Treis (3)

58.2K 2.1K 12
                                    

Zoey dutch as Sarah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zoey dutch as Sarah
.
.
.
.
.
Setelah beberapa saat di kamar mandi, dengan segera aku mengambil pil di meja rias dan langsung berpakaian. Aku takut alex menungguku di untuk makan, dengan langkah tertatih aku berjalan menuju ruang makan yang berada tak jauh dari kamarku.

Disana sepi, hanya ada sarah yang berdiri di samping kursi yang sepertinya untukku.
"Dimana Tuan Alex?" tanyaku sembari duduk di kursi yang di sediakan untukku.
"Tuan pergi beberapa menit yang lalu, katanya ada pekerjaan. Kata Tuan, aku bisa membawa nona keliling rumah"ucap sarah.

Aku hanya ber-hm ria sambil menganggukkan kepala tanda aku mengerti. Akupun makan dalam diam sampai aku mulai risih dengan sarah yang berdiri canggung di sebelahku.
"Hei jangan berdiri di situ, disini masih banyak kursi kau tahu. Kau bisa duduk di sampingku dari pada berdiri. Aku tahu pekerjaanmu pasti banyak, jadi beristirahatlah sebentar dan makanlah bersamaku disini." tuturku.

"Maaf nona, aku tidak di perkenankan duduk disini aku pelayan disini. Dan pekerjaanku tidaklah banyak, karna aku hanya mengurusi seluruh keperluanmu nona." sarah masih saja berdiri di sampingku dan tidak menatapku saat bicara.

Dengan lembut kutarik tangannya dan dengan sedikit paksaan mendudukkannya di samping kananku.
"Kalau kau memang pelayan untukku, turuti perintahku. Duduk di sampingku dan makanlah denganku. Jadilah temanku saat alex tidak ada disini, dan bersikaplah sesuai pekerjaanmu saat alex ada di sini. Aku memang ingin berteman denganmu, tapi aku tidak bisa mengabaikan sifat kejam tuan kita itu." ucapku lembut.

Ia hanya tersenyum simpul lalu menganggukkan kepalanya tanda mengerti. Setelah itu kami makan dalam diam hingga makanan kami habis.

"Nona, setelah ini aku akan membawamu keliling rumah ini. Apa nona bisa berjalan?" sarah terlihat canggung di kalimat terakhirnya.
"Ah kau sudah tau rupanya, aku jalang murahan. Kau pasti jijik padaku." ya, aku brianna dan aku adalah jalang murahan.

"Tidak nona, kau bukan jalang murahan. Nona adalah wanitanya tuan alex"bisik sarah.
"Maksudmu?" sungguh aku tak mengerti maksud sarah, benarkah?
"Jika nona adalah jalang, tuan tidak akan repot-repot membeli nona dan membiarkan nona tidur di mansionnya bahkan sekamar dengan tuan alex jika hanya untuk memenuhi hasratnya. Tuan bisa saja melakukan one night stand dengan jalang murahan di apartemennya."ucapan sarah membuat wajahku memerah.

Terkejut? Iya.
Tersanjung? Mungkin.
Aneh? Sangat.

Aku berdehem supaya suasana canggung ini usai.
"Baiklah, ajak aku berkeliling sarah." ucapku.
Kemudian sarah mengajakku berkeliling setiap sudut mansion ini, sampai aku berhenti di arena latihan senjata. Disana ada banyak senjata mulai dari pedang, panah, belati, bumerang, cambuk, dan yang pasti pistol dengan berbagai jenis dan ukuran.

Entah kenapa aku sangat tertarik dengan senjata-senjata itu.
"Nona mau mencobanya?" tanyanya.
"Oh bolehkah?! Tentu aku ingin, entah kenapa aku sangat menyukainya." jawabku semangat.

Agorástike [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang