9. Sekelompok bareng

457 62 2
                                    

Happy reading:))

Aku menunggu kelompokku yang ingin ke rumahku untuk latihan menyanyi, sambil menunggu mereka aku membersihkan ruangan khusus berlatih musikku.

Aku menyapu ruangan ini dari pojok ruangan hingga ke pintu, bang Alex yang melihatku heran langsung menghampiriku.

"Tumben rajin." Ujarnya mengangguk-angguk melihatku yang sedang menyapu.

"Yaampun bang, bukannya bantu malah di komentari." Ujarku sambil menunduk-nunduk menyapu, capek juga yah.

"Ogah mending gue makan, lagian lo tumben amat dah membersihkan gitu, ada apa hm?" Anjir makan mulu deh kerjaannya.

"Bentar teman gue mo datang kerumah buat latihan musik makanya gue bersihin ini." Ujarku kemudian beralih mengambil lap dan menglap alat musik.

"Alvaro dkk?" Tebak bang Alex, aku langsung berbalik padanya, bang Alex sedang bersandar di pintu.

"Kok lo tau?" Tanyaku bingung.

"Tau kok, Kenzo yang bilang tadi." Ujar bang Alex, aku kembali membersihkan.

Setelah semuanya bersih aku langsung keluar dari ruangan dan menuju dapur untuk memasak sesuatu buat mereka.

Bang Alex masih mengikutiku, "paan sih bang ngikutin gue mulu, sono lu duduk." Ujarku sebal.

"Yaelah selow dong." Ujar Bang Alex kemudian duduk di meja makan dan masih memperhatikanku.

Aku membuka kulkas, astaga perasaan baru kemarin deh bang Alex belanja masa udah bersih aja nih kulkas.

"Bang, kok gada isinya?" Bang Alex menyengir tanpa dosa.

"Udah gue abisin semuanya." Bang Alex tersenyum tanpa dosa, sialan kenapa aku harus punya abang rakus.

"Pokoknya Lexa gamau tau lo harus ke supermarket sekarang!" Teriakku di depan wajah bang Alex.

"Anjir selow dong gosah teriak-teriak napa, telinga gue masih normal ini." Ujar bang Alex kemudian memegang kedua telinganya.

"Makanya beliin, mereka udah mau datang nih tapi gue belum ada buatin makanan satupun." Aku mengacak rambutku sebal.

"Yaelah, mereka doang kok yang datang bukan shawn mendes selow kek." Cibir bang Alex.

"Anjir napa abang gue dibawah-bawah ha?" Ujarku tak terima masa abang ku di bawah-bawah.

"Tunggu, abang loh shawn mendes berarti gue shon mendes dong? Gue kan abang lo." Ujarnya kepedean.

"Idih shawn mendes gak rakus kek lo tau!" Teriakku.

"Eh enak aja, orang gak rakus gabakal hidup." Sinisnya.

"Bang gue gamau debat, mending beliin aja bahan-bahan kulkas nanti gue buatin lo juga makanan deh." Ujarku final, daripada debat dengannya sampai one direction comeback pun gabakal selesai.

Bang Alex tampak berpikir kemudian mengangguk, "oke dah gue beliin tapi bentar malam lo temanin gue diner di taman dengan makanan yang banyak, gimana?" Kalau dinernya barang Alvaro gue mah tapi ini? Bareng dia ogah bettdah.

"Kalau gamau yaudah gue gamau beliin, lo beli sendiri gih sana gue mo bogan aja." Eh yasudah deh aku terima saja.

"Eh, iya deh bang gue mau diner bareng loh, sana buru beli." Ujarku, bang Alex tersenyum kemudian berjalan ke arahku dan cupp! Bang Alex mencium pipiku.

"Dasar abang gila!!!" Enak aja pipi aku dicium-cium, bang Alex tertawa kemudian berlari ke kamarnya untuk mengambil uang dan jaket.

Aku memutuskan untuk ke ruang santai untuk menonton, sambil menunggu bang Alex, aku mengambil hape dan mengecek instagram.

Unforeseen DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang