Dyo (2)

61.1K 2.1K 5
                                    

"Apa kau keberatan dengan perjanjian yang aku buat?" tanyanya.
"Ehm , i-iya tuan." jawabku terbata, sumpah demi apapun aku hampir menangis karna ketakutan.
"Apa yang membuatmu keberatan?" tanyanya lagi.
"Semuanya." kulihat rahangnya mengeras dan ada kilatan amarah di matanya.

Ya Tuhan dia marah, apa yang akan dia lakukan padaku saat ini? Apa aku akan mendapat hukuman di hari pertamaku? Siapapun tolong lindungi aku, tolong.
.
.
.
Tanganku mulai merasa dingin, tubuhku yang semula rileks menjadi tegang. Aku bahkan menggigit bibir bawahku kuat-kuat agar aku tidak menangis.

Kurasakan satu jari tertempel di daguku, berusaha mengangkat wajahku yang tertunduk. Matanya menatapku tajam dan dingin, membuat airmataku jatuh begitu saja walau seberapa keras aku menahannya.

"Jangan gigit bibirmu nona, lihat bibirmu jadi bengkak" ibu jarinya membuka sedikit bibirku yang semula mengatup rapat dan merabanya.
"Maaf tuan, aku sangat takut"ucapku sambil terisak.
Kurasakan ia menghapus jejak airmata di pipiku dan menciumnya dengan sangat lembut seakan aku adalah benda rapuh.

Ciuman itu turun tepat di bibirku, ia mengulum bibirku yang bengkak dan menjilatnya sekilas. Ciuman ini sangat lembut dan tidak menuntut. Ia menyusuri tulang pipiku, daguku dan turun ke leherku. Dengan lembut ia bermain disana, sangat lembut hingga aku mendesah.

Kurasakan dia melepaskan handukku dan mulai bermain dengan kedua payudaraku. Ia menghisap setiap jengkal leherku, ahh pasti ia meninggalkan banyak bekas disana.

Ia membaringkanku di ranjang dengan tak melepas tatapannya dariku. Ia mengamati dengan seksama dan mulai bermain di area pangkal pahaku yang tak tertutup satu helai benangpun.

"Aahh" aku mendesah, ya aku menikmati sikap lembutnya.
"Ya nona, sebut namaku jika kau merasa senang" ucapnya sambil terus memainkan lidahnya di sekitar payudaraku.
"Ughh, tuann." desahku saat kurasakan satu jari memasuki diriku.
"Ya nona, kau sangat sempit"ucapnya.

Setelah itu, ia mulai mengarahkan miliknya pada milikku. Akupun memekik tertahan saat dirinya mulai berusaha memasuki diriku.
" Sakit tuan" desisku, tak terasa airmata telah berkumpul di sudut mataku.
"Tenanglah sayang, aku akan melakukannya selembut mungkin" bisiknya tepat di telingaku.

Dengan satu hentakan, ia memasuki diriku dengan cepat. Aku tidak bisa menahan suaraku untuk tidak berteriak, ini sakit dan sesuatu terasa robek dalam diriku.
"Kau milikku nona, aku yang pertama." bisiknya lalu mulai menggerakkan miliknya disana.

Entahlah, berapa lama kami bergumul hingga beberapa kali kami mencapai puncak bersama.
Sekarang kami berbaring di ranjang setelah percintaan panas kami tadi. Ia memeluk pinggangku posesiv dan mencium puncak kepalaku sebelum akhirnya kami terlelap.

***

Kecupan di bibirku membuatku terbangun dari tidurku, ya, alex yang melakukannya. Jam di dinding menunjukkan pukul 7 malam, dan sepertinya alex menginginkannya lagi.
"May I?" tanyanya.
Aku menggeleng pelan "Maaf tuan, ini sakit. Aku masih merasa kaku disana" ucapku.
Ia hanya mengangguk dan beranjak dari ranjang.

Oh Tuhan dia telanjang, kututupi wajahku karna malu. Tiba-tiba sebuah tangan menurunkan tangan yang menutupi wajahku.
"Kau sudah melihat segalanya nona. Kau bahkan sudah merasakannya, tidak perlu merasa malu." ucapnya.
"Aku belum terbiasa tuan" jawabku.
"Kalau begitu, biasakan dirimu nona" ucapnya lalu beranjak menjauhiku dan mulai memakai pakaiannya.

Akupun juga beranjak dari ranjang, aku harus mandi untuk membersihkan tubuhku.

Bugh!!

Tubuhku jatuh begitu saja ke lantai, pantatku langsung mencium lantai dengan mudahnya. Ugh, selangkanganku sakit bahkan membuat aku tak mampu berjalan. Hingga kurasakan tubuhku melayang, alex menggendongku ala bridal style.
"Maaf membuatmu tidak mampu berjalan nona, ini hanya terjadi di awal. Lama-lama sakitnya akan hilang" ia meletakkan ku ke bathup dan mulai menyalakan airnya.

"Setelah ini jangan lupa minum pilmu nona, dan turunlah untuk makan malam" dia lalu pergi meninggalkanku begitu saja.

Pertama dia kasar, lalu lembut, lalu dingin, lalu ketus, lalu datar. Dia itu punya berada kepribadian sih?!

Dasar aneh
.
.
.
.
TBC

Hei hei, sebenernya author sibuk. Tapi author sempet2in up.

Jangan lupa tinggalkan jejak lewat bintang ya. .
😘😘😘😘😘

Agorástike [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang