CREAMY BUBBLE SERIES
Subtitle: Rambut
Author : Azura StefKivers
Cast : Yuki Kato | Stefan William | Arti Sahabat Cast
Genre : Romance, Drama, Friendship
Rating : T
Length : UniverseDisclaimer : Semua tokoh adalah milik Tuhan, diri mereka sendiri, dan keluarganya. Saya hanya ingin berbagi imajinasi tentang tokoh idola saya lewat karya kecil ini ^^
Warning : Tema Creamy Bubble Series kali ini kembali membahas masa sebelum mereka pacaran. Jadi nanti ada flashback nya yaa. Dan inti ceritanya memang di
flashback XDSummary : Yang paling penting adalah kita tetap jadi diri sendiri karena dengan begitulah kita bisa tetap bersama orang-orang yang kita sayangi.
Happy reading .....
CREAMY BUBBLE SERIES
Rambut
~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Bel yang dinanti-nanti seluruh siswa kelas XI IPA 1 itu akhirnya berdering. Sudah cukup sembilan puluh menit lamanya mereka berhadapan dengan rumus-rumus fisika yang membuat kepala mereka mengepul. Namun mereka yakin, semua rumus itu tidaklah ada apa-apanya dibandingkan dengan ketegangan yang tercipta dari sang guru fisika yang
killer nya sudah diketahui seantero jagat sekolah.Maka tidaklah heran jika seluruh siswa mengucapkan syukur yang luar biasa pada dering bel yang menyelamatkan mereka dari detik-detik mencekam ditunjuk oleh sang guru untuk menjawab soal di papan tulis.
Waktu istirahat ini pun tak ingin dilewatkan oleh Stefan. Meskipun ia bukan salah satu siswa yang khawatir jika disuruh menjawab soal ke depan, Stefan tetap menantikan istirahat ini untuk mengisi perutnya yang belum sempat diisi sarapan karena bangun kesiangan.
Baru saja ia bangkit dari kursinya, tiba-tiba saja sebuah suara khas wanita memasuki indera pendengarannya. Stefan berbalik, dan ia bisa langsung melihat wajah Maudy dan Lissa yang tersenyum manis padanya di pojok kelas.
“Stefan! Sini,” seru Maudy seraya melambai-lambaikan tangannya.
Satu alis Stefan terangkat.“Kami ingin melakukan voting,” imbuh Lissa seolah mengerti maksud ekspresi Stefan.
Stefan menghela napasnya. “Voting apa lagi?” Nada suaranya terdengar lelah dan malas. Memang sudah sejak tiga hari lalu, Maudy dan Lissa selalu menanyai para siswa lelaki di kelasnya untuk menjadi responden dari voting-voting tidak penting mereka.
Ada voting rok wanita yang paling disukai pria, baju wanita yang paling disukai pria, warna sepatu wanita yang paling disukai pria, dan voting-voting aneh lainnya. Stefan hampir gila dibuatnya.
Sesampainya Stefan di hadapan Maudy dan Lissa, dua sahabat itu langsung menyambut Stefan antusias.
“Stefan, kau lebih suka perempuan yang berambut panjang atau pendek?” tanya Lissa.
“Hah?”
“Rambut panjang atau pendek?” tanya Lissa sekali lagi.
Lalu tiba-tiba saja Maudy menepuk bahu Lissa. Sepertinya ia baru teringat akan sesuatu. “Hey, Lissa. Aku baru ingat, Stefan tentu saja suka perempuan berambut panjang. Rambut Yuki ‘kan panjang.”
“Ah, iya, kau benar. Stefan suka perempuan berambut panjang, ‘kan?”
Stefan tidak menjawab. Ingatannya tiba-tiba saja tertarik pada kenangan satu tahun lalu.
Rambut, ya?
***
Suasana semakin mencekam. Pintu dan jendela ditutup rapat. Gorden menutup jendela dengan sempurna, tidak membiarkan satu celah sinar pun masuk menerobos. Lampu dimatikan. Waktu semakin sore dan gelap. Keadaan semakin sepi. Sungguh suasana yang sangat mendukung untuk menambah kesan horor saat menonton film The Exorcist.
KAMU SEDANG MEMBACA
Creamy Bubble Series
Short StoryBolehkah aku mengatakan ini padamu, Stefan? Bahwa hari ini, kau lagi-lagi berhasil membuatku jatuh cinta padamu. Karena melihatmu dan merasakan kehadiranmu di dekatku, selalu berhasil membuatku jatuh cinta padamu. Berulang kali. Di setiap harinya...