Tidak ada yang pernah berubah dari suasana kantin, selalu ramai oleh zombi-zombi yang lapar selepas menerima setumpuk pelajaran yang mereka sendiri tidak ingin tau.
Masing-masing meja sudah penuh diisi oleh mereka yang menanti makanannya Diantar mereka duduk sesuai geng atau teman yang biasa bersama mereka.
"lo ngeliatin apa sih?" senggol gadis cantik itu pada temannya yang diam-diam memperhatikan orang diujung sana.
"apaan sih yu, aku gak ngeliatin apa-apa" bantahnya tak mengakui.
"halah ngaku aja Dian, loe ngeliati kak Elang kan?" rayu temannya lagi yang makin penasaran.
"enggak, jangan sok tau deh" balasnya tak mau kalah.
"ya ampun Dian, jelas banget lo itu merhatiin kak Elang. Lo suka ya sama kak Elang? Wajar sih siapa coba yang gak suka sama kak Elang, anaknya cakep, anak band, ketua basket pula, semua wanita yang memandang pasti langsung jatuh cinta dengan dia pastinya. Kak Elang itu udah kayak tokoh utama didrama korea atau tokoh utama dikomik romance, pokoknya perfect banget."cerocos Ayu tanpa jeda.
Merasa tertangkap basah Dian hanya diam dan pipinya merah merona.
" tuh kan muka lu aja merah gitu, feeling gua mah gak pernah salah".
"udah dong, kamu berisik banget nanti orang-orang ngeliatin tau. Malu ah" Dian yang mulai sadar kalau orang-orang disekitarnya memperhatikan mereka.
"hehe sorry, eh tapi asal tau aja rumornya kalau kak Elang itu suka mainin cewek, dan selalu ada kak Yuni disampingnya. Gue sih gak tau status hubungan mereka, tapi ada yang bilang mereka pacaran ada juga yang gak tapi sekali liat aja kalau kak Elang selalu ada untuk kak Yuni, kayaknya kak Elang suka sama kak Yuni cuman gak diterima aja." Cerocos Ayu panjang lebar yang berbicara seolah setelah melambung Dian keudara ia kembali menghempaskan temannya kedasar. Seakan-akan tidak memberi kesempatan temannya untuk berharap lebih.
"kamu berisik banget sih yu, kok kamu bisa tau sedetail itu? Kamu ngestalk kak Elang?" Mata Dian menyelidiki Ayu.
"hah...ya gak lah" bantahnya
"kok bisa tau segitu banyaknya?" tanya Dian masih tidak percaya.
"aku Cuma dengar dari orang-orang, saranku kamu jangan terlalu berharap sama kak Elang" saran Ayu pada teman baiknya itu.
Dian adalah siswa kelas X-A, SMA NUSA BANGSA yang telah lama mengagumi Elang Digantara yang merupakan idola sekolah tidak hanya terkenal dalam bidang olah raga, Elang juga merupakan anak dengan predikat berprilaku buruk walaupun ia juga mempunyai beberapa prestasi.
Tapi seisi sekolah sudah tau betul kebiasan buruk Elang yang suka bolos, sering kedapatan ngerokok dikantin, sering terlibat perkelahian bahkan sering clubbing. Dian sama sekali tidak punya keberanian untuk mendekati Elang karena ia sadar bahwa ia hanya gadis biasa dan lugu. Ibarat dari sekian ribu perempuan yang ada dimuka bumi ini, dia hanya salah satunya yang tak terhitung dan tak dikenal.
***
Jam sudah menunjukkan pukul 06:40, sedangkan Dian baru berangkat sekolah iya bangun terlambat karena belajar semalaman dan lupa memasang alarm alhasil dia bangun kesiangan.
Dengan modal nekat Dian tetap berangkat kesekolah walau ia tau nantinya kemungkinan akan terlambat. Pikiran Dian sejak tadi penuh dengan ketakutan akan sanksi yang akan ia terima nantinya jika terlambat wajar saja ini pertama kalinya Dian terlambat. Untung saja Dian datang tepat waktu, tapi semua kesenangannya kembali buyar saat menyadari ia lupa membawa dasi dan topi. Ibarat sudah jatuh ditimpah tangga pula, sedangkan upacara sebentar lagi akan dimulai.
KAMU SEDANG MEMBACA
But, Who I Am?
Teen Fiction"Ketika waktu dan tragedi merubahmu menjadi orang yang berbeda" Seorang anak SMA sepolos Dian tidak pernah menyangka rasa sukanya selama ini kepada kakak kelasnya-Elang terbalaskan, entah keberuntungan macam apa yang menimpanya Elang anak paling hit...