"duh pasangan baru, yang masih anget pasti nempel mulu" raja bersiul sesekali melirik sarah dan ernad, "lu belom pernah gue sleding ya?" tanya sarah dengan suara yang sangat datar
"belom tuh emang nya gimana rasanya?" nayla ikut menyaut, itu membuat sarah makin mendidih dan malu
'pasangan sialan'
Sedangkan ernad hanya terkekeh, seketika berhenti ketika mendapat cubitan pedas di perutnya "gue laper! Lo mau ikut gak? " tanya sarah dengan nada ketus nya, "mau ngajak makan apa ngajak war sih? Galak amat sih" gerutuan ernad tak di dengar oleh sarah, sarah lebih memilih meninggalkan mahluk astral yang sedang reunian itu
"ya, masdep gue ngambek lagi kan, lu pada sih" raja nayla hanya mengangkat bahunya tak peduli
"sar tungguuuu! "
* * * *
"laper mas?" ernad tak menjawab ia masih asik makan, dengan mulut yang sudah Belepotan karna kuah dari makanan nya
"sar elapin dong, gak peka banget sih! " sarah hanya memutar matanya jengah, "deketan muka nya " ernad mendekat kan wajah nya
"kok Gak di elapin? " sarah menatap ernad sebentar sebelum ikut memajukan wajah nya "jangan di elapin itu berat, biar di mandiin aja, aku siap" spontan mata ernad melebar
"sar kok lo jadi mesum sih, gue jadi takut di apa apain ma lo" ernad bergidik ngeri ia bahkan memeluk dirinya sendiri
"bodo nying! Buru abisin" sarah mengedarkan pandangannya ke setiap penjuru, sarah menatap ernad ketika mendengar suara cekrek dan itu ulah ernad yang diam diam mengambil foto sarah
'shit, malah ada suara nya!'
"lo ngapain motoin gue! Hapus gak! Itu pasti gue nya lagi jelek! Ga mau tau hapus nad! " sarah mengeram kesal ia berusaha menggapai handphone ernad, "kaga mau! Ini tuh bagus lu nya lagi cantik " sarah diam "mahsud lo yang kemaren maren gue jelek gitu! "
'duh bego'
"eh kaga gitu, maksud gue itu foto nya bagus sayang kalo di buang" ernad mencoba mengklarifikasi kan
"coba liat " ernad menunjukan hasilnya dengan jarak jauh agar handphone nya tak di rebut "tuh baguskan" sarah menimang nimang "bagus! Ntar kirim ya, gue nya candid" sarah terkekeh saat melihat wajah masam ernad
'bunuh tidak ya'
Ernad duduk kembali, tapi ia tak lagi melanjut kan acara makannya ia lebih memilih memainkan handphone nya
"permisi kak" sarah dan ernad sontak menengok ke sumber suara "ya kenapa? " sarah memperhatikan adik kelasnya ini yang sedang memperhatikan ernad
Sarah berdehem untuk menyadarkan gadis ini "eh. Hm maaf kak, hm tadi kak sarah di panggil sama guru kesiswaan " gadis itu terlihat gugup saat di perhatikan oleh sarah
Sedangkan ernad hanya bisa mengulum senyum
'cemburu nih! Ganteng sih gue nya'
"oh yaudah, makasih ya" gadis itu mengangguk seraya meninggalkan meja mereka
"sarah" sarah terhenti saat ingin berdiri, ernad menatap sarah dengan pandangan yang tak bisa di baca
'bocah ngapa ya? '
"ape? " sarah kembali duduk sambil bersedekap, ernad menghela nafas "gue cuman mau ngingetin kalo abis ini belok jangan lurus ntar ketabrak tembok ujung itu, terus kalo udah ketemu sama bapaknya salim ya, udah itu aja" ernad tersenyum tipis, setelah mengutarakan nasehat nya
Sedangkan sarah sudah termenung "enyahlah kau setan! "
* * * *
"assalamualaikum" sarah membuka sedikit pintu ruangan tersebut, sedikit mengintip dan segera masuk setelah mendengar instruksi untuk masuk
"bapak manggil saya kenapa? " sarah langsung to the point seusai bersalam pada guru kesiswaan "kamu to the point banget" sarah hanya mengulum senyum malu
"jadi saya manggil kamu buat" pak surya memberi sarah map yang terlihat asing oleh sarah "ini apa pak? " sarah membuka map tersebut matanya sontak melebar
"ini?" sarah menatap pak surya dengan pandangan tak percaya, "saya harap kamu bisa jalanin ini" pak surya menatap sarah seolah ini adalah tugas mutlak yang tak bisa di ganggu gugat!
"kamu bisa kembali ke kelas, dan jangan bocorkan pada siapapun sarah, saya percaya kamu"
"permisi, assalamualaikum " sarah menutup pintu itu dengan perasaan campur aduk
'so? Gue ini ketos ape detektif? '
* * * *
Sarah memasuki kelas nya, ia sempat berhenti karna di bawah kaki nya sekarang sudah terdapat manusia manusia yang entah ini manusia atau ikan asin.
mereka layak di bilang ikan asin karna hampir lantai dekat papan tulis sudah penuh dengan badan mereka yang tak bisa di bilang mungil,dan mata yang sudah terfokus pada satu titik
In Focus
'layar tancep nih ceritanya?'
"cih gue kira nonton apa? Taunya nonton Descendent of the sun, zaman kapan tuh film? pemain nya aja udah nikah, hidup tentram ga bakal megang pistol lagi WOY!" gerutuan sarah hanya di balas dengan lemparan botol botol minum oleh mereka
'liat aja bentar lagi juga pada di luar lu pada '
"ass-astagfirullah! KELUAR KALIAN! "
'mam to the pus = mampus'

KAMU SEDANG MEMBACA
B O Y N E R D
Teen FictionSetahun membuat saya berbeda di luar dan di dalam, jika dulu saya di belakang punggungmu sekarang tidak, saya yang akan ada di depan mu. Percayalah