Eíkosi treis (23)

20.9K 1.2K 52
                                    

Aaron (Lee Dong Wook)

Aaron (Lee Dong Wook)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Aaron Pov

Gadis itu tertidur begitu saja saat aku memeluknya? Apa selelah itu menjadi dirinya?

Dari luar dia adalah gadis yang rapuh dan ternyata hatinya jauh lebih rapuh. Entahlah , aku merasa gadis ini memiliki sesuatu yang membuatku ingin menjaganya.

Peduli setan dia sedang mengandung anak orang lain, akan ku anggap dia mengandung anakku. Setidaknya disaat orang lain merapuhkan pegangannya, aku akan mengokohkan tumpuannya.

Aku pun membaringkannya di kasur dan memakaikan selimut di tubuhnya. Lalu aku akan beranjak pergi menemui dokter, namun gagal ketika tangan kecil yang dinging menarik tanganku.

"Jangan pergi, aku takut" bulir air matanya sudah mengumpul di sudut matanya dan aku sedikit kaget dengan reaksinya. Mungkin pengaruh hormon? Diakan sedang hamil.

"Jangan menangis el, aku hanya akan menemui dokter. Kapan kau boleh ku bawa pulang? Aku hanya ingin kau aman." lalu dia melepaskan pegangannya dan mengangguk mengerti.

Akupun langsung pergi menemui dokter wanita tadi, dia adalah dokter kandungan.

Sesampainya di kantor dokter tadi, aku langsung masuk menghampiri dokter itu.

"Bagaimana kondisinya dok?"
"Trauma membuat mentalnya lemah dan usia juga membuat kandungannya mengkhawatirkan. Dia membutuhkan perawatan ekstra mengingat tubuhnya yang belum mampu menopang janinnya."

"Apa tidak bisa rawat jalan? Apartemenku dekat dengan rumah sakit ini, jadi jika sesuatu terjadi padanya aku bisa cepat kemari. Lagipula, gadis itu takut di temukan oleh pria yang menghamilinya itu dia membutuhkan perlindunganku."

"Baiklah, setidaknya dia harus suntik penguat janin seminggu sekali "
"Berikan saja resepnya, setelah itu aku yang akan mengurusnya"

"Kau dokter?"
"Aku sudah memiliki lisensi. Spesialis bedah dalam"timpalku.
"Baiklah"

***

Keesokan harinya, angela di nyatakan boleh pulang asalkan tidak stress dan tidak melakukan aktivitas berat.

Begitulah , aku akhirnya (terpaksa) membawa angela ke apartemen lamaku.

"Maafkan aku el, aku harus membawamu ke apartemen lamaku. Apartemenku yang baru masih kosong, kita baru bisa menempatinya 3 hari lagi."
"Memang apa bedanya?"

"Apartemenku yang baru lebih dekat dengan rumah sakit, sedangkan apartemen lamaku ini lebih jauh dengan rumah sakit"
"Aku tidak mau menyusahkanmu lebih dari ini aaron. Harusnya kau tidak perlu membeli apartemen lagi, kau bisa menghemat uangnya"

"Tidak apa el, lagipula aku tidak merasa di repotkan. Oh ya, aku juga membeli beberapa susu hamil. Katanya bagus untuk ibu hamil sepertimu."
"Terima kasih Aaron, kau baik sekali"

"Apapun untuk anakku" ucapan itu meluncur begitu saja dari mulutku, mulut nakal.
Aku tahu sekarang dia sedikit terkejut mendengar ucapanku.

"Maafkan kelancanganku el. Aku hanya ,-oh intinya maafkan aku" jawabku cepat.
"Baby akan senang memiliki daddy sepertimu aaron, kau semacam ayah siaga kau tahu."

Rasanya pipiku memanas, bolehkan pria blushing juga? Ini yang kurasakan, pipiku memerah.

Tak terasa aku telah sampai di apartemenku, apartemen VIP di lantai atap. Dengan kolam renang pribadi dan pemandangan langsung ke langit.

Sesampainya di lantai teratas, el langsung menghambur keliling apartemen. Entahlah, dia sedang mencelupkan kakinya di kolam renang sambil menatap langit.

Wajahnya begitu damai sekaligus lelah, dan juga cantik.

"Bolehkah aku memilihmu menjadi takdirku?" bisikku pada diri sendiri.

***

Saat jam mulai menunjuk pukul 11 entah sejak kapan, angela sudah di dapur tengah memasak.

Harum masakannya membuatku diam begitu saja, menikmati pemandangan di hadapanku ini.

Lalu dia terlihat kaget saat melihatku.
"Kau mengagetkanku aaron!" ucapnya seraya meletakkan sushi yang di taruh di alas pemotong.

Dan dia juga meletakkan sepiring sushi di sisi sushi yang tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan dia juga meletakkan sepiring sushi di sisi sushi yang tadi.

"Tiba-tiba saja aku menginginkannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tiba-tiba saja aku menginginkannya. Aku tidak tau kau suka apa, jadi aku masak ini " ucapnya sambil tersenyum.

"I love it, aku orang asia. Aku biasa dengan sushi."
"Oh syukurlah."

Lalu angela duduk disampingku, makan dengan lahap dengan tangan tanpa sumpit. Gadis ini bahkan tidak menjaga etikanya saat makan di depan pria, dia benar-benar apa adanya.

"Kau tidak makan?" ucapnya di sela kunyahannya.
"Aku makan kok, kamu makanlah yang banyak. Baby butuh banyak makan" ucapku sambil mengelus perutnya yang rata.

Dia pun tersenyum lebar dan mulai melahap sushi yang lain.

"Bolehkah aku menawannya? Menjadikannya milikku seutuhnya dan tidak berbagi pada siapapun termasuk pada dunia?"-batinku.
.
.
.
TbC

Bu-da-ya-kan vo-ment

Part selanjutnya? Supres oii

Agorástike [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang