27. Pernyataan Kenzo

213 35 1
                                    

Happy reading:))

"Apapun perlakuanmu, aku tetap mencintaimu. Aku tak peduli cibiran orang perihal aku yang memilih bertahan, aku tak peduli pada mereka yang tak pandai meramu situasi perihal apa itu mencintai."

*****

Alexa berjalan di koridor dengan wajah nenunduk, ia memang sudah mengetahui semuanya, tetapi yang ia sedihkan adalah perihal teman-temannya yang menjauhinya.

"Kir ada yah orang yang pura-pura polos eh ternyata dia dalang di balik semuanya." Sindir Feli yang berjalan bersama Kirana.

"Dia kan ingin jadi superhero biar disuka sama semua orang, gue kalau jadi dia juga mau tapi sayang gue masih punya hati buat ngelakuin itu demi kepentingan gue, dan buat orang yang gak bersalah jadi menderita." Sindir Kirana berteriak di koridor.

"Terserah kalian mau ngomong apa tentang gue. Tapi asal tau aja, omongan lo barusan akan buat lo nyesal nanti!" Tegas Alexa kemudian berjalan.

"Opss, dianya ngancam." Gumam Kirana dan Feli tersenyum sinis.

Alexa berlari, air matanya jatuh begitu mendengar sindiran sahabatnya. Memang benar kata orang, kehilangan sahabat lebih sakit dibanding patah hati yang dibuat oleh kekasih.

Alexa terduduk di koridor kelas, ia masih menangis, jujur ia sangat terpukul oleh kata-kata sahabatnya.

"Lo boleh nangis sepuasnya, tapi setelah ini lo harus bangkit, tujuan lo hidup bukan hanya untuk menangis." Alexa melihat siapa yang mengucapkan kata-kata itu.

"Kenzo?" Gumam Alexa kemudian menghapus air matanya.

"Udah nangis nya?" Tanya Kenzo yang menatap kosong lapangan.

"Lo kok disini?" Tidak menjawab pertanyaan Kenzo justru kembali bertanya.

"Salah kalau gue disini?" Jawab Kenzo yang kini menatap Alexa.

"Gak lah ini kan tempat umum." Ujar Alexa menunduk.

"Lex, gue pengen nanya deh sama lo." Ujar Kenzo.

"Nanya apa?" Tanya Alexa yang kini menatap Kenzo.

"Lo gak nyerah ngejar Varo?" Tanya Kenzo.

"Maksud lo nanya gitu apa?" Tanya  Alexa bingung.

"Gapapa sih, kalau lo nyerah gue kan bisa gantiin posisi Varo di hati lo." Ujar Kenzo yang kini menatap Alexa.

"Maksud lo?" Tanya Alexa yang tidak mengerti.

"Gue terlalu bertele-tele yah. Okedeh, kalau gue jadi pacar lo gimana?" Tanya Kenzo yang kini menatap mata Alexa dalam.

Alexa tak menjawab, ia berpikir akan yang dikatakan oleh Kenzo.

"Sorry Ken, gue gak bisa, gue sayangnya sama Varo." Entah mengapa Alexa bisa menolak Kenzo.

"Tapi Alvaro gak pernah berpikir buat sayang sama lo. Bahkan, dia anggap lo aja enggak Lex." Ujar Kenzo.

"Iya gue tau, tapi gue juga gabisa terima lo Ken, kalo gue terima lo gue itu jahat gue gak pernah suka apalagi sayang sama lo, gue emang bego Ken tapi lo jangan buat gue jahat karna nerima lo, lo terlalu baik buat gue."  Ujar Alexa.

Unforeseen DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang