chapter 5

4.7K 362 34
                                    

" onnie! "

" ada apa yeri-a? "

"Lihatlah! " seringai bahagia Yeri dengan memperlihatkan sesuatu kepada Zahra.

" wah, kau membeli album EXO. Ternyata kau menabung untuk ini ?"

" (mengangguk). Onnie kau harus melihatnya mereka sangat keren comeback kali ini "

"Benarkah? "

"Tentu, wah mereka sangat keren" senyumnya terus mengembang bebas diwajahnya. Yeri memang salah satu penggemar berat Exo. Ia selalu menceritakan apapun tentang Exo kepada Zahra.

Sudah beberapa Bulan sejak EXO merilis album baru mereka. Chanyeol sudah sangat jarang mampir ke kafe lagi karna kesibukkannya. Sampai Zahra sudah mendapat gelarnya sebagai seorang apoteker beberapa minggu yang lalu. Kini ia benar benar terbebas dari statusnya sebagai seorang mahasiswa.

Chanyeol dan Zahra semakin berhubungan dekat, mereka akan saling berbagi cerita tetapi itu kebanyakan Chanyeol yang melakukkan dan Zahra hanya menjadi pendengar yang baik. Tetapi untuk beberapa Bulan ini Chanyeol sudah tidak pernah mampir lagi kesana. Tapi bukan berati komunikasi mereka terputus. Mereka masih terus berkomunikasi. Mereka akan saling mengobrol di balik layar telephon. Ya sudah bisa ditebak selalu Chanyeol yang menghubungi dulu. Kadang Chanyeol akan mengirimkan beberapa makanan ke tempatnya. Chanyeol akan menyuruh seseorang hanya sekedar untuk mengirim makanan dan tak jarang juga Chanyeol akan mengirim seseorang hanya untuk mengantar Zahra pulang ke rumah. Kenapa Chanyeol selalu melakukan sesuatu sampai sejauh ini? sudah sedekat apa mereka?

.

Mata Zahra benar benar terbelalak saat malam itu tiba tiba seseorang mengunjungi kafenya. Pandangan ketakutan benar benar terlihat dari mata Zahra saat itu.

" hai! "

Suara itu sangatlah tidak asing baginya. Zahra benar benar mengenali suara seorang brengsek yang sudah merusak kehidupannya 7 tahun terakhir.

" untuk apa kau datang kemari? "

" kau masih sangat ketus Zahra-ssi. Santailah!. Em aku hanya ingin menyapa teman lamaku " seringaian dari seorang laki laki yang sudah menjadi pemandangan terburuk Zahra.

" pergilah dari sini! "

"Wah, kau mau mengusir teman lamamu? Aku sudah jauh jauh mampir kesini hanya untuk melihatmu dan kau mengusirku begitu saja. Kau sangat kurang ajar Zahra "

" kubilang pergi dari sini! " teriak Zahra. Kini tangannya mengepal seperti ia sudah siap untuk memukul. Tapi kepalan itu sangat lemah dengan seluruh tubuhnya gemetar.

" kau tau kan kau sedang berhadapan dengan siapa? Kenapa kau sangat lancang mengusirku! Hah " Kini jarak mereka semakin dekat dan pemandangan ini sudah mengingatkan Zahra akan apa yang pernah ia alami selama ini. Wajah itu, suara itu sebuah mimpi buruk bagi Zahra. " lihatlah, kau masih sangat cantik sayang! " sebuah belaian menyusup ke wajahnya tentu saja Zahra langsung menampis tangan kurang ajar itu. Dan laki laki itu menyeringai.

" kita tidak ada urusan lagi. Tolong pergilah dari sini!" tubuh Zahra sudah bergetar hebat, air mata sudah membasahi seluruh wajahnya.

" tentu saja belum sayang. Aku belum selesai denganmu! Kau ingat, aku hanya merasakan bibir manismu itu " kini tangannya melesat ke bibir merah Zahra.

PLAKK!!
Tamparan yang sangat keras meluncur ke pipi laki laki itu. Tamparan dari tangannya yang bergetar.

" kau sangat berani ya? " dan kini Zahra sudah teringsuk ke lantai karna dorongan keras laki laki brengsek itu.

She is -  [Park Chanyeol Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang