AKU, CEMPAKA

3.5K 220 2
                                    

SIDE STORY
Aku, Cempaka

Hari itu penduduk desa ramai-ramai mendatangi kediamanku. Adalah hari dimana ayah dan ibuku duduk di pelataran dengan orang-orang desa menaruh sesembahannya di tengah ruangan. Lalu ibu mulai menari bersama kedua adiknya yaitu Nyai Karna dan Nyai Darisah. Dengan alunan degung Mang Kasim, Aku, Kartika dan Pitaloka hanya duduk melihat ketiga wanita itu memulai gerakannya. Mungkin nasib kami akan sama dengan ketiga wanita itu. Ayahku sering berkata bahwa kami bertiga harus kuat. Adat tidak boleh ditinggalkan.

Siang itu Mahesa menghampiriku, ia berbisik. Mengatakan kalau Sinta sudah menungguku di halaman belakang. Lantas aku berdiri memohon permisi kepada ayah dan ibuku.

Inilah sesuatu yang Sinta sesali sampai kapanpun. Sinta duduk di kuda itu mengajakku untuk mengikutinya. Ada seorang pemuda yang harus aku temui katanya. Maka siang itu kami berdua berkuda menuju halaman di belakang pavilyun. Tidak ada siapa-siapa. Sinta bilang temannya itu menunggu di sini tadi.

_ _ _ _ _ _ _ _ _ _

PENYEMBAH SETAN [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang