Jimin POV
Aku terbangun dan merasa jika aku sedang di bawa oleh seseorang. Aku mulai merasa panik dan membuka mataku dengan tenaga yang tersisa. Aku mendongakkan kepalaku dan melihat Namjoon.
Aku tidak percaya ini! Mereka meculikku lagi. Betapa bodohnya aku telah meninggalkan rumah itu? Seharusnya aku tetap diam dan menunggu Sehun hyung.
"Oh—kamu sudah bangun. Kita akan sampai dirumah sebentar lagi." Ia tersenyum kepadaku. Apa yang harus kurasakan sekarang? Aku benar-benar sangat tidak beruntung.
"Biarkan aku pulang." Aku memohon padanya. Jika aku tidak merasa se-lemah ini, mungkin aku bisa lompat dari gendongannya dan lari. Aku pikir ia mengetahui jika aku tidak akan bisa seperti itu, jadi ia tidak perlu repot-repot menggunakan obat seperti pertama kali. Aku sangat lega memikirkannya karena obat-obatan itu membuatku mual.
"Kita akan pulang." Aku menolehkan kepalaku ke arah Jin. Ia juga tersenyum padaku.
"Tidak, rumah hyung-ku." Bisikku. Kerongkonganku sangat sakit.
"Semua hyung ada dirumah, sayang. Jungkook-ie juga." V tersenyum. Ada apa dengan mereka dan senyuman?
"Sehun hyung. Aku ingin Sehun hyung ku." Aku menutup mataku. Aku rasa Namjoon mengeratkan genggamannya padaku. Akupun meringis kesakitan.
"Kamu tidak akan pernah berbicara dengan 'Sehun hyung' itu lagi. Apa kamu mengerti? Ia bukan hyung yang baik. Membiarkanmu pergi dari rumah dengan keadaanmu yang sakit seperti ini?" Geram Namjoon.
"TIDAK! Ia tidak tau jika aku sakit. Biarkan aku pergi!" aku mencoba untuk melawan sedikit. Tidak terlalu berguna tapi mereka akan berpikir, kan?
"Minnie? Lihat aku." Ucapnya. Aku menolak. "Aku bilang buka matamu!" Mataku sontak terbuka ketika ia tiba-tiba menyakitiku dengan genggamannya yang semakin erat di tanganku. Aku menatap matanya dengan takut. "Kamu. Tidak akan. Pernah. Bicara. Padanya. Lagi."
"Be-berhenti. I-ini sakit." Ringisku dan mencoba untuk melepaskan diri darinya.
"Apa kamu mengerti?" Ia mengabaikan ringisanku dan berhenti berjalan.
"Dia hyung ku. A-aku mencintainya." Bisikku. Ia semakin marah dan melepaskanku jatuh ke lantai. Tubuhku terasa sangat sakit sekarang. Akupun berteriak kesakitan. Aku terjatuh dengan tangan yang menjadi tumpuanku. Dan sekarang aku tidak bisa merasakan tanganku lagi. Air mataku mengalir dan aku tidak punya tenaga untuk bergerak. Jadi aku hanya bisa terbaring disana.
"BAGAIMANA BISA KAMU MENCINTAI ORANG SEPERTINYA? AKU MELARANGMU UNTUK MENCINTAI DIA!" Namjoon berteriak padaku. Aku meringsut, berusaha untuk bersembunyi. Aku tau ini mustahil tapi ia sangat menyeramkan. Dan aku sangat panik.
Apa yang akan ia lakukan, sekarang? Menyakitiku? Mungkin ia akan memukulku sekarang, seperti yang mereka lakukan di film-film. Apa ia mencoba untuk membunuhku? Aku mulai mengambil nafas dengan cepat dan itu membuat tenggorokanku semakin sakit. Aku pun mulai batuk dan merasakan ada masalah dalam pernafasanku. Aku mulai tertawa di sela-sela batuk ini. Namjoon tidak akan membunuhku, tapi Flu sialan ini yang akan membunuhku.
"Namjoon! Hentikan! Bukan seperti ini caranya kamu memperlakukan anak kecilmu!" Jin berteriak memarahinya. Kemudian ia berlutut disampingku dan menuntunku untuk duduk. Aku berusaha untuk menjauh dan meringis kesakitan. "Jimin, cobalah untuk tenang. Ambil nafasmu lalu buang."
"Jimin, semuanya akan baik-baik saja. Namjoon hanya sedikit keterlaluan." Ucap Taehyung. Aku sedikit tenang dan bernafas dengan normal. Tapi aku tetap merasa ketakutan dan sakit.
"Aku ingin pulang." Bisikku lalu aku mulai terisak. Jin mengusap punggungku kemudian ia menarikku kedalam gendongannya. Aku tidak mempunyai tenaga lagi dan hanya membiarkan ia melakukannya. Ia pun mulai berjalan dan aku terisak di pundaknya.
Aku pikir aku tidak akan pernah bebas lagi. Aku pun mulai mempertanyakan hidupku. Aku seharusnya tetap tinggal di Busan. Mungkin ini semua tidak akan pernah terjadi.
Kita memasuki apartement nya.
"Kami kembali. Kita juga menemukan Jimin." Seru Taehyung. Kamu memasuki ruang tengah dan aku bahkan tidak berani untuk melihat.
"Halo~" Hoseok tersenyum.
"Hai. Eum—kenapa kamu yang menggendongnya, Jin hyung? Kenapa dia menangis dan kenapa ia memegang tangan kanannya seakan-akan ia kesakitan?" Tanya Yoongi.
"Apa ia sakit?" Hoseok datang menghampiriku dan aku terperanjat.
"Hope, kamu menakuti Jimin. Biarkan aku menaruhnya dulu, oke? Lalu aku akan menjelaskan semua yang terjadi." Jin berjalan ke arah sofa dan menaruhku di sofa tersebut. Aku pun langsung memelukdiriku sendiri dan menangis di tanganku.
"Kami menemukan Jimin saat ia sedang membeli sesuatu. Ia sedang sakit. Maksudku, benar-benar sakit. Ia ingin kembali ke 'Hyung' nya. Dia bukan Hyung yang baik dimataku. Bagaimana bisa ia membiarkan Jimin pergi walaupun ia sedang sakit seperti ini?" ucap Namjoon dan aku mendengar ungkapan benci dari suaranya.
"Oke, lalu? Mengapa ia terisak seperti ini?" tanya Yoongi.
"Namjoon hyung sedikit keterlaluan. Jimin-ie bilang jika ia mencintai hyung nya. Saat itu Namjoon hyung sedang menggendong Jimin, lalu ia melepaskan Jimin dari tangannya."Jelas Taehyung dan aku merasakan ia duduk di sebelahku.
"IA MELAKUKAN APA? Namjoon! Kamu menyakitinya. Kamu sangat tinggi, ketika kamu melepaskan seseorang yang kecil dan rapuh seperti jimin dari tangamu, dia akan benar-benar kesakitan!" ucap Hoseok.
"Aku sangat marah, oke? Ia seharusnya tidak 'mencintai' orang itu!" desis Namjoon.
"Namjoon, hentikan! Kamu menyakiti anak itu dan itu sesuatu yang tidak bisa kamu lakukan! Ia mungkin sangat ketakutan, sekarang!" Yoongi menatap tajam Namjoon.
"Jimin harus mandi. Ia terlihat sangat kesakitan dan demamnya semakin naik." Ucap Taehyung saat ia menyentuh dahiku. Sekarang karena ia mengatakan itu.. aku merasa sangat sakit. Aku lupa jika aku sangat ketakutan sekarang. Aku merasa sangat buruk dan mengeluarkan ringisan.
"Oke, ayo kita mandikan dia, lalu kita periksa tangannya. Setelah itu aku akan menidurkannya di kasur dan memberinya obat. Yoongi, bantu aku!" ucap Jin. Ia mengangkatku lagi dan mulai berjalan ke kamar mandi.
TIDAK, hanya TIDAK. Mereka tidak akan melepas bajuku dan memandikanku!
...............
Honestly, i feel so bad for you all. TT i really" can't continue anything this time. but when i checked it again, you guys are incredible!! thank's for patiently waiting for this translation~
anyway, i just get lost. TT and i make a new fict. if you kindly check it, the title is Daily fict. and it will contain all short fict based on my real life~ even though i will change it into BTS life. haha
okay, see you guys later~^^
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Minnie [Translation]
Fiksi PenggemarOriginal story belongs to @SheilaNandos Jimin seorang pemuda berumur 21 tahun yang diculik dan diperlakukan sebagai anak kecil. Ia dipaksa melakukan hal-hal yang diluar batas 'wajar' umurnya. Mulai dari memakai baju bayi, menghisap 'dot', dan di m...