18 [ PULANG ]

3.5K 240 1
                                    

Dua orang meninggal, naasnya lagi mereka adalah sepasang suami istri. Jelas, hal ini sangat membuatku gusar. Jasad Kang Barna langsung di evakuasi warga. Dimandikan. Kemudian dikubur di samping istrinya. Kasihan bayinya, jelaslah dia anak yatim piatu.

Malamnya, kamu tahu? Setelah kami semua sibuk mengurusi pemakaman. Bi Irah dengan beberapa temannya juga orangtua Laila dan Kinasih, Kami berjalan pulang menuju ke rumah Bi Irah. Sesampainya di pekarangan rumah. Bi Irah menghentikan rombongannya. Lagi, ia melafalkan sesuatu dari mulutnya.

Tiba-tiba,

Pintu rumah dibuka seseorang dari dalam.

Seorang Gadis yang menenteng seorang anak kecil laki-laki. Mereka tak lain adalah Laila dan Agil.

Orangtua mereka langsung lari menghampiri. Entah keajaiban apa ini, akhirnya mereka muncul. Dengan begitu aku bisa segera pulang ke Jakarta dengan lega. Tapi Laila dan Agil memasang wajah yang kebingungan. Mereka seperti tidak mengetahui apa yang sedang terjadi. Bahkan ketika orangtuanya bertanya, Laila hanya menggelengkan kepalanya saja.

"Abdi mah titadi ge didapur, Ieu newak si Agil, budak ieumah da aya jurig teh ngadon disampeuran!"
(Saya dari tadi juga di dapur, Ini nangkap si Agil, dasar anak ini ada hantu malah disamperin!)

Waktu seakan-akan berhenti bagi mereka. Itu adalah kejadian waktu itu, saat mereka berdua hilang. Tapi tak apalah, mereka kembali dengan utuh tanpa kekurangan apapun.

Keesokan harinya Kinasih datang ke rumah. Aneh, wajahnya masih lesu walaupun adiknya baru saja ditemukan tadi malam. Kinasih bilang kalau aku harus cepat-cepat pulang ke Jakarta. Disinilah semua mulai mendapat titik terang.

"Sa, Aku, Laila, sama Kamu teh..."

Kinasih bercerita panjang lebar padaku waktu itu. Ia bilang kalau kami bertiga harus sudi dijadikan penari.

Penari?

Disinilah semua dibongkar.

PENYEMBAH SETAN [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang