19. Rahasia Adinda

292 46 1
                                    

Happy reading:))

Alvaro dan Alexa saling tatap, sementara Adilla menatap mereka penuh keinginan agar mereka menyetujuinya.

"Lo dah tau Dinda hilang?" Tanya Alvaro,  Alexa hanya menyimaknya.

"Bahkan sebelum kak Dinda hilang gue juga dah tau kalo dia bakal hilang." Alexa menatap Adilla bingung.

"Kak Dinda punya musuh, karna kelakuannya yang sangat ceroboh." Ujar Adilla lemah.

"Sangat ceroboh maksudnya?" Tanya Alvaro bingung.

"Kalo soal itu gue gak bakal kasih tau, intinya gue boleh ikut kan cari kakak gue?" Tanya Adilla.

"Oke lo boleh ikut." Ujar Alvaro kemudian berjalan menuju mobilnya.

Sementara Alexa dan Adilla menyusul Alvaro, Alexa duduk di kursi penumpang dan Adilla duduk di kursi belakang.

"Kita cari Dinda dimana dulu?" Tanya Alvaro pada Adilla dan Alexa.

"Di Bandung!" Jawab Adilla cepat, Alvaro dan Alexa langsung berbalik menatap Adilla penuh keterkejutan.

"Lo gak gila kan, yakali kita cari Dinda di Bandung." Ujar Alexa menatap Adilla.

"Terus lo pada mo cari dia di sekitar Jakarta? Sampe tuh bola mata keluar lu pada juga ga bakal temuin kak Dinda." Ujar Adilla melipat tangannya di depan dada.

"Tapi perjalanan ke Bandung itu jauh, sementara ini udah mau malam." Ujar Alvaro melihat keadaan.

"Yaudah sih terserah, gue cuma ngasih tau aja." Adilla mengangkat bahu acuh tak acuh.

"Hum, gimana kalo kita cari Dinda untuk sementara ini di sekitaran Jakarta aja dulu, nanti kalo dah mau weekend kita ke Bandung deh cari dia, lagian Kirana punya villa kok di Bandung kita bisa minta tolong deh sama dia buat kita nginap." Ujar Alexa final, disetujui oleh Adilla dan Alvaro.

Alvaro segera menjalankan mobilnya ke seluruh penjuru ibu kota, Alvaro pergi ke suatu tempat yang di ujung kota, yang sangat sepi.

Mereka turun, dan mulai berpencar untuk mencari Adinda, Alexa mencari ke arah Selatan, sementara Alvaro Timur, dan Adilla Utara.

Alexa berjalan tetapi ponselnya berdering tanda ada yang menelponnya, dan ternyata dia adalah Alex.

"Halo bang?" Sapa Alexa.

'Lu dah di rumahkan Lex?" Tanya Alex di sebrang sana.

"Belum bang, lu gak lagi di rumah yah?" Tanya Alexa.

'Iya gue lagi di Bandung ini, mungkin gue di Bandung dua minggu jadi gue minta tolong lu jaga rumah yah, uang jajan gue dah transfer di rekening lu.' Jawab Alex yang membuat Alexa bingung.

"Lu ngapain bang di Bandung? Dua minggu pula itu kan lama, lu tau kan gue takut sendirian di rumah." Ujar Alexa kesal.

'Gue di Bandung ada urusan sesuatu, lu tenang aja gue usahain deh biar urusannya cepat selese, lu ajak Kirana sama Feli nginap di rumah buat nemanin lu yah.' Ujar Alex yang membuat Alexa semakin kesal.

"Lu gitu yah bang sekarang, main rahasia-rahasiaan sama gue." Alexa mengerucutkan bibirnya.

'Bukan gitu, tapi anak kecil gaboleh tau.' Ujar Alvaro terkikik geli.

"Dih, udah ah, gue ngambek sama lu, bye!" Teriak Alexa kemudian mematikan sambungan sepihak.

"Dih sosoan nyembunyiin sesuatu sama gue, liat aja nanti lu pulang semua makanan di kulkas gue abisin, dan gak bolehin lu masuk!" Cerocos Alexa kesal kemudian melanjutkan kegiatannya mencari Adinda.

Unforeseen DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang