaskan tubuhnya di sofa kamar nya, sesekali ia melirik jam, sudah malam dan matanya seperti tak ingin menutup, terus menunggu, menunggu kabar lebih tepat nya

Dengan gontai ia berjalan ke kasurnya dan merebahkan diri dengan posisi nyaman dan menutup mata, baru saja ia ingin memasuki alam mimpi ia sudah terusik dengan suara handphone nya yang bertanda ada yang menelpon

Sarah mengangkat telepon tanpa membuka matanya, sesekali menguap karna kantuk nya

"Hallo"

"Hai, maaf ganggu udah tidur ya, Yaudah lanjutin, aku matiin ya"

Mata sarah langsung terbuka dan ternyata

"Ernad!"

••••

Bintang nya jangan lupa

Terimakasih






B O Y N E R DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang