-55-

552 71 6
                                    

Hyunsa guling sana guling sini dikasurnya, doi gabut. Why? Dia enggak paham ini masalah apaan, Hoshi atau Kyungsoo?

Jadi gini ya, Kyungsoo itu udah dua hari enggak masuk sekolah. Gila enggak? Itu gila banget, gils! Soalnya doi itu ketua paling teladan seangkatannya, sakit aja sekolah, etapiii yang paling parah itu Kyungsoo enggak ada keterangan sama sekali! Sekertaris aja sampe dibuat bingung gara-gara banyak guru yang nanyain Kyungsoo kemana, padahal bukan emaknya.

Yang kedua; Hoshi. Enggak ada masalah sih, tapi nih ya aneh aja. Semenjak menghilangnya Kyungsoo, Hoshi itu kayak yang gercep banget ke Hyunsa. Entah.

"Anjing, enggak aktif mulu nomernya." Hyunsa ngebanting hapenya, terus langsung posisi duduk.

Eh, enggak lama dering hapenya suara. Udah seneng banget pas diliat ternyata telpon dari Chanyeol.

Hyunsa niup oksigen kesel. "Ngapain, sih?"

"Dek,"

Hyunsa emangnya durhaka jadi dia cuma jawab hm doang.

"Itu.. Aduh gue gimana ngomongnya, ya?"

"Apaan, sih, Bang. Idup lo itu udah enggak jelas jangan ditambah lagi."

"Eh, diem ya lo kutil semut. Jangan bikin gue kesel."

"Eh, iler kecoa! Adanya elo yang bikin gue kesel, Bang! Udah ah, cepetan."

"Jadi, gini. Beberapa jam tadi ortunya Kyungsoo nelpon gue."

Hyunsa enggak tau kenapa jadi tegang, bulu kuduknya merinding kayak liat setan. Enggak ngeliat sih, kalo ngedenger iya.

Soalnya kan abangnya setan. Ehe.

"Kyungsoo enggak pulang ke rumah dari hari Senin. Mamanya juga telpon wali kelas, katanya enggak masuk sejak Selasa. Lo ada main enggak sama Kyungsoo?"

Hyunsa ngegeleng, cengo dulu bentar. Kyungsoo enggak ada? Berarti dia enggak pulang ke rumah? Hah? Kenapa?

"Awalnya Tante ngira Kyungsoo nginep di tempat les, tapi enggak ada. Walinya malah bilang Kyungsoo udah ngumpulin tugas yang seharusnya dikumpul minggu depan."

"Enggak, Bang. Gue terakhir ngeliat Kyungsoo pas Senin doang. Gue juga aneh, enggak biasanya dia bolos gini."

"Aduh, itu anak kemana, ya?"

Hyunsa diem, engak tau ngomong apa. Dia masih blank, rada enggak percaya juga sama sifat Kyungsoo sekarang.

"Yaudah, deh. Gue tutup, dek. Masih banyak kerjaan soalnya. Bye, adeeeek."

Telpon udah mati tapi Hyunsa masih nempelin hapenya ditelinga.

"Ah, Abang boongannya seru nih." Hyunsa ketawa. "Kalo enggak kenapa enggak telpon polisi aja?"

Ya, pikiran Hyunsa sih enggak percaya sama omongan Chanyeol tapi hatinya nyuruh otaknya buat ngegerakin badan. Akhirnya Hyunsa ngambil jaket terus langsung berangkat.

Ini masih jam delapan malem, masih bisa lah.

"Anjing bener kalo Kyungsoo ngilang. Praktik aja belum! Gue enggak mau dapet nilai jelek, ya!"

Hyunsa naikin motornya, terus ngegas gitu hhhh.

Pas nyampe ngetok rumahnya brutal padahal ada bel. Bego.

"Eh, Hyunsa. Ayo, masuk."

Hyunsa mah senyum aja, ngegeleng. "Enggak, Tante, makasih. Hyunsa cuma mau nanya aja, Kyungsoo ada?"

Senyuman Tante langsung luntur gitu kan. Hyunsa bisa nebak dari situ, dia ngehela napasnya.

"Hyunsa cuma mau mastiin aja, takut Abang bohong."

Classmate | D.Kyungsoo  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang