Chapter 44

2.5K 180 0
                                    

Jimin POV

"Aku sangat senang karena kamu senang, sayangku." Aku menatap Namjoon tanpa emosi. Kamu tidak bisa mengatakan aku senang. Maksudku, aku merasa oke tapi tidak senang. Aku akan senang jika aku bisa berada di rumahku atau di kelas tari ku.

"Apa yang ingin kamu lakukan hari ini?" Hoseok bertanya padaku dan Jungkook dengan senyum lebarnya.

"Kita bermain?" tanya Jungkook dengan semangat.

"Iya, mengapa tidak. Jika kamu menjadi anak baik, maka kamu bisa bermain. Dan kamu, Jiminnie? Apa yang ingin kau lakukan?" Jin menatapku dengan senyuman.

"Aku—aku ingin pergi ke kelas tari ku."bisikku. mereka semua berhenti dan saling bertatapan satu sama lain.

"Sayang, kamu masih sangat kecil untuk pergi ke kelas tari." Namjoon melihatku ke bawah.

"Aku tidak." Ucapku dan menatapnya dengan tajam.

"Iya, kamu masih sangat kecil." Ucapnya dan aku menangkap dari suaranya jika ia menyudahi pembicaraan ini.

"Tapi aku ingin menari!" aku mengatakannya dengan marah.

"Dan aku mengatakan padamu, jika kamu masih sangat kecil!" Namjoon menatap marah padaku.

"TIDAAAAK"aku berteriak padanya. Mereka ingin anak kecil, mereka akan mendapatkan anak kecil dan aku akan mendapatkan apa yang ku mau!

"Jangan pernah mengatakan tidak padaku! Apa kamu mengerti?! Ini adalah peraturan!" aku menggelengkan kepalaku dan berusaha pergi dari dirinya. Mereka memang harus menyingkirkan hal favorit ku. Ini sangat tidak adil.

Aku mulai menangis dan Namjoon menggelengkan kepalanya.

"Ehm.. aku mungkin mempunyai cara yang terbaik untuk kalian berdua!" Ucap Hoseok dengan senyumnya.

"Dan apa itu? Aku tidak akan pernah membiarkannya pergi ke kelas itu!" Ucap Namjoon dan menatapku tajam. Aku balas menatapnya tajam kemudian mengalihkan pandanganku.

"Jangan khawatir. Kamu tau jika aku menari, kan? Dan aku mempunyai ruang menari kecil di bawah. Mungkin aku bisa mengajak Jimin bersamaku dan kita bisa menari. Aku pikir ia akan sangat senang." Aku menatap Hoseok dengan mata penuh harap. Ini tidak sama tapi setidaknya, mereka membiarkanku menari. Aku sangat merindukan tarian.

"Tidak." Ucap Namjoon. Aku terjengit kaget.

"Aku membencimu! Kamu adalah manusia terburuk yang pernah ku tau! Bagaimana bisa kau menjadi sangat tidak berperasaan? Menari adalah hal yang paling kucintai di hidupku dan kau mengambilnya begitu saja seperti itu adalah hal tidak berguna!" aku berteriak kepadanya.

Namjoon pun berjengit dan menatapku tajam. "Hanya anak baik yang boleh melakukan hal yang disukainya!"

"Ini tidak adil! AKU SUDAH MELAKUKAN SEMUA YANG KAU MAU DAN MENURUT!"

"TIDAK. KAU TIDAK MENURUT. KAMU BERTERIAK PADAKU!" Namjoon balas berteriak padaku dan aku spontan menghindar darinya. Ia benar-benar menakutkan ketika ia marah. Apa ia akan menyakitiku sekarang?

"Berhenti kalia berdua! Aku tidak suka teriakan dan kamu harus tau itu, Namjoon. Kita akan bicarakan ini lain kali. Jimin, pergi ke kamarmu dan diam di sana sebagai hukuman. Namjoon, kita akan berbicara serius, sekarang!" Jin berdiri dan membawa Namjoon keluar ruangan.

Aku terlihat sangat kaget ke arah pintu, kemudian ke arah yang lain.

"Ayo, mari kita pergi ke kamarmu, Jiminnie. Kita akan lihat nanti jika kamu boleh menari denganku atau tidak. Aku akan berusaha membicarakannya dengan Nanjoon. Aku akan sangat membutuhkan pasangan dan aku sudah tau jika kamu akan menjadi penari yang baik." Hoseok tersenyum padaku.

Aku pun berharap begitu, karena aku tidak tau lagiharus bagaimana untuk bertahan hidup jika aku tidak bisa menari setidaknyaseminggu sekali!

My Little Minnie [Translation]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang