chapter 23

2.7K 239 31
                                    

Excusme yeorobun, di chapter ini ada sedikit adegan 17++ ,jadi yang masih 17-- dimohon bijak dalam membaca 😂

~~

Zahra sekarang kebingungan didalam kamar Hana. Zahra terus terusan mencoba menghilangkan sembab dimatanya. Pasalnya ia menangis disana sudah hampir 2 jam. Tentu saja matanya akan sangat bengkak. Dan Hana hanya menggelengkan kepala melihat itu.

"Kau tutupi juga. Itu masih sangat jelas "

"Terus aku harus bagaimana sekarang? "

"Apanya yang bagaimana? Sudahlah pulanglah! Kau sangat mengganggu"

"Tidak mungkin aku pulang dengan mataku bengkak seperti ini. Chanyeol pasti akan curiga, aku sudah menangis"

"Hellooo! Ny. Park! Dia itu suamimu. Kau masih juga menyembunyikan kesedihanmu didepan dia"

Zahra hanya diam.

"Seharusnya kau menangis didepan dia! Bukan didepanku seperti ini! Kau tahu, sikapmu yang selalu menyembunyikan kesedihanmu sendiri seperti inilah yang akan berdampak buruk untukmu sendiri. Sesekali berbagilah isi hatimu dengan orang lain. Khususnya suamimu sendiri! Kalau kau diam, dia tidak akan tahu! Dasar bodoh! "

***

Zahra membuka pintu apartemen dengan hati hati, berharap suaminya tertidur dan tidak sadar akan kepulangannya. Tapi ia salah, seperti biasa Chanyeol selalu berdiri di depan pintu menyambut kedatangan Zahra. Dan Zahra yang menyadari keberadaan Chanyeol dengan reflek ia menutupi wajahnya dengan kedua tangannya. Dahi Chanyeol berkerut. Heran dengan tingkah yang dilakukan istrinya.

"Kau kenapa? "

Zahra menjawab dengan menggelengkan kepalanya.

"Kenapa wajahmu ditutupi seperti itu? "

Zahra tidak menjawab dan mencoba melangkah menerobos Chanyeol sambil wajahnya ditutupi. Tapi Chanyeol pun segera menghentikan Zahra. Chanyeol mencoba membuka kedua tangan Zahra. Meskipun Zahra menahannya dengan kekuatan miliknya. Tapi itu tidak ada apa apanya untuk Chanyeol. Hanya sekali tarikan, Chanyeol sudah berhasil membuka tangan Zahra yang menutupi wajahnya. Zahra langsung menunduk. Tapi Chanyeol segera menarik dagunya.

"Kau menangis? "

Zahra menggeleng.

"Apa Eunji mengatakan sesuatu kepadamu? "

Zahra hanya diam dan diam. Suaranya sangat serak untuk bicara. Apalagi saat mengingat kembali ucapan Eunji pagi tadi. Membuat Zahra semakin terdesak lagi merasakan sakit dibagian dadanya.

Chanyeol yang tak mendapat jawaban apapun dari Zahra, langsung menarik Zahra ke pelukannya.

"Apapun yang dikatakan dia. Kumohon tetap percalah padaku"

Sebenarnya ia masih sangat percaya dengan suaminya. Park Chanyeol bukanlah seperti seseorang yang mereka bicarakan di artikel itu.

Zahra pun melingkarkan kedua tangannya di perut Chanyeol. Hanya pelukan suaminya yang bisa menenangkan semua hal buruk yang menimpanya hari ini.

"Apa kau mencintai Eunji? "

Tanya Zahra tiba tiba.

"Tidak"

Jawab Chanyeol tanpa perlu berfikir lagi.

"Aku hanya mencintai seseorang yang ada dipelukanku sekarang ini"

Chanyeol pun melepaskan pelukannya dan perlahan meraih tekuk Zahra. Chanyeol perlahan mencium bibir Zahra lembut dan Zahra juga mulai mebalas ciumannya. Dan Chanyeol semakin memperdalam ciumannya dengan semakin menekan tekuk milik Zahra. Zahra juga mulai mengalungkan kedua tangannya di leher Chanyeol. Ciuman lembut mereka berubah menjadi lebih dalam. Ciuman itu mewakili semua perasaan mereka.

She is -  [Park Chanyeol Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang