CREAMY BUBBLE SERIES
Subtitle : Pernyataan Cinta?
Author : Azura StefKivers
Cast : Yuki Kato | Stefan William | Arti Sahabat Cast
Genre : Romance, Drama
Rating : T
Length : UniverseDisclaimer : Semua tokoh adalah milik Tuhan, diri mereka sendiri, dan keluarganya. Saya hanya pemilik fic yang kualitasnya abal dan gaje :P
Warning : OOC, ranjau typo(s),
garing, gaje dan sebagainyaaSummary :
Bagiku, cinta adalah kata yang bermakna dalam. Amat dalam. Sebuah perasaan istimewa yang hanya kau berikan untuk mereka yang Tuhan kirimkan untukmu. Dan Tuhan tahu, betapa istimewanya kau untukku.Happy reading .....
CREAMY BUBBLE SERIES
Pernyataan Cinta ?Gadis itu termenung. Matanya kosong menatap segerombolan lelaki yang kini tengah sibuk beradu kekuatan di tengah lapangan basket. Berlari dan berusaha merebut bola karet jingga yang sibuk memantul kesana-kemari.
Sampai detik terakhir tadi, matanya belum sempat berkedip. Bukan karena memerhatikan salah seorang di lapangan itu, melainkan karena pikirannya menerawang. Tertarik kembali ke saat-saat di mana perbincangannya dengan para sahabatnya.
Kau harus memastikannya, Yuki. Jangan sampai kau dimanfaatkan olehnya. Kau harus yakin kalau Stefan memang mencintaimu.
Kata-kata itu terus terngiang bagaikan kaset yang diulang-ulang di telinga Yuki. Ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan sekarang. Apa ia harus mendatangi kekasihnya itu? Melabraknya dan memaksanya untuk mengatakan "aku mencintaimu, Yuki," atau menunggu di sini, menanti kata-kata itu keluar dari mulut Stefan secara alami. Tanpa suruhan. Tanpa paksaan. Tapi ... sampai kapan?
Sudah 1 bulan mereka menjalin hubungan, tapi Yuki belum sekali pun mendengar Stefan menyatakan cinta padanya. Tentu saja selain pernyataan cinta pertamanya, saat mereka sama-sama memulai hubungan manis itu.
"Sebenarnya bagaimana perasaanmu untukku, Stefan?" gumam Yuki lirih. Pikirannya kembali ke masa sekarang, dan tatapannya lekat memandang sosok lelaki berambut pirang yang tengah mengiring bola.
***
"Kau belum menanyakannya?" Suara lembut itu kembali menyentakkan Yuki. Membuatnya tersadar kalau ia sudah terlalu lama hanyut dalam lamunan.
Yuki menggeleng lemah untuk menjawab pertanyaan Chika tadi.
"Ya Tuhan, Yuki. Kau tidak bisa terus seperti ini. Stefan bisa saja benar-benar memanfaatkanmu. Kau 'kan tahu, Stefan selalu bersaing dalam segala hal dengan Maxime, termasuk bersaing mendapatkanmu. Dengan menjadikanmu kekasihnya, itu berarti Stefan sedikit lebih unggul dari Maxime. Dia pasti senang memamerkan itu."
Rasa nyeri seketika menghantam dada Yuki. Ribuan sembilu seolah menghujam jantungnya tanpa ampun. Membayangkan kalau Stefan memang hanya memanfaatkannya. Tidak benar-benar mencintainya. Tidak pernah mencintainya. Tidak sama sekali.
Tanpa sadar, setetes bulir bening turun menyusuri lekuk jelita Yuki. Mempertegas betapa terlukanya ia menerima kenyataan pahit itu.
***
Stefan mengernyit. Ia dan kekasihnya kini tengah makan siang di salah satu kafe terkenal di Jakarta. Matanya tak pernah lepas memerhatikan gerak-gerik gadis mungil yang kini duduk di hadapannya. Stefan sadar betul, kalau sedari tadi perempuan itu terus bergerak gelisah, seolah ingin mengatakan sesuatu, tapi mengurungkannya di detik terakhir. Dan itu membuat Stefan penasaran, tak tahan untuk bertanya.
"Ada yang ingin kau katakan, Panda?" Stefan memanggil Yuki dengan nama kesayangannya. Panda.
Stefan tercekat. Respons Yuki saat ia memanggil perempuan itu, membuatnya yakin akan satu kesimpulan. Gadis itu memang sedang gelisah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Creamy Bubble Series
Short StoryBolehkah aku mengatakan ini padamu, Stefan? Bahwa hari ini, kau lagi-lagi berhasil membuatku jatuh cinta padamu. Karena melihatmu dan merasakan kehadiranmu di dekatku, selalu berhasil membuatku jatuh cinta padamu. Berulang kali. Di setiap harinya...