chapter 48

1.5K 182 45
                                    

"Oppa aku mencintaimu "

Chanyeol tersenyum mendengar itu.

"Tentu saja aku juga mencintaimu "

Seharusnya gadis itu bahagia dengan jawaban Chanyeol, tapi dia cemberut.

"Kau bohong! Lalu kenapa kau menikah? "

"Haruskah aku juga menikahimu ? "

Goda Chanyeol sambil terkekeh dan gadis itu tertawa mendengarnya.

"Aku tidak ingin dibunuh Zahra eonni "

"Kau tidak akan dibunuh, mungkin hanya digigit "

Dan mereka tertawa bersama.

"Hey! Kenapa kau malah menggoda pria itu?, masih ada 8 pria lajang disini "

Itu Sehun.

"Lalu kalau aku menyatakan cintaku padamu, kau akan menikahiku Oppa ?"

Itu tanya gadis lain yang berada didepan Oh Sehun.

"Tidak juga"

Jawabnya sangat enteng seperti kapas. Dan semua orang tertawa.

Suho hanya menggeleng maklum dengan suasana fansign hari ini. Bagaimanapun dia senang semua orang menikmatinya. EXOL bahagia, EXO juga akan bahagia. EXO bahagia, EXOL akan lebih bahagia. Hanya sesederhana itu, Sebuah cinta. Cukup hanya dengan melihat dia, orang yang kita cintai, semua sudah seperti rasa syukur. Seperti EXOL melihat para pria itu diatas panggung, seperti EXOL melihat pria itu hanya dari layar ponsel. Semua itu sudah seperti rasa syukur.

Mencintai pria yang bahkan kita tak pernah mengenalnya, itu sangat sulit. Tapi aku bersyukur itu mereka. Aku tidak tahu rasa cinta seperti apa ini. Tapi yang aku tahu mereka adalah pria kedua setelah ayahku yang sangat aku sayangi. Aku tak pernah menuntut balasan cinta. Cukuplah kalian bahagia. Aku akan tersenyum untuk kalian. - EXO L

***

Zahra memandangi sebuah kafe yang sudah tidak asing untuknya. Tapi keadaan yang ada dipandangannya sekarang membuat ia juga harus tersenyum pahit.

"paman sudah menutupnya minggu lalu eonni. Kita mengalami kebangkrutan"

Terngiang ucapan Yeri disambungan telefon tadi. Bahkan hal besar seperti ini Zahra tak tahu. Apa dia memang sudah menjadi orang asing sekarang ini. Apa Zahra sudah begitu jauh melangkah?

"Seharusnya aku disana bersama kalian. Paman maafkan aku"

Monolog Zahra.

Zahra berjalan digang sempit yang dulu selalu menjadi saksi bisu bagaimana perjuangannya untuk mencapai titik tujuannya. Gang sempit yang ketika malam akan gelap karena minim penerangan, dan juga gang sempit yang menjadi saksi sangat nyata bagaimana seorang Park Chanyeol selalu berjalan mengiring langkah Zahra. Semua seperti sekedipan mata. Itu seperti terjadi kemarin dan sekarang Zahra berada disini lagi. Langkahnya tak berhenti sebelum sampai ke ujung gang yang memperlihatkan sebuah rumah yang mulai usang karena tergerus usia. Rumah yang menjadi kenangan nyata bagaimana ia hidup dikerasnya dunia. Rumah yang menjadi pelindung dia dan ayahnya dari terjangan badai dan hujan. Rumah kecil itu yang sudah memberikan Zahra kebahagiaan yang luar biasa, Sebelum satu kejadian yang menghancurkan kebahagiaan kecil itu. Sebelum satu-satunya orang yang ia miliki harus benar-benar pergi meninggalkannya sendiri. Sebelum semua itu terjadi, Zahra adalah gadis yang sangat ceria dengan senyuman hangatnya.

"Ayah apa mereka tampan?"

"sangat tampan, siapa itu?"

"EXO, mereka memang sangat tampan dan berbakat ayah"

She is -  [Park Chanyeol Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang