Sakit gigi

612 114 2
                                    

CREAMY BUBBLE SERIES
Subtitle : Sakit Gigi
Author : Azura StefKivers
Cast : Yuki Kato | Stefan William | Arti Sahabat Cast
Genre : Romance, Drama
Rating : T
Length : Universe

Disclaimer : Hanya tulisan kecil sebagai pelampiasan rasa rindu. Tidak ada tujuan lain di dalamnya.

Warning : Alur berantakan, ranjau typo(s), garing, gaje dan sebagainyaa. Dibacanya santai aja, yaa. Nggak usah buru-buru ^^

Summary : Sakit gigi itu menyiksa sekali. Yuki serasa ingin meledak, kepalanya berdenyur-denyut, belum lagi dengan Stefan yang terus mengomelinya. Ya ampun, kapan ini berakhir?

Happy reading  .....

Creamy Bubble Series

Sakit gigi

~~~~~~~~~~~~

“Bagaimana keadaannya, Dok?”

“Gusinya bengkak.”

Wanita cantik berjas putih itu mematikan lampu senternya. Ia kemudian berjalan anggun ke belakang mejanya. Membenahi letak kacamatanya sebelum menuliskan sesuatu di atas catatannya.

“Pembengkakannya cukup parah, jika tidak segera ditangani, bakteri yang terselip di sela gigi dan gusinya bisa semakin menyebar dan memperparah pembengkakannya.”

Stefan mendesah pelan mendengar penuturan dokter gigi yang sekarang tengah duduk di hadapannya itu. Ia kemudian menolehkan kepalanya ke samping. Melihat Yuki yang sedang duduk di sisi ranjang pasien sambil meringis kesakitan memegangi pipinya.

“Lalu, apa yang harus kami lakukan?” tanyanya setelah kembali memusatkan pandangannya pada sang dokter.

“Ini,” tangan dokter muda itu terulur. Menyerahkan secarik kertas dengan tulisan yang sulit dimengerti. “Saya sudah membuatkan resep obatnya. Kalau Nona Yuki teratur mengonsumsi obatnya, bengkak pada gusinya bisa mengempes. Dan untuk taraf lanjut, gusi bengkaknya bisa benar-benar sembuh.”

Stefan mengangguk mengerti. Ia lalu mengambil kertas resep itu, melihatnya sekilas kemudian memasukkannya ke dalam saku kemeja.

“Terima kasih, Dok,” katanya sopan sambil beranjak dari duduknya. Yuki pun ikut bangkit. Gadis itu hanya memberi senyum tipis pada sang dokter sebagai salam perpisahan, giginya terlalu sakit untuk sekadar membuka mulut dan mengucapkan terima kasih. Untunglah, dokter muda itu mengerti keadaan Yuki dan membalas senyumnya dengan hangat.

***

“Kau dengar apa tadi kata dokter, ‘kan? Gusimu bengkak. Dan ini semua salahmu karena tidak pernah gosok gigi.”

Setelah menebus resep obat Yuki di apotek, sepasang kekasih itu kini berjalan berdampingan menyusuri koridor rumah sakit menuju parkiran. Tidak benar-benar berdampingan sebenarnya, karena Yuki berjalan agak di belakang Stefan.

“Aku bukannya tidak pernah gosok gigi, Stefan. Aku hanya sering lupa gosok gigi. Kadang-kadang aku terlalu capek, jadi langsung tidur,” tukas Yuki berusaha membela diri.

Stefan memutar bola matanya jengah. “Jangan cari-cari alasan. Gigimu bukan manusia yang bisa mentolerir kesalahan. Gigimu itu benda yang bisa rusak kalau tidak dirawat. Dan sekarang lihat, ‘kan? Gigimu jadi bengkak karena ditumpuki oleh kotoran.”

Yuki merengut. Sejujurnya, ia ingin sekali membalas kata-kata Stefan, akan tetapi denyutan hebat di kepala dan rahangnya membuyarkan niatan itu. Sekarang, ia hanya ingin cepat pulang dan beristirahat. Kepalanya benar-benar sakit.

“Lain kali, kau harus selalu menyempatkan diri untuk menyikat gigimu. Selelah apapun, jangan sampai langsung tidur. Kasihan ‘kan gigimu itu harus tidur bersama bakteri dan kuman.”

Creamy Bubble SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang