Chapter 9

4.7K 526 21
                                    

Jimin POV

Aku tidak bisa turun tanpa perlawanan. Aku tidak akan membiarkan mereka memperlakukanku seperti anak kecil disaat aku sudah dewasa. Tapi aku harus tetap waspada. Maksudku.. aku tidak ingin di pukul setiap hari. Itu sangat menyakitkan. Aku tidak akan mempercayai mereka semua dan Jungkook adalah masalah yang sebenarnya.

Aku mendengar suara pintu terbuka. Aku mengabaikannya dan hanya memutar tubuhku untuk menghadap ke arah dinding—berharap sosok tersebut akan segera pergi.

"Minnie? Apa kamu baik-baik saja? Kamu sudah berada di kamar selama satu jam. Apa kamu tidak ingin keluar dan menonton? Waktu tidurmu hanya dua jam, sayang." Aku mendengar suara Namjoon. Hanya satu jam? Aku rasa lebih. "Minnie. Bicaralah padaku. Jangan mengabaikanku, sayang. Aku tidak menyukainya." Aku dapat menangkap kemarahan di nada suaranya.

"Aku tidak mau." Bisiiku. Ia mendatangiku dan duduk di ranjang. "Kita sangat menginginkanmu disana."

"Tidak." Ucapku. Ia menghela nafas dengan lelah. "Minie. Keluarlah. Kamu tidak bisa mendekam diri di kamar selamanya. Ayolah." Ia meraih tubuhku dan mendudukkanku. Aku menatapnya dengan mata yang membesar. Dia tersenyum padaku. "Ayo." Ia berdiri. Aku tidak bergerak. Ia kembali mendesah dan hanya mengangkat tubuhku untuk menggendongku. Sepertinya tubuhku benar-benar ringan. Aku memekik kaget dan sontak menggenggam bajunya.

Ia tertawa. "Minnie.. Aku tidak akan membiarkanmu jatuh, baby boy." Ia tersenyum. Aku menatapnya. "Aku tidak ingin menonton." Ucapku dan mulai bergerak tidak nyaman—seperti anak kecil. Aku hanya ingin ia menurunkanku dan kembali ke kasur.

"Berhenti bergerak, sayang." Ucapnya. Aku mengabaikannya dan bergerak lebih keras. Untuk beberapa keadaan, seharusnya ia merasa terganggu dan meninggalkanku. Itu harapanku. Sayangnya, ia menguatkan pegangannya pada tubuhku. "Baby, aku sudah memperingatimu." Desisnya. Dan lagi-lagi, aku mengabaikannya.

Tiba-tiba ia menarik kulit kakiku dan aku berteriak kesakitan. Itu bahkan lebih sakit dari cubitan Jungkook. Aku kembali terisak dan berhenti bergerak. "Diam dan menurutlah." Ucap Namjoon dan meninggalkan kamar.

Isakkan ku mereda, tapi tetap terdengar. Aku berusaha menghilangkan air mata ini. Kita pun memasukki ruang santai dan ia pun duduk di sofa bersamaku. Aku duduk di pangkuannya dan melihat yang lain merebahkan tubuhnya di atas karpet dan Jin duduk tepat di samping kiriku. Aku berusaha untuk menjauhinya tetapi gagal karena pegangan Namjoon masih melingkar di tubuhku.

"Jimin, bagaimana kabarmu?" tanya Jin. Aku melihatnya untuk sejenak kemudian mengalihkan pandanganku tanpa mengatakan apa-apa. "Apa kamu tidak ingin menjawab pertanyaanku seperti anak baik?"

Tidak..

Tiba-tiba, Namjoon kembali mencubitku. Aku berteriak kesakitan dan menatapnya kaget. "Jawab, Minnie. Bersikap sopanlah." Aku kembali terisak. "Aku baik-baik saja." Bisikku dan menunduk. Aku pasti akan mendapatkan banyak memar dari cubitan itu.

"Senang mendengarnya. Ayo kita menonton film sekarang." Jin mulai memutar film anak-anak—aku tidak akan menontonnya. Aku hanya duduk di pangkuan Namjoon dan berdo'a untuk menghentikan semua kekonyolan ini. Kenapa ini harus terjadi padaku? Apa yang aku lakukan sehingga aku mendapatkan ini?

"Minnie. Tonton film nya." Aku menatap Namjoon kemudian melihat ke layar televisi. Toy's Story? Yang benar saja. Aku mendesah dan hanya menatap televisi tanpa minat. Aku hanya ingin pergi. Bagaimana caranya aku pergi? Aku harus menyusun rencana untuk pergi dari sini. Aku akan gila jika aku tetap diam disini. Bayangkan jika aku akan menjadi Jungkook? Aku merinding.

"Apa kamu kedinginan, sayang?" tanya Namjoon kemudian ia menyelimutiku. Aku harus mengatakan jika ia terkadang baik.. seperti menyayangi dan semacamnya.

TIDAK! Apa yang aku katakan?! Ia menculikku. Ia memukulku, menyabun mulutku dan mencubitku!

"Minnie? Apa kamu tidak suka film nya?" tanya Yoongi. Aku menatapnya tajam.

"Ini film anak kecil. Ini untuk bayi." Desisku. Namjoon kembali mencubitku. "Berhenti mencubitiku. Itu menyakitkan." Ucapku dan berusaha melepaskan diri dari pangkuannya.

"Bersikap baiklah, Minnie. Film ini bagus untukmu." Namjoon memperingatiku. "Aku menyukai filmnya, hyung." Aku menatap sinis Jungkook. Ia memang harus mengatakan sesuatu. Aku memutar bola mataku.

"Mungkin ia menggerutu karena lapar." Ucap Hoseok. Ia pun berdiri dan pergi. Ia kembali dengan... sippy cup dan dot. Kalian bercanda, kan? Aku 'menghilangkan' that fuckin pacifier!! "Coba ini." Ia memberikannya pada Namjoon.

"Terimakasih, Hope." Namjoon tersenyum padaku dan mengarahkan gelasnya ke mulutku. Aku tidak membuka mulurku dan hanya menatapnya sinis. FUCKING hell. Aku akan gila sebentar lagi. Ia mencubitku dan aku kembali berteriak. Ia pun segera memasukkan gelasnya kedalam mulutku.

Aku berusaha untuk menghindarinya tapi aku tidak mempunyai kesempatan untuk melawannya. Aku menyerah dan hanya meminum susu sialan ini. Ia mulai mengelus punggungku dan menahan gelasnya dengan tangannya yang lain.

Aku menghabiskan setengah gelas dan aku mulai merasa mengantuk. SEKARANG aku yakin seratus persen jika mereka menambahkan semacam obat kedalam minumanku. Aku benar-benar terbangun sebelumnya dan sekarang aku mulai mengantuk? Obat tidur, kah?

Aku berhenti meminumnya dan mulai melawan rasa kantukku. Aku berusaha keras untuk membuka mataku. Namjoon menaruh gelasnya di sisi lain. "Minnie sudah mengantuk. Aku harap kamu benar. Ia hanya lapar. Tidurlah, sayang." Ia tersenyum padaku. Aku berusaha untuk menatapnya dengan tajam tapi aku pikir itu tidak akan berpengaruh.

Hal terakhir yang aku ingat adalah Namjoon menaruh dot sialan itu kedalam mulutku dan aku mendengar semacam 'aah~ sangat imut.' Kemudia aku tertidur.



.........


okeoke... jadi. bagian menegangkannya. akan ada di CHAPTER DEPAN.

hehehehe

tapi aku gak janji updatenya bakalan cepet. ^^

Kalo besok moodku bagus, ya aku update. kalo nggk ya.... ku tak tau kapan. TT

intinya, ku butuh comment kalian. TT

oiya, bagi yang suka NamJin, cek work aku yang Obviousness dong. hehe berilah kritikan atau saran~ hehe. kutunggu!^^


Vote + Comment, please^^


My Little Minnie [Translation]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang