6 Attention

267 40 0
                                    

"Sarah makasih udah bantu aku,  tapi lebih baik kamu gak perlu bantu aku,  aku udah biasa kok"

"Gue gak bantu lo,  cuman gue gak suka aja ada yang di bully di sekolah ini,  dan lo!"

Sarah menunjuk enard dengan telunjuk nya

"Lo cowo tapi cemen, cupu, bego!"

"Iya aku nyadar kok"

"Kalo nyadar kenapa masih kaya gitu?"

"Udah jalan nya begini"

"Seharus nya lo tuh berontak bukan malah pasang senyum,  gue yang cewe aja gedek kalo di gituin tapi lo sok kuat! "

"Kenapa kamu kaya gini,  kamu peduli sama aku? "

------------------------------------------------------

"Argh! Lo napah sarah cantina!  Kok lo sok care sih sama si cupu itu!  Bego bego bego! "

Sarah menghempaskan tubuhnya ke kasur standard dengan seprai panda kesukaannya

Sarah memejamkan mata nya sebentar sebelum suara benda pecah menggema di setiap sudut ruang

Sarah bangkit dan menghela nafas sebentar dengan lambat sarah membuka kenop pintu kamar nya,  ia hanya bisa memejamkan matanya saat suara lelaki itu terdengar

"Dasar pelacur! Lepaskan tangan menjijikkan mu!"

Lelaki itu meludah tepat di wajah seorang wanita yang sedang memegang kakinya

Tangis wanita itu tak bisa meluluhkan lelaki itu,  wanita itu terus menangis dan memegang kaki lelaki itu,  enggan untuk melepaskan, sepasang tangan datang untuk melepas nya

"Ibu bangun"

Wanita itu menggeleng, dan semakin memperkuat pegangannya,  sarah menatap lelaki itu dan lelaki itu tersenyum sambil melambaikan tangannya agar sarah mendekat

Sarah menggeleng dan dengan secara paksa sarah menarik ibunya agar bangun

Wanita itu atau bisa di bilang ibu sarah terus meronta agar lepas tapi sarah tak membiarkan

"Sebaiknya anda pergi tuan,  jangan memaksa saya melakukan hal buruk"

"Wah rupanya sarahku sudah besar rupanya, terlihat saja dari tubuh mu yang semakin ah.. sexy" lelaki itu menyeringai dan mendekat

Sarah bergeming tapi tidak tangannya yang sudah mendarat di pipi lelaki itu

"Sialan! Sekarang sudah berani rupanya! Jangan lupa saya yang sudah membesarkan mu sarah! Sarah saya ay-"

"Anda bukan ayah saya,  anda hanyalah orang yang membatu ibu saya saat ingin melahirkan saya,  dan selanjutnya anda menjadikan ibu saya sebagai pemuas nafsu dan ketika sudah bosan anda membuang nya bahkan anda tak ada niatan untuk menikahinya,  bahkan anda menolak anak anda sendiri sampai harus mengarbosi  janin yang belum pernah merasakan angin,  jangan lupa akan ini,  utang saya dengan anda sudah lunas bukan mengapa anda kemari! Anda ingin apa lagi?, belum puas menghina ibu saya,  bahkan anda membuat hidupnya seperti ini!  Belum puaskah anda? "

Orang yang menyebut dirinya ayah sarah,  mengeraskan rahang sebelum berdecih

"Sudah bisa berbicara ternyata,  apa kalian minta ku pukul! Kemari kau pelacur biar aku perlihatkan caraku memukul orang!"

"Jangan pernah memanggil ibuku pelacur! "

"Hah dia memang pelacur anak bodoh! "

"Hanya anda yang memanggilnya seperti itu tuan"

"Ya!  Dan saya juga akan membuat anda menjadi sama seperti nya"

Lelaki itu menarik rambut sarah,  sarah menggigit tangan lelaki itu dan menendang tulang keringnya dan menyikut pundak lelaki itu sampai lelaki terjatuh dan tak sadar kan diri

"Dasar tua bangka"

Sarah menelpon seseorang sebentar dan mematikan sambungan

Ibu sarah menangisi lelaki itu,  dalam hati sarah ia ikut menangis tapi ia kuat menahannya walau lelaki itu bukan ayahnya tapi ia telah menganggap nya,  tapi perilaku nya yang semenah menah pada ibu nya dan ia sendiri tak bisa di biarkan lebih lama

Memukul,  menyiksa,  menendang,  dan masih banyak lagi yang lelaki itu lakukan padanya dan ibu nya

Sarah mengikuti beladiri untuk menjaga ibunya dan turut mencari bantuan agar ia bisa terlepas dari lelaki ini,  dan ia sudah mendapat kan caranya

Ibu nya masih menangis dan tak lama polisi serta pelatih beladiri sarah datang

"Tolong urus semua nya senpai, bi surti tolong Kasih obat penenang buat ibu" setelah itu sarah pergi ke kamar nya menggurung dirinya

••••

B O Y N E R DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang