chapter 40

1.9K 208 25
                                    

"Hal ini bisa saja terjadi pada pasien yang baru saja sadar dari koma. Ini karena saraf dalam otak mereka terlalu banyak tidur dan belum bisa bekerja dengan optimal. Dan kemungkinan lain dalam kasus Eunji adalah depresi atau stres berat yang ia alami. Itu menjadi kemungkinan terkuat yang membuatnya melupakan sebagian memorinya"

"Bersifat sementara kan dok? "

"Dengan kasus depresi yang ia alami, ini akan sedikit sulit. Disini kita tidak ingin Eunji lupa ingatan selamanya tetapi kalau kita mencoba untuk Eunji mengingat masa masa sulitnya itu juga berpengaruh buruk untuk mental dan kesehatannya. Tetapi dari pihak dokter akan melakukan yang terbaik dan dari keluarga saya berharap untuk bisa selalu menjaga Eunji apapun keadaannya. Meskipun ia tak mengingat apa yang tengah terjadi tapi ia masih bisa merasakan sakit dan juga depresi yang ia alami"

"Dan juga mungkin prosesnya cukup lama hingga Eunji benar benar mengingat semuanya. Tolong untuk tidak membuat dia berusaha keras mengingat sesuatu. Kesehatannya belum benar stabil. Biarkan dia untuk mengingat seiring berjalannya waktu. Lakukan cara terbaik agar ia bisa mengingatnya dengan hati hati."

Zahra masih terdiam duduk dikursi panjang luar kamar Eunji. Dia menggenggam ponselnya sepanjang hari. Bukan karena tidak ada alasan hanya saja Zahra masih begitu ragu untuk menghubungi suaminya sejak tadi.

"Eomma, ada apa sebenarnya? Kemana Chanyeol oppa? Sepertinya kemarin aku pergi bersama dia dan tidak ada apapun. Kenapa aku jadi di rumah sakit? "

Zahra menenggelamkan wajahnya diantara kedua tangannya. Ia tak mengerti hal apa lagi yang terjadi setelah ini. Ada berjuta rasa bercampur aduk dalam dirinya. Dalam hatinya ia mengaduh tapi dalam lisannya ia terus menjaga.

Zahra mengambil nafas begitu dalam dan menghembuskannya perlahan. Menenangkan dan mencoba meredamkan dadanya yang naik turun. Akhirnya ia menekan tombol panggilan untuk suaminya.

***

3 hari kemudian.

"Ini yang terbaik untuk kesehatannya. Kau hanya perlu menanggapi apa yang ia katakan. Jangan mengungkit apapun dulu kumohon! "

"Tapi Zahra-"

"Ku mohon"

Chanyeol menghela nafas dan membuka pintu putih pucat itu dan masuk kedalamnya, dengan Zahra yang mengekor dibelakangnya.

"Oppaaa??? "

Sumringah Eunji saat baru saja melihat Chanyeol. Chanyeol terdiam sejenak, melirik ke arah Zahra lalu ia kembali melihat ke arah Eunji dan selanjutnya Chanyeol tersenyum lebar.

"Hey Babi?! "

Eunji mengerucut seolah tak menyukai panggilan Babi yang biasa Chanyeol lakukan saat menggoda Eunji, tapi dilain sisi panggilan itulah yang selalu di rindukan Eunji.

"Kau tetap saja memanggilku babi"

Protes Eunji dan Chanyeol tersenyum.
"Kau memang akan selalu seperti babi"

Chanyeol menghampiri Eunji yang seketika menjadi lesu. Apa dia benar benar marah karena Chanyeol memanggilnya babi? Tapi bukan itu,

"Oppa, mereka bilang aku mengalami kecelakaan dan aku kehilangan separuh ingatanku"

Ucap Eunji lirih tapi masih bisa didengar oleh Chanyeol dan juga Zahra yang berdiri tak jauh dari mereka.

Chanyeol mencoba tersenyum untuk menampilkan bahwa semuanya akan baik baik saja.

"Hanya untuk sementara"

Jawab Chanyeol.

"Oppa, bisakah kau ceritakan semuanya? Semuanya tentang aku dan kau selama ini. Apa kita masih bersama selama ini? "

She is -  [Park Chanyeol Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang