15. Dibalik teka-teki

309 46 1
                                    

Happy reading:))

Alexa memasuki semua peralatan tulisnya kedalam tas, ia mendengar ponsel Kenzo berbunyi tetapi Kenzo tidak mengangkatnya, dia melirik pantas saja ia tidak mengangkat kalau orang yang mempunyai ponsel sedang tertidur.

Alexa mengguncang tubuh Kenzo tetapi ia masih tidak bangun, terpaksa Alexa melihat siapa yang menelponnya Ivan, Alexa mengangkat.

'Ken, pokoknya lo ke Cafe biasa sekarang ini penting.' Baru juga Alexa ingin menyapa tetapi orang itu langsung berbicara begitu.

"Nghh ini bukan Kenzo, gue temannya Kenzo lagi tidur." Ujar Alexa.

Tiba-tiba ponsel di tangannya ditarik Kenzo menatap tajam Alexa lalu menyimpan Ponselnya di daun telinganya.

"Tadi ada orang iseng yang angkat, kenapa?"

'...'

"Bukan dia teman bangku gue, kenapa emang?" Ujar Kenzo yang melirik Alexa.

'...'

"Oke gue segera kesana." Kenzo mematikan sambungannya lalu memasuki ponselnya di saku kemudian membereskan bukunya.

"Sorry, tadi gue dah bangunin lo tapi lo nya gamau bangun yaudah deh gue angkat." Ujar Alexa merasa dirinya sangat lancang.

"Lain kali gausah kepo privasi orang." Ujar Kenzo datar.

"Gue gak kepo, sumpah tadi gue itu cuma mo bilang kalo lo lagi tidur gak ada niat apa-apa kok." Kenzo mengangguk kemudian mengambil tasnya lalu keluar kelas.

Alexa mengambil tas dan ikut keluar, ia masih merasa tidak enak ke Kenzo, memang ia salah karena sangat lancang.

Tetapi yang membuatnya bingung adalah suara itu, kenapa suaranya sangat tidak asing baginya, suara itu baru lagi ia dengar, mungkin hanya perasaannya saja.

Alexa menuju ke parkiran dan hendak membuka pintu mobil tetapi sebuah tangan menghalanginya dia berbalik ternyata Alex.

"Bang Alex, lo kok disini?" Tanya Alexa bingung melihat Alex.

"Itu tidak penting, pokoknya lo sekarang ikut gue." Alex langsung menarik tangan Alexa.

"Ih apaan sih bang, kan mobil gue dah ada, lagian mo kemana sih buru-buru amat." Alexa melepaskan tangannya.

"Gausah banyak tanya deh, mending lo sekarang ikut gue." Alex menarik Alexa lagi.

"Ih iya, tapi mobil gue gimana masa di tinggal." Ujar Alexa yang masih memikirkan mobilnya.

"Elah gausah dipikirin nanti gue yang urus." Alexa pasrah Alex menariknya.

Alexa langsung masuk kedalam mobil Alex dan terkejut melihat Adinda di dalamnya, "loh Dinda, lo kok disini?" Tanya Alexa.

"Gatau Alex langsung narik gue katanya gausah banyak tanya dan ikut aja." Ujar Adinda, Alexa semakin tidak mengerti apa yang diperbuat oleh kakaknya itu.

"Bang lo napa sih narik-narik kita." Semprot Alexa ketika Alex sudah berada di mobil.

"Yaelah kalo di ajak ngomong itu nyaut kek!" Teriak Alexa, Alex tidak menjawab dan masih fokus ke depan.

Alex berhenti disebuah Cafe, "lo berdua tunggu disini, jangan kemana-mana kalo kalian keluar nyawa kalian terancam." Ujar Alex kemudian keluar.

Alexa menatap Adinda bertanya, ia hanya mengendikan bahunya tanda tak tahu, Alexa merasa ada yang aneh dengan Alex belakangan ini, pasti ada yang lagi di sembunyikan.

Alexa membuka pintu mobil, "Lex, lo harus ingat apa yang di bilang bang Alex." Ujar Adinda.

"Itu cuman ancaman bang Alex kok, lo gausah takut." Balas Alexa, Adinda memang sangat pucat.

Unforeseen DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang