Chapter 38

4.7K 387 36
                                    

Namjoon POV

Aku meletakkan Jimin di boks bayi nya dan pergi. Aku sangat senang karena ia telah menjadi bayi ku sekarang. I'm such a proud dad.

"NAMJOON! KEMARI!" Jin berteriak dan aku mendesah. Aku berharap suaranya tidak membangunkan Jimin. Aku berhenti sejenak dan tidak mendengar suara bayiku. Aku kembali menghela nafas. Jin seharusnya punya alasan yang jelas untuk berteriak seperti orang idiot.

Aku berjalan ke dapur dan mempersiapkan diriku untuk membunuhnya atau berterimakasih padanya tentang apapun yang akan ia katakan.

"Ada apa? Kau bisa membangunkan Minnie kecilku." Aku memasuki dapur dan duduk di sebelah Yoongi yang menjadi satu-satunya di sebelah Jin.

"Maafkan aku. Tapi aku pikir kau ingin tau hal ini. Aku pun kaget." Aku menatapnya bingung. Ia mengeluarkan sebuah ponsel dan menaruhnya di atas meja.

"Handphone?" tanyaku.

"Ya. Sebuah handphone. Tetapi bukan milik orang lain. Ini handphone Jimin." Ucap Yoongi. Mataku pun melebar.

"Tunggu. Handphone-nya? Aku pikir aku telah membuangnya?"

"Tidak. Aku menemukannya di boks dengan beberapa baju lama Jimin. Saat kutemukan, daya nya habis. Lalu aku isi ulang." Jin tersenyum padaku.

"Kenapa kau harus mengisi ulang daya nya? Dia tidak membutuhkan itu. Dia bayiku." Aku sangat bingung dengan isi otaknya.

"TAPI.. apa kau tidak ingin membaca pesannya dan melihat hal lainnya?" Yoongi menyeringai.

"Hmm.. Aku tidak tau." Aku mengatakannya tetapi tanganku tidak menurutiku. Aku mengambil ponsel tersebut dan menyalakannya. Ternyata tidak memakai kata sandi. Aku pun membukanya dan langsung melihat pesan. Mataku kembali membulat. Aku melihat banyak pesan tetapi aku hanya melihat pesan dari laki-laki yang bermain-main dengan bayi-KU. Dan aku membuka yang terbaru, Sehun... orang ini lagi. Aku pun membaca pesannya dan mulai merasa marah.

"Ada apa?" Yoongi bertanya dengan bingung.

"Bayiku.. ia bercumbu dengan SAMPAH INI." Aku mulai geram.

"Siapa? Namjoon, tenang. Kita tidak mau membuat anak-anak ketakutan." Kata Jin.

"Sehun. Orang ini.. aku sangat membencinya. Ia mengirim kata-kata rayuan dan Jimin membalasnya! Bayiku tidak diperbolehkan untuk bersikap genit dengan orang lain selain dengan ku!"

"Jimin-ie punya hak untuk melakukannya sebelum ini. Tapi sekarang tidak lagi. Jangan perlakukan dia seolah-olah dia melakukan hal yang salah. Ia tidak memegang handphone nya lagi. Jadi ia tidak bisa melakukan itu." Jelas Yoongi.

Aku mulai tenang sedikit.

"Kita harus membuang handphone ini. Aku tidak ingin benda ini berada di rumah ini atau di dekat bayi ku. Aku tidak ingin Sehun ini berada di dekat bayi ku lagi. Kita pindah karena aku ingin memulai hari yang baru. Aku ingin ia melupakan semua hal dari kehidupan lamanya."

"Aku mengerti." Jin berdiri dan mengambil ponselnya. Ia pun membuka tempat sampah. "Mari kita melupakan hal ini. Ini adalah ide yang buruk." Ia terkekeh dan membuangnya.

Ya. Mari kita lupakan hal ini dan berharap kita tidak melihat Sehun lagi.    

..............

And~ here's the new chapt^^
I appreciate you guys. Thank you so much for anticipating this fict. Even tho it's just the translated one.

I'm so sorry for not replying all your comment. :((

And see you in the next update!^^

Sincerely,

KimHyeNi

My Little Minnie [Translation]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang