Namjoon POV
Aku menonton Jimin menari dengan mulutku yang terbuka lebar. Bagaimana bisa seseorang menari seperti ini? Aku memang sudah melihat Hoseok menari sebelumnya dan ia sudah menjadi yang terbaik tetapi Jimin menari dengan sedikit berbeda. Dengan emosi dan sangat anggun. Hoseok mempunyai kekuatan di tariannya. Tetapi mereka berdua sangat hebat dan di sinilah aku. Aku tidak bisa menari, aku bersumpah. Hoseok sudah mencoba untuk mengajariku menari sebelumnya tetapi katakan saja jika itu tidak berujung baik.
Aku lanjut menatap Jimin. Aku tidak cemburu atau apapun. Aku hanya merasa bangga mempunyai bayi yang berbakat.
Mereka menyelesaikannya dan aku bertepuk tangan dengan sangat keras. Jimin menatapku dengan malu-malu dan aku hanya memberikannya senyuman terbaikku.
"Wow! Kamu sangat hebat, sayang." Ucapku dan langsung memberinya pelukkan. Aku merasakannya menegang tetapi kemudian ia melepaskannya.
"Benarkah?" bisikknya dan aku mengangguk.
"Tentu saja. Aku sangat bangga. Kamu benar-benar seorang penari yang berbakat." Kataku dengan bangga dan ia melihatku dengan senyuman terindahnya di dunia. Hatiku meleleh dan akupun tersipu.
"Selamat, Jiminnie." Ucap Jin dan ia memberika hi-five. "Ayo, semuanya. Ini waktunya makan malam kemudian kita akan menonton film." Ucapnya kemudian ia mulai berjalan dengan Jungkook di belakangnya.
"Ayo, Minnie." Aku berucap dengan senang dan meraih tangannya. Ia menatapku sejenak kemudian mengangguk. Kami pun berjalan dan aku bisa saja berteriak ketika ia tidak menolak genggaman tanganku.
Jimin POV
Ia bangga padaku. Aku tidak pernah mempunyai siapapun yang bangga padaku. Tidak orang tuaku ataupun temanku. Mereka selalu mengatakan jika aku menyia-nyiakan waktuku dengan menari. Aku benar-benar tidak mempercayai ini. Namjoon sungguh-sungguh memelukku dan mengatakan jika aku penari yang hebat.
Aku merasakan hangat di dalam dadaku dan aku benar-benar tidak tau ini apa tapi aku menyukainya. Aku menyukai perasaan yang aku dapat ketika Namjoon mengatakan hal yang baik padaku. Aku merasa sedikit bingung, sekarang.
Kami berjalan ke arah dapur dan biarkan aku memberitahumu jika jalan ke atas tidak semengerikan jalan ke arah bawah. Mungkin karena Namjoon disini bersamaku?
"Kita akan memakan nasi goreng sebagai makan malam." Ucap Jin dengan senang kemudian duduk. Aku melihat ke arah meja dan menemukan banyak sekali makanan. Siapa yang akan memakan ini?
"Mari duduk, Minnie." Namjoon tersenyum dan mendudukkan ku di kursi sebelahnya. Aku melihat ke sekitar sejenak kemudian menatap piringku yang masih kosong. Namjoon mengambilnya dan mengisinya dengan porsi yang sedikit.
"Jika kamu ingin lebih, katakanlah. Aku juga ingin kamu memakan semuanya. Kamu pasti sangat lapar setelah menari selama dua jam." Aku memberinya anggukan kecil. Aku akan berusaha, mungkin?
Aku meraih se sendok kecil dan merasakannya. Mataku membulat. Ini sangat enak.
"Apa ini enak?" aku menatap Jin dan memberinya anggukan serta senyuman. Ia benar-benar bisa memasak!
Aku kembali menunduk dan mulai memakan masakan hebatdan lezat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Minnie [Translation]
FanfictionOriginal story belongs to @SheilaNandos Jimin seorang pemuda berumur 21 tahun yang diculik dan diperlakukan sebagai anak kecil. Ia dipaksa melakukan hal-hal yang diluar batas 'wajar' umurnya. Mulai dari memakai baju bayi, menghisap 'dot', dan di m...