Pentingkah aku?

643 120 1
                                    

CREAMY BUBBLE SERIES
Subtitle : Pentingkah Aku?
Author : Azura StefKivers
Cast : Yuki Kato | Stefan William | Arti Sahabat Cast
Genre : Romance, Drama
Rating : T
Length : Universe

Disclaimer : Buatan author untuk menghilangkan rasa rindu pada pasangan melegenda yang satu ini, wkwkwk :D

Warning : Adegan Stefan-Yuki-nya sedikit! Ranjau typo(s),
garing, gaje, alur dijamin bikin
boring! , ide pasaran
Happy reading  .....

CREAMY BUBBLE SERIES

Pentingkah Aku?

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Yuki membuka kembali
smartphone-nya, mengecek kalau-kalau ada balasan dari Stefan. Sayangnya, sudah dua jam berlalu sejak ia mengirim chat-nya, balasan dari Stefan tak kunjung-kunjung muncul. Ia mendesah kecewa.

“Mungkin masih sibuk dengan urusannya.”

Mengambil tas selempangnya, Yuki kemudian berjalan menuju meja kasir. Senyuman ramah dari penjaga kasir hanya dibalas dengan senyuman yang sangat tipis oleh Yuki. Nyaris tak terlihat. Ia kemudian mengeluarkan dompet dari tasnya dan beberapa lembar rupiah yang kemudian diserahkannya pada penjaga kasir tanpa senyuman sedikit pun. Ia bahkan tak menimpali ucapan terima kasih dari si penjaga kasir dan malah segera berlalu pergi meninggalkan kedai.

Dua hari lagi, tahun 2015 akan berakhir. Lusa malam, pusat kota dan ruas-ruas jalan di Kota Jakarta pasti akan ramai dengan festival atau arak-arakan yang dilakukan warga guna menyambut malam pergantian tahun. Semua akan berbahagia, tentu saja, menutup tahun ini dengan kegembiraan dan mengharapkan hal luar biasa yang akan datang di tahun depan.

Yuki pun seharusnya begitu. Tadinya ia antusias sekali menyambut malam pergantian tahun nanti. Ia sudah membayangkan akan pergi berjalan-jalan dengan Stefan di malam tahun baru. Makan bersama, nonton film, pergi ke taman, melihat festival rakyat dan bersama-sama melihat acara puncaknya; pesta kembang api.

Tapi sayangnya, harapan itu tidak akan terwujud setelah seminggu yang lalu Stefan mengabarinya bahwa beberapa hari ini dia akan sangat disibukkan dengan agenda sidang akhir tahun OSIS, ekskul basket, pembimbingan untuk karya ilmiah adik kelas dan agenda-agenda lain yang tidak Yuki mengerti.

Saat ia bertanya kapan semua agenda itu selesai, Stefan hanya menjawab tidak tahu. Yuki sedikit kesal sebenarnya. Padahal ini sudah memasuki masa-masa liburan, tapi kenapa Stefan masih harus disibukkan dengan kegiatan-kegiatan seperti itu?

Tahu begini, Yuki jadi agak sedikit menyesal memiliki seorang kekasih yang pintar dan sering diandalkan oleh guru. Ia jadi jarang punya waktu untuk Yuki. Sibuk sekali. Padahal ‘kan Yuki juga pacarnya. Seharusnya Yuki juga diperhatikan. Jangan diabaikan seperti ini. Kalau jarang komunikasi dan bertemu seperti ini sih, jadi tidak seperti orang pacaran. Kalau begitu mending putus saja.

“Eh...tidak tidak tidak.” Yuki menggeleng-gelengkan kepalanya cepat kala gagasan itu melintas di kepalanya. "Aku tidak mau putus dari Stefan.”

Ia lalu melanjutkan langkahnya menyusuri trotoar yang sudah ramai dipenuhi para penjual terompet yang menjajakkan dagangannya.

Yuki tersenyum pahit melihatnya. “Tapi, aku juga tidak mau Stefan melupakan aku karena kesibukannya.”

Sebut dia egois. Sekeras apapun ia berusaha memahami keadaan Stefan yang sibuk dengan kegiatannya, dia tetap tidak bisa memungkiri fakta bahwa sebagian dirinya yang lain merasa kesal dengan sikap Stefan yang lebih mementingkan tugasnya ketimbang dirinya. Ia cemburu. Ia tidak suka Stefan menomor-duakan atau bahkan menomor-sekiankan dirinya. Ia ingin Stefan hanya mementingkan dirinya. Dirinya dan dirinya saja. Bukan yang lain. Bukan tugas-tugas menyebalkan itu.

Creamy Bubble SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang