24. Bertemu Alfa

253 41 1
                                    

Happy reading:))

"If you love two people at the same time, choose the second. Because if you really loved the first one, you wouldn't have fallen for the second." -johnny Deep.

*****

Dua orang kini duduk berseblahan, tidak ada yang membuka percakapan, keduanya justru di penuhi dengan kebungkaman.

Alexa dan Alfa, dua orang yang dahulu begitu dekat, entah sekarang seperti berada dalam jarak yang sangat jauh.

"Kalau gak ada yang mau di bicarain gue pergi sekarang." Ujar Alexa yang hendak berdiri.

"Tunggu!" Tahan Alfa, Alexa pun memberi waktu dan segera duduk kembali ke tempatnya.

"Gue kangen sama lo." Ucap Alfa, Alexa tidak menjawab.

"Cuma itu? Lo buang-buang waktu tau gak." Ujar Alexa.

Tapi sejujurnya, jauh dari lubuk hati Alexa, ia juga merindukan sosok yang ada di depannya saat ini, di sisi lain ia juga membencinya, walaupun Alexa tau ini bukan sepenuhnya kesalahan Alfa.

"Nggak, oke gue ngaku gue salah dah nyianyiain lo. Gue juga gada hak buat ngelarang lo tapi gue mohon lo jauhin Dinda." Yang tadinya Alexa acuh kemudian semua perhatiannya beralih ke Alfa.

"Maksudnya lo ngelarang gue buat dekat-dekat sama sahabat gue gitu? Kalo emang gitu maksud lo gue gak bakal turutin, lo itu harusnya sadar Fa kita itu udah gak seperti dulu lagi, lo juga gak berhak buat ngelarang gue berteman dengan siapa, itu hak gue dan lo gada hak buat ikut campur dalam urusan gue." Ujar Alexa ke Alfa.

"Kalau ada hubungannya dengan lo itu justru hak gue Lex, gue gak ngelarang lo berteman sama Dinda tapi lo harusnya tau mana teman yang beneran dan mana teman yang hanya status doang, sekarang itu susah di bedain mana lawan mana kawan." Ujar Alfa.

"Lo apaan sih Fa, lo itu gak usah ikut campur urusan gue, seharusnya gue gak hati-hati sama Dinda, tapi sama lo, lo itu licik." Alfa tersenyum sinis mendengar ucapan Alexa.

"Licik? Yaudah kita lihat kedepannya siapa yang licik dia atau gue. Ingat lex kadang teman memeluk kita erat agar pisaunya tertancap lebih dalam." Setelah mengucapkan kata-kata itu Alfa kemudian keluar dari Cafe.

Alexa terdiam memikirkan kata-kata Alfa barusan, Alexa tau persis ekspresi serius dari Alfa, bagaimana jika yang di katakan Alfa itu benar?

"Astaga kenapa gue malah pikirin omong kosong Alfa barusan? Bego lo Lex." Gumam Alexa kemudian pergi begitu saja.

*****

Alexa sudah bersiap-siap dengan pakaian simplenya, ia ada janji dengan teman-temannya untuk sekedar cuci mata dan menonton bioskop.

Alexa mengenakan kemeja merah berpaduan hitam serta celana jins yang berwarna hitam, tidak lupa rambutnya dibiarkan terurai.

Alexa keluar dari kamar dan melihat Alex yang tengah menonton, Alexa berjalan begitu saja tanpa menegur Alex.

"Lo mo kemana?" Tanya Alex.

"Gue mo pergi kemana pun emang lo peduli?" Tanya Alexa sinis.

Unforeseen DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang