SEBUAH SEJARAH

3.6K 230 1
                                    


Dahulu,
Desa ini hanyalah sekedar kumpulan gubuk-gubuk warga. Kami hidup sederhana bisa dikatakan serba kekurangan. Malam itu aku sedang duduk di luar. Kebetulan, adalah lapang rumput luas yang membentang di depan gubuk milikku. Aku melangkahkan kakiku kesana. Menikmati terpaan cahaya bulan yang sedang penuh-penuhnya. Di saat itulah aku bertemu 'Ambu'. Takut, adalah perasaanku yang paling pertama saat Ambu muncul. Dia keluar dari balik pepohonan ditepi lapang. Pakaiannya yang hitam panjang membuatku sulit membedakan bagian-bagian tubuhnya. Ia mendekat,

Menghampiriku.


Tangannya mengelus kepalaku. Aku masih ingat dengan jelas, kain-kain hitamnya diterpa angin malam itu, Ia berbicara,

Sudah pahamkah kamu hidup di dunia ini?

Apa peranmu, anakku?

Semua orang memang setuju adanya, kehidupan itu layaknya roda yang berputar bukan? Kadang berdiri di atas kadang juga terjatuh kebawah?

Bukankah kamu sudah mengikuti alur-Nya?

Jangan risau anakku, datangnya aku ke sini adalah untuk sekedar meringankan bebanmu.

Pertemuanku dengan Ambu malam itu membuatku menemukan kesadaran spiritual baru. Ambu bukan sekedar sesosok teman yang datang dan pergi begitu saja. Ia sudah seperti ibuku sendiri. Karna dan Darisah yang merupakan sahabatku juga kubawa pada pertemuanku dengan Ambu selanjutnya.

Kami bertiga sudah seperti saudara kandung dihadapannya. Ambu menjanjikan kami kebahagiaan yang tidak pernah kami lihat. Ia menuntun kami kepada perjanjiannya. Janji kami berempat, sebagai sebuah persaudaraan abadi. Sampai akhir, lebih jauh dari mati.

PENYEMBAH SETAN [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang