Chapter 52

2.7K 180 11
                                    

Namjoon POV

Aku menonton Jimin yang bermain dengan Jungkook. Aku mulai merasa santai dan melihat ke arah yang lain. "Apa kalian pikir, jika ia akan jatuh ke little space nya dekat-dekat ini? Aku merindukan mochi kecilku."

"Pasti. Ia hanya membutuhkan sedikit waktu. Aku pun mempunyai firasat jika ia akan menjadi seperti itu. Jadi jangan terlalu khawatir. Semuanya akan baik-baik saja." Udap Jin dan menepuk punggungku.

"Yeah, lihatlah bagaimana ia bermain dengan Jungkook." Hoseok tersenyum. Aku kembali menatapnya dan melihat mereka berdiri sedikit lebih jauh dari kami dan ayunan. Aku menghela nafas dan mulai berdiri.

"Aku akan menjemput mereka. Aku tidak suka mereka disini sama sekali." Ucapku dan mulai berjalan ke arah mereka. Kookie melihatku dan tersenyum.

"Jooniiie!" ia berseru dengan semangat. "Minnie biyang ia cuka Kookie." Mataku melebar dan menatap Jimin. Ia bilang seperti itu.. tapi bukankah ia takut pada Jungkook sebelumnya?!

"Apa itu benar, sayang?" Jimin menatapku dan aku langsung melihat perbedaan di matanya. Ia tidak terlihat takut sama sekali dan terdapat kilauan di matanya. Apa ia terjatuh?

"Minnie cuka Kookie dan daddy." Bisiknya dan aku menunduk sembari bersemu malu. Jantungku langsung berdetak lebih kencang pada pengakuannya. Aku bisa saja meloncat kegirangan.

"Aww—Daddy juga sayang padamu. Ayo kita kembali dan minum sesuatu." Ucapku dan tersenyum padanya. Kookie tersenyum dan berlari kembali. Aku menggelengkan kepalaku sembari tertawa.

"Angkat?" tanya bayiku dengan malu.

"Tentu, my little prince. Apapun untukmu." Senyumanku semakin mengembang dan aku pun mengangkatnya ke pinggulku. Ia langsung menyembunyikan wajahnya di leherku. "Apa kamu malu, little one?" aku merasakan ia mengangguk pelan, dan aku pun terkekeh. "Kamu benar-benar yang terimut."

Aku mulai berjalan kembali kepada yang lain dengan senyuman lebar di wajahku.

"Apa ini yang kudengar? Apa Minnie yang terimut?" tanya Jin sembari memberiku botol dengan susu strawberry.

"Tentu saja ia yang terimut." Ucapku dengan bangga lalu duduk di samping Hoseok yang mempunyai Kookie di pangkuannya." Hei, sayang. Daddy punya susu strawberry yang lezat untukmu." Bisikku dan mencoba untuk memutar tubuhnya di pangkuanku sehingga ia dapat meminumnya dengan nyaman.

Perlahan, ia menatapku. "Bewwi?" tanyanya. Aku bersumpah aku dapat mati kapan saja karena betapa imutnya hal ini.

"Iya, susu strawberry. Jin membuatnya ekstra untukmu karena ia tau kau sangat menyukainya." Aku mengangkat botolnya ke mulutnya dan ia pun langsung meminumnya. Ia benar-benar terasa santai dan mulai merebahkan kepalanya di dadaku. Aku tersenyum padanya dan mulai menepuk tubuhnya pelan.

"Kookie, no. Hanya boleh satu kue." Ucap Jin dan menarik bungkusan kue nya jauh.

"Tapi aku ingin.." Kookie merengek.

"Tidak ada rengekan. Minum susumu lalu waktunya tidur. Lihat, Minnie. Ia sudah setengah tertidur." Ucap Yoongi dan menunjuk bayi ku. Aku menunduk dan tentu saja. Ia sedang berperang dengan tidurnya dan berusaha untuk tetap bangun.

"Aw—lucunya. Bagaimana mungkin ia mulai mengantuk lagi? Ia tidur selama perjalanan kesini." Tanya Hoseok.

"Ia seorang bayi. Mereka tidur yang banyak dan sekarang tinggalkan anak itu sendiri." Ucap Jin dan meraih Kookie dari pangkuan Hoseok ke pangkuannya. Ia pun langsung memasukkan botol ke mulut Kookie dan mulai menepuk tubuhnya juga.

Aku tersenyum pada mereka semua. Ini seharusnyaterjadi setiap hari. Kami adalah keluarga kecil dan aku sangat menyukaiperasaan ini. Perasaan untuk bersama-sama dan menjadi bagian sesuatu yang baik,sesuatu yang berakhir dan dimana aku dibutuhkan.

My Little Minnie [Translation]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang