chapter 37

1.6K 205 14
                                    

Zahra terus terusan berusaha menyeimbangkan langkah Chanyeol. Bahkan Zahra harus sedikit berlari agar tidak kehilangan jejak suaminya. Hingga sampai di lobi rumah sakit tiba tiba Chanyeol berhenti dan berbalik arah ke Zahra.

"Dimana ruang ICU? "

Tanya Chanyeol menuntut.

ICU?

Zahra terdiam sebentar. Hingga akhirnya ia berjalan mendahului Chanyeol. Tanpa mengatakan apapun, Zahra menunjukkan jalan untuk suaminya. Karena ini adalah rumah sakit tempat ia bekerja tentu ia sangat tahu benar setiap lorong lorong yang ada di rumah sakit ini.

Pikiran Zahra terus berkecambuk mempertanyakan apa yang tengah terjadi. Tapi Zahra dapat menyimpulkan seseorang tengah kritis sekarang. Dan mungkin ini adalah seseorang yang sangat berharga bagi suaminya. Dapat dilihat dari betapa gelisahnya Chanyeol. Zahra mulai berfikir buruk, apakah eomma? Appa? Yoora eonni? Atau member EXO? Tapi siapapun Zahra berdoa agar tidak terjadi sesuatu yang sangat serius.

Hingga terlihat diluar ruang ICU sudah berkumpul beberapa orang dengan banyak emosi. Menangis, diam, melamun bahkan terduduk tak berdaya.

Apa yang sebenarnya tengah terjadi?

Hingga satu titik Zahra tersadar. Ibu Eunji ada disana menangis tersedu dipelukan seseorang entah siapa itu. Dan juga perempuan perempuan cantik yang saling memeluk dan menangis, tentu Zahra tahu mereka adalah member Apink.

Dan nama Eunji terlintas dengan jelas dipikiran Zahra.

Apa yang terjadi dengan Eunji?

Zahra melirik ke arah suaminya yang berdiri mematung menatap ke arah ruang yang bertuliskan ICU itu.

Seorang perempuan dengan rambut tergerai panjang menghampiri Chanyeol. Dia adalah Naeun. Salah satu member Apink dan teman terdekat Eunji. Dia memberikan satu kertas putih yang terlipat kepada Chanyeol. Zahra melihat tangan gadis itu gemetar memberikannya. Dia juga melihat tangan suaminya yang sangat begitu ragu menerimanya.

"Apa yang terjadi? "

Tanya Chanyeol begitu hati hati.

"Dia... "

Naeun menutup matanya sejenak. Membuat seseorang didepannya semakin khawatir menunggu jawaban yang terlihat begitu sulit keluar dari bibir wanita itu.

"Dia... Baru saja berusaha untuk mengakhiri hidupnya"

Dan tiba tiba waktu terasa berhenti. Telinga tiba tiba berdengung. Mata mulai memburam. Chanyeol terhuyung kebelakang tapi tangan mungil istrinya sudah sigap mengatup erat dilengan Chanyeol, menyangga tubuh besar itu agar tidak terjatuh.

Tangan Chanyeol yang mulanya baik baik saja, kini juga ikut bergetar mengambil sepucuk kertas yang terlipat dari tangan Naeun.

"Dan surat itu aku temukan di nakas"

Zahra masih menggenggam erat lengan suaminya. Zahra pun tak tahu bahkan ia masih belum percaya tentang kenyataan malam itu.

"Dokter belum menyerah. Dia masih berusaha menyelamatkan nyawanya"

Lanjut Naeun yang terus terusan berusaha menahan isakannya saat mengucapkan kata demi kata.

Chanyeol hanya memandangi kertas putih itu, tanpa ada keinginan untuk membukanya. Dilain sisi Zahra menuntun suaminya untuk duduk dikursi tunggu yang memang khusus disediakan untuk keluarga pasien. Disana Zahra melihat air mata suaminya sudah berjatuhan. Zahrapun sama.

Zahra masih benar benar tak percaya. Bahkan siang tadi ia baru berbincang dengan Eunji. Siang tadi mereka sudah saling tersenyum memamerkan keakraban yang mulai terjalin. Zahra bahkan sempat tertawa bersama. Sama sekali tak terlihat Eunji akan melakukan hal seperti ini.

She is -  [Park Chanyeol Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang