Ennéa (9)

33.4K 1.7K 31
                                    

Waaah, makasih banget buat yang udah baca. Ga nyangka bisa melebihi target, 400 viewers. Buat yang udah vote juga makasih.

Chapter kali ini aku dedikasikan buat atha sama galuhyaniimaniar.

Kalian udah mau repot2 kasih kritik, saran, juga ngehujat alex. Haha, aku malah seneng ada yang ngehujat alex.

Alex : "Thor jahad, aku di hujat malah seneng. Inget, author yang ngelahirin aku."
Author : "Maafkan author nak, author cuma seneng soalnya ada yang mau komen. Berarti dia baca kann. . . kamu ga mau tenar? Kan kamu ganteng."
Alex : "Iya iya thor, uda ga usah muji2 nanti kepalaku tambah keras trus jad batu"

Oke, selamat membaca. . .
.
.
.
Brianna Pov

Sinar putih yang menyilaukan itu membuatku terbangun dari tidur panjangku. Aneh, tubuhku rasanya ringan dan melayang.

Aku menyusuri jalan setapak hingga sampai setengah jalan dan mendapati seorang berjubah putih berdiri di ujung jalan.

Sinar terang membuatku tak bisa melihat siapa wanita itu, ya dia wanita dan rambutnya panjang.

"Ikuti pria di sampingmu, dia akan melindungimu apapun yang terjadi. Ibu, menyayangimu son"

Dan setelah ucapan itu selesai, aku terbangun.
.
.
"Ibu!"aku tersentak kaget dan terbangun dari mimpiku.

"Anna? Kau tak apa?" tanya seseorang di sampingku yang ternyata kevin.

Tunggu, ibu bilang aku harus mengikuti pria di sampingku karna pria itu yang akan melindungiku.

"Kevin? Bagaimana aku bisa sampai disini? Dimana ini?" tanyaku.
"Kau pingsan, Dr.White yang membawamu kesini.

"Tuan, dimana?"tanyaku.
"Tuan? Siapa?" tanyanya.
"Kakakmu, Alex" ucapku.
"Apanya Tuan, memang kau budak?"

"Dia membeliku dari tempat lelang, dia Tuanku."
Kulihat alex memutar bola matanya malas, tapi tangannya megepal kuat.
"Apa saja yang dia lakukan padamu? Apa dia jahat?"
"Tuan baik, dia tidak jahat. Dia hanya melakukan sesuai perjanjiannya"

"Perjanjian seperti apa maksudmu?"
"Kau adiknya dan tidak tau?"
"Kami tidak dekat, sejak lulus SMA aku pergi dari rumah."
"Oh, perjanjian itu mengatakan tuan boleh menghukumku jika melakukan kesalahan"

Kevin makin mengeratkan kepalan tangannya dan menatapku tajam.
"Dia tidak akan menyakitimu lagi anna, aku akan melindungimu. Kau akan ikut denganku, aku akan membawamu pergi."

"Kemana? Oh iya, kenapa aku bisa di rumah sakit? Apa yang terjadi padaku?"
"Kau mengalami pendarahan, vaginamu sobek dan kau pingsan. Sudah ku bilang, paman yang membawamu kesini."

"Katamu Dr.White, kenapa jadi pamanmu?"
"Dr.White sudah aku anggap pamanku."
"Oh"

Suasana menjadi hening, tidak ada yang bicara dan tidak ada yang memulai. Sampai derit pintu, memecah keheningan ini. Disana, seorang pria tampan berjubah dokter sedang berjalan ke arahku. Dia, Dr.White.

"Bagaimana? Apa ada yang sakit?"
"Tidak ada, hanya rasanya jadi aneh"
"Mungkin karna jahitannya, kau akan terbiasa."
"Ah, di jahit rupanya"

Lalu tatapan dr.white beralih menuju kevin.
"Kita akan membawanya kemana?"
"Aku akan membawanya ke kantor di paris. Di lantai paling atas ada kamarku, paman bisa tinggal disana. Ada banyak kamar disana. Sementara, hanya disana tempat yang ku pikirkan. Kita akan berangkat nanti malam, bagaimana?"

"Terserah kau saja" setelah mengucapkan itu, dr.white pergi meninggalkan kami berdua dalam keheningan.

"Kita ke paris? Untuk menghindari alex? Kenapa?"
"Sudah ku bilang , aku harus menjauhkanmu darinya. Dia jahat, aku takut dia melukaimu lagi."

Agorástike [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang