Chapter 17

4.7K 476 60
                                    

Namjoon POV (finally uww~)

Aku berjalan ke arah dapur, dan mendapati Jin dan Yoongi sedang memasak. Tunggu. Bukankah  Yoongi seharusnya bersama...

"Yoongi hyung, mana Jimin?" Tanyaku.

"Oh, ia sedang bersama Jungkook. Tadi Jin membutuhkan bantuanku, jadi aku menyuruh mereka untuk berkeliling sendiri." Yoongi menjelaskan sambil memotong sayuran.

"Hyung! Bagaimana bisa kau meninggalkan mereka berdua sendirian? Jimin itu takut pada Jungkook dan masih sakit. Bagaimana jika sesuatu terjadi?" Aku benar-benar terkejut. Mengapa Yoongi gegabah meninggalkan mereka berdua?!

"Oh.. emm.. tidak akan ada hal buruk terjadi pada mereka, Namjoon. Jangan khawatir." Setelah Yoongi mengatakan hal itu, Jungkook memasuki dapur... tanpa Jimin.

"Hyung.." Jungkook berbisik dan menatap Yoongi sedih. Dia terisak dan air mata mengaliri pipinya.

"Jungkook, apa yang terjadi? Mengapa kau menangis?" Yoongi membiarkan barang-barang dalam genggamannya terjatuh, segera menghampiri Jungkook.  Yoongi meraihnya kedalam pelukannya.

*Yungiku daddy-able unchh:"*

"Mana Jimin?" Tanyaku. Firasatku buruk.

"Hyung... Jimin berlari pergi meninggalkanku.. a-a-aku mencoba menghentikannya ta-tapi ia mengabaikanku.   A-a-aku tidak tahu ia ada dimana..." Lalu Jungkook mulai menangis tersedu-sedu.

"Kapan hal itu terjadi?" Tanya Jin. Ia berhenti memasak dan menatap Jungkook.

"Ku-kukira satu atau dua jam yang lalu... aku sudah berusaha mencarinya.." Jungkook menunduk.

"Hmmm, benarkah? Kau tidak berbohong, kan? Kau pasti tahu pembohong cilik akan mendapatkan hukuman." Bisik Jin. Aku menatap mereka berdua. Jin pasti menyangka Jungkook berbohong.

"A-aku tidak berbohong!" Protes Jungkook sambil mengetatkan pelukannya pada Yoongi.

"Baiklah bila kau berkata begitu. Ayo kita mulai mencari Jimin. Panggil yang lain, kita akan lebih cepat menemukannya. Jangan khawatir, Namjoon." Jin bangkit dan mengelus punggungku. Aku mengangguk. Aku harap Jimin baik-baik saja. Aku tidak ingin baby-ku terluka.


.....


Aku menyusuri salah satu lorong di lantai 2. Aku jarang melaluinya karena bagian ini adalah milik Jin, Yoongi dan Jungkook. Bagian milikku berada di sisi lainnya. Basement adalah milik Hoseok dan Taehyung, dan lantai satu milik bersama. Rumah ini benar-benar luas, tapi entah mengapa aku merindukan apartemen kecilku. Tapi pindah merupakan pilihan yang bagus juga, yah, karena kami kaya, jadi mengapa tidak?

Tiba-tiba ponselku berbunyi. Pesan dari Jin.

Periksa pintu-pintu disana. Dibalik salah satunya ada tangga yang  mengarah kebawah. Jimin berada disana. Aku akan menjelaskan semuanya nanti. Segera bawa dia kemari, aku akan memanggil yang lainnya dan menyiapkan beberapa hal untuk Jimin. Cepatlah, oke? mungkin ini terdengar agak menyeramkan tapi aku akan segera berada disana.

Aku menyimpan ponselku dan membuka pintu terdekat... kamar Jungkook. Aku membuka pintu lainnya. Kamar Yoongi dan Jin. Tunggu. Mengapa Jin tahu dimana Jimin berada? Dan bagaimana bisa ia tahu posisiku saat ini? Cukup mengerikan. Sepertinya ia memasang beberapa kamera dirumah ini.

Aku membuka dua pintu lainnya dan gagal. Akhirnya aku sampai pada pintu terakhir di lorong itu. Aku membukanya dengan perlahan. Jimin bisa jadi berada disitu dan aku tidak ingin ia terluka karena kecerobohanku. Juga aku tidak ingin Jimin menjadi panik bila aku membukanya seperti monster. Aku menatap ke dasar tangga. Wah, gelap sekali. Tunggu. Gelap? Jimin takut kegelapan!

My Little Minnie [Translation]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang